Polisi Diminta Usut Tuntas Kasus Miras Oplosan di Jakarta Timur
A
A
A
JAKARTA - Polisi diminta mengusut tuntas kasus peredaran minuman keras (miras) oplosan di Jakarta Timur. Hal itu menyusul kematian 10 pemuda di Duren Sawit, Jakarta Timur, setelah menenggak miras oplosan.
Anggota DPRD DKI Jakarta dapil lima yang meliputi Kecamatan Duren Sawit, Jatinegara dan Kramat Jati, Belly Bilalusalam mengaku prihatin dengan kejadian itu. Dia juga meminta, agar polisi terus mengejar distributor untuk mengusut kasus tersebut.
"Saya prihatin dengan kejadian ini, tentu ini harus diusut sampai tuntas dan berikan sanksi hukum yang tegas kepada penjual maupun pemasok miras tersebut sebagai efek jera," pinta Belly saat berbincang dengan SINDOnews, Rabu (4/4/2018).
Selain itu, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersinergi dengan polisi untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak). Jangan sampai, hal tersebut terulang kembali.
"Satpol PP serta aparat penegak hukum dapat sidak ke lapangan, ke warung-warung yang terindikasi menjual miras oplosan dan melakukan patroli malam untuk mencegah hal-hal yang seperti ini," serunya.
Meski demikian, kata Belly, miras dan narkoba merupakan kasus yang butuh dukungan moril dari masyarakat. Maka itu, dia mengatakan, masalah tersebut tidak hanya menjadi urusan kepolisian dan Satpol PP. Tetapi juga dukungan dari masyarakat untuk pemberantasan kasus itu.
"Ini juga tanggung jawab kita bersama untuk semakin peduli menjaga lingkungan sekitar dari hal-hal yang negatif," pungkasnya. (Baca Juga: Bertambah, Korban Miras Oplosan di Jakarta Timur Jadi 10 Orang(mhd)
Anggota DPRD DKI Jakarta dapil lima yang meliputi Kecamatan Duren Sawit, Jatinegara dan Kramat Jati, Belly Bilalusalam mengaku prihatin dengan kejadian itu. Dia juga meminta, agar polisi terus mengejar distributor untuk mengusut kasus tersebut.
"Saya prihatin dengan kejadian ini, tentu ini harus diusut sampai tuntas dan berikan sanksi hukum yang tegas kepada penjual maupun pemasok miras tersebut sebagai efek jera," pinta Belly saat berbincang dengan SINDOnews, Rabu (4/4/2018).
Selain itu, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersinergi dengan polisi untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak). Jangan sampai, hal tersebut terulang kembali.
"Satpol PP serta aparat penegak hukum dapat sidak ke lapangan, ke warung-warung yang terindikasi menjual miras oplosan dan melakukan patroli malam untuk mencegah hal-hal yang seperti ini," serunya.
Meski demikian, kata Belly, miras dan narkoba merupakan kasus yang butuh dukungan moril dari masyarakat. Maka itu, dia mengatakan, masalah tersebut tidak hanya menjadi urusan kepolisian dan Satpol PP. Tetapi juga dukungan dari masyarakat untuk pemberantasan kasus itu.
"Ini juga tanggung jawab kita bersama untuk semakin peduli menjaga lingkungan sekitar dari hal-hal yang negatif," pungkasnya. (Baca Juga: Bertambah, Korban Miras Oplosan di Jakarta Timur Jadi 10 Orang(mhd)