Cuaca Buruk di Bogor, Sejumlah Lokasi Diterjang Longsor dan Banjir
A
A
A
BOGOR - Meski sudah memasuki peralihan musim dari hujan ke kemarau, wilayah Bogor sejak Sabtu 14 April 2018 petang hingga malam terus diguyur hujan disertai badai. Akibatnya, sejumlah lokasi di Kota/Kabupaten Bogor dilanda longsor dan banjir.
Bahkan, longsor di Jalan Raya Jasinga, tepatnya di Kampung Muncang, Desa Sipak, Jasinga, Kabupaten Bogor membuat arus lalu lintas terganggu karena timbunan tanah dan bebatuan dari tebing sempat menutupi badan jalan.
"Longsor yang terjadi pukul 17.00 WIB di wilayah sempat menutup badan jalan. Tapi saat ini sudah bisa kembali dilintasi," ujar Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor Letkol Inf Fransisco, Minggu (15/4/2018).
Tinggi timbunan tanah dan bebatuan itu sekitar satu meter dengan lebar 10 meter. Satu tiang listrik ikut roboh. "Berdasarkan pendataan anggota di lapangan, tak ada korban jiwa karena lokasi jalan jauh dari permukiman penduduk dan ruas jalan raya tersebut relatif sepi kendaraan," tuturnya.
Tiang listrik yang roboh langsung dipindahkan dan ditangani oleh PLN. Timbunan tanah yang menutup jalan pun telah dibersihkan menggunakan alat berat.
"Akses jalan saat ini sudah lancar. Tadi malam langsung kita bereskan. Pembersihan di kerjakan langsung oleh anggota Koramil, Polsek, kecamatan, dan warga sekitar," katanya.
Kasubbag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena mengatakan, tiang listrik utama yang ikut roboh menyebabkan aliran listrik di Kecamatan Jasinga padam.
Satu unit alat berat excavacator dan satu unit pemadam kebakaran (damkar) diturunkan untuk mempercepat proses pembersihan tanah. "Proses evakuasi selesai dilakukan pada pukul 02.30 WIB, Minggu (15/4/208) dini hari. Arus lalu lintas sudah dibuka dan kembali normal. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya mencatat ada sekitar 8 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor mengalami bencana banjir dan longsor dalam dua hari terakhir.
"Banjir dan tanah longsor tersebut diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dua hari terkahir. Yang paling terdampak bencana ada di tiga desa di Kecamatan Jasinga, yaitu Desa Curug, Lugalajaya, dan Pamegarsari," katanya.
Budi menjelaskan, bencana awal, yaitu banjir yang merendam 9 rumah Desa Pamagarsari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor pada Jumat 13 April 2018. Banjir tersebut akibat luapan dari sungai Cikeam.
"Tidak ada korban jiwa, hanya rumah warga terdiri dari 41 jiwa terendam air sekitar 30 sentimeter. Ada juga jembatan yang jadi penghubung dua kampung di lokasi terendam air dan rawan ambruk," tutur Budi.
Bencana kedua, yaitu banjir merendam tiga rumah di Desa Lugalajaya, Jasinga, Kabupaten Bogor. Selain merendam rumah, banjir juga menghanyutkan sebuah jembatan semi permanen di kampung tersebut.
"Di lokasi ini juga tidak ada korban jiwa hanya rumah warga terdiri dari 11 jiwa terendam dan memutus jembatan semi permanen karena terbawa hanyut Sungai Cilingcir yang meluap karena banjir," tuturnya.
Bencana yang ketiga yaitu banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Bencana merendam 2 rumah warga dan akses jalan penghubung dua kampung terkikis longsor.
"Tidak ada korban jiwa, hanya rumah warga dan akses jalan desa penghubung Kampung Baru dan Kampung Liud Bojong Soang sebagian terkikis kali Cibereum sepanjang 20 meter," tuturnya.
Bahkan, longsor di Jalan Raya Jasinga, tepatnya di Kampung Muncang, Desa Sipak, Jasinga, Kabupaten Bogor membuat arus lalu lintas terganggu karena timbunan tanah dan bebatuan dari tebing sempat menutupi badan jalan.
"Longsor yang terjadi pukul 17.00 WIB di wilayah sempat menutup badan jalan. Tapi saat ini sudah bisa kembali dilintasi," ujar Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0621 Kabupaten Bogor Letkol Inf Fransisco, Minggu (15/4/2018).
Tinggi timbunan tanah dan bebatuan itu sekitar satu meter dengan lebar 10 meter. Satu tiang listrik ikut roboh. "Berdasarkan pendataan anggota di lapangan, tak ada korban jiwa karena lokasi jalan jauh dari permukiman penduduk dan ruas jalan raya tersebut relatif sepi kendaraan," tuturnya.
Tiang listrik yang roboh langsung dipindahkan dan ditangani oleh PLN. Timbunan tanah yang menutup jalan pun telah dibersihkan menggunakan alat berat.
"Akses jalan saat ini sudah lancar. Tadi malam langsung kita bereskan. Pembersihan di kerjakan langsung oleh anggota Koramil, Polsek, kecamatan, dan warga sekitar," katanya.
Kasubbag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspitalena mengatakan, tiang listrik utama yang ikut roboh menyebabkan aliran listrik di Kecamatan Jasinga padam.
Satu unit alat berat excavacator dan satu unit pemadam kebakaran (damkar) diturunkan untuk mempercepat proses pembersihan tanah. "Proses evakuasi selesai dilakukan pada pukul 02.30 WIB, Minggu (15/4/208) dini hari. Arus lalu lintas sudah dibuka dan kembali normal. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya mencatat ada sekitar 8 titik yang tersebar di wilayah Kabupaten Bogor mengalami bencana banjir dan longsor dalam dua hari terakhir.
"Banjir dan tanah longsor tersebut diakibatkan oleh intensitas hujan yang tinggi dua hari terkahir. Yang paling terdampak bencana ada di tiga desa di Kecamatan Jasinga, yaitu Desa Curug, Lugalajaya, dan Pamegarsari," katanya.
Budi menjelaskan, bencana awal, yaitu banjir yang merendam 9 rumah Desa Pamagarsari, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor pada Jumat 13 April 2018. Banjir tersebut akibat luapan dari sungai Cikeam.
"Tidak ada korban jiwa, hanya rumah warga terdiri dari 41 jiwa terendam air sekitar 30 sentimeter. Ada juga jembatan yang jadi penghubung dua kampung di lokasi terendam air dan rawan ambruk," tutur Budi.
Bencana kedua, yaitu banjir merendam tiga rumah di Desa Lugalajaya, Jasinga, Kabupaten Bogor. Selain merendam rumah, banjir juga menghanyutkan sebuah jembatan semi permanen di kampung tersebut.
"Di lokasi ini juga tidak ada korban jiwa hanya rumah warga terdiri dari 11 jiwa terendam dan memutus jembatan semi permanen karena terbawa hanyut Sungai Cilingcir yang meluap karena banjir," tuturnya.
Bencana yang ketiga yaitu banjir dan tanah longsor terjadi di Desa Curug, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor. Bencana merendam 2 rumah warga dan akses jalan penghubung dua kampung terkikis longsor.
"Tidak ada korban jiwa, hanya rumah warga dan akses jalan desa penghubung Kampung Baru dan Kampung Liud Bojong Soang sebagian terkikis kali Cibereum sepanjang 20 meter," tuturnya.
(dam)