Polisi Sebut Pensiunan TNI AL di Cilandak Dibunuh Satu Orang
A
A
A
JAKARTA - Pensiunan TNI AL, Hunaedi diduga dibunuh oleh satu orang di rumahnya, Jalan Karang Tengah Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin. Korban meningga dunia saat dibawa ke rumah sakit lantaran luka parah yang diterdapat di bagain perutnya.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar mengatakan, sejuh ini kasus tersebut merupakan pembunuhan. Sehari sebelum kejadian, keluarga korban menyebutkan uang pensiunan korban Rp3,2 juta raib digondol orang, hanya saja polisi beluk bisa memastikan apakah pembunuhan korban itu berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Sedangkan peristiwa yang terjadi pada Kamis 5 April 2018 kemarin, kata dia, polisi belum menemukan indikasi perampokan karena tak ada barang yang hilang dari rumah korban.
"Iya masih pelaku utamanya satu, dia yang mengeksekusi," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Polisi, paparnya, sudah memeriksa dua orang saksi dalam kasus itu, jumlah saksi itu bakal terus bertambah seiring penyelidikan dilakukan. Polisi, bakal memeriksa keluarga korban, baik anaknya maupun cucunya.
Begitu juga istri korban, ungkapnya bakal diperiksa juga bila sudah tenang dari syoknya. Pasalnya, polisi hendak menggali ciri-ciri pelaku mengingat istri korban, Sopiah sempat melihat pelaku secara sekilas saat sedang menyerang korban.
Meski pelaku utama pembunuhan korban itu berjumlah satu orang, ungkapnya, polisi menduga ada orang lain yang membantu pelaku kabur dari lokasi kejadian. Pasalnya, usai istri korban keluar dan meminta pertolongan, pelaku juga keluar dan pergi dari lokasi berjalan kaki.
Namun, tambah Indra, saat ditelusuri dengan anjing pelacak, jejak pelaku menghilang, kemungkinan pelaku dijemput orang lain atau menaiki kendaraan sendiri. "Kita lihat dari penyisiran sampai di titik akhir, kemungkinan ada yang membantu. Begitu terungkap ini akan kelihatan, ada tidak yang membantu dan siapa," katanya.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Indra Jafar mengatakan, sejuh ini kasus tersebut merupakan pembunuhan. Sehari sebelum kejadian, keluarga korban menyebutkan uang pensiunan korban Rp3,2 juta raib digondol orang, hanya saja polisi beluk bisa memastikan apakah pembunuhan korban itu berkaitan dengan peristiwa tersebut.
Sedangkan peristiwa yang terjadi pada Kamis 5 April 2018 kemarin, kata dia, polisi belum menemukan indikasi perampokan karena tak ada barang yang hilang dari rumah korban.
"Iya masih pelaku utamanya satu, dia yang mengeksekusi," ujarnya di Jakarta, Jumat (6/4/2018).
Polisi, paparnya, sudah memeriksa dua orang saksi dalam kasus itu, jumlah saksi itu bakal terus bertambah seiring penyelidikan dilakukan. Polisi, bakal memeriksa keluarga korban, baik anaknya maupun cucunya.
Begitu juga istri korban, ungkapnya bakal diperiksa juga bila sudah tenang dari syoknya. Pasalnya, polisi hendak menggali ciri-ciri pelaku mengingat istri korban, Sopiah sempat melihat pelaku secara sekilas saat sedang menyerang korban.
Meski pelaku utama pembunuhan korban itu berjumlah satu orang, ungkapnya, polisi menduga ada orang lain yang membantu pelaku kabur dari lokasi kejadian. Pasalnya, usai istri korban keluar dan meminta pertolongan, pelaku juga keluar dan pergi dari lokasi berjalan kaki.
Namun, tambah Indra, saat ditelusuri dengan anjing pelacak, jejak pelaku menghilang, kemungkinan pelaku dijemput orang lain atau menaiki kendaraan sendiri. "Kita lihat dari penyisiran sampai di titik akhir, kemungkinan ada yang membantu. Begitu terungkap ini akan kelihatan, ada tidak yang membantu dan siapa," katanya.
(mhd)