Sudin Pendidikan Jakpus Terima 3.000 Komputer untuk UNBK
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 6.329 pelajar SMA di Jakarta Pusat hari ini mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sudin Pendidikan Jakarta Pusat mendapatkan tambahan 3.000 unit komputer untuk menunjang pelaksanaan UNBK tersebut.
Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Subaedah mengatakan, di Jakarta Pusat dibagi dua wilayah yakni, wilayah 1 sebanyak 3.598 siswa dari 31 sekolah. Sedangkan wilayah 2 sebanyak 2.731 siswa dari 25 sekolah.
"Pengadaan 3.000 unit komputer untuk menunjang pelaksanaan UNBK diperuntukkan bagi siswa di wilayah 2," kata Subaedah di SMAN 1 Budi Oetomo Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Menurut Subaedah, bagi sekolah yang masih keterbatasan komputer, UNBK dilakukan sebanyak dua atau tiga sesi. Subaedah berharap, pengadaan komputer tersebut bisa mengurangi jumlah peserta didik yang diharuskan menunggu giliran untuk melakukan ujian.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa dua sesi. Karena kalau satu sesi kan butuh komputer yang lebih banyak, biaya perawatannya juga pasti lebih besar. Jadi enggak muluk-muluk supaya bisa satu sesi dulu. Kalau sudah dua sesi itu sudah lebih baik," lanjutnya.
Meski begitu pihaknya menjelaskan, sejumlah sekolah masih mengadakan sebanyak tiga sesi UNBK dipelaksanaannya yang memasuki tahun ketiga. Oleh sebab itu, sejumlah siswa diharuskan membawa laptop pribadi lantaran kurangnya ketersediaan perangkat komputer.
"Kendalanya diketersediaan komputer. Walaupun ini tahun ketiga, tapi belum bisa satu sesi (semua). Sebenarnya berat kalau tiga sesi karena sampai sore, karena kasihan kalau sampai sore. Masih ada yang tiga sesi terutama SMK, ada SMK 34, 3, 39 masih ada tiga sesi. Ada juga yang pakai laptop siswanya. Tapi harus disediakan juga paralel," tutupnya.
Kasudin Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Pusat, Subaedah mengatakan, di Jakarta Pusat dibagi dua wilayah yakni, wilayah 1 sebanyak 3.598 siswa dari 31 sekolah. Sedangkan wilayah 2 sebanyak 2.731 siswa dari 25 sekolah.
"Pengadaan 3.000 unit komputer untuk menunjang pelaksanaan UNBK diperuntukkan bagi siswa di wilayah 2," kata Subaedah di SMAN 1 Budi Oetomo Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018).
Menurut Subaedah, bagi sekolah yang masih keterbatasan komputer, UNBK dilakukan sebanyak dua atau tiga sesi. Subaedah berharap, pengadaan komputer tersebut bisa mengurangi jumlah peserta didik yang diharuskan menunggu giliran untuk melakukan ujian.
"Mudah-mudahan tahun depan bisa dua sesi. Karena kalau satu sesi kan butuh komputer yang lebih banyak, biaya perawatannya juga pasti lebih besar. Jadi enggak muluk-muluk supaya bisa satu sesi dulu. Kalau sudah dua sesi itu sudah lebih baik," lanjutnya.
Meski begitu pihaknya menjelaskan, sejumlah sekolah masih mengadakan sebanyak tiga sesi UNBK dipelaksanaannya yang memasuki tahun ketiga. Oleh sebab itu, sejumlah siswa diharuskan membawa laptop pribadi lantaran kurangnya ketersediaan perangkat komputer.
"Kendalanya diketersediaan komputer. Walaupun ini tahun ketiga, tapi belum bisa satu sesi (semua). Sebenarnya berat kalau tiga sesi karena sampai sore, karena kasihan kalau sampai sore. Masih ada yang tiga sesi terutama SMK, ada SMK 34, 3, 39 masih ada tiga sesi. Ada juga yang pakai laptop siswanya. Tapi harus disediakan juga paralel," tutupnya.
(whb)