Calon Jamaah Umrah Berharap Bos Nazaret Travel segera Ditangkap
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Calon jamaah umrah telah melaporkan pemilik Nazaret Tours and Travel ke Polda Metro Jaya sejak dua pekan lalu. Namun begitu, belum ada titik terang yang bisa mengungkap dimana keberadaan bos travel yang berkantor di kawasan Fifo Resto, Jalan Ir H Juanda, Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Salah seorang calon jamaah umrah Nazaret travel, Ekawati Wijaya (53), mengatakan, telah membuat laporan penipuan yang dilakukan oleh Hayat Hidayat, Nara Nazaret, serta M Syakirin Endar Ali. Ketiganya merupakan bos travel bodong tersebut.
"Saya sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya, tapi untuk perorangan. Terus disarankan dari sana, untuk melengkapi berkas agar bisa mewakili calon jamaah yang lain juga, saat ini sudah ada sekira 150-an berkas dan kelengkapan lain yang sudah saya pegang dari calon jamaah lain," terang Ekawati di Tangsel, Kamis (29/3/2018).
Nomor laporan yang diterimanya : LP/1425/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimum, Tanggal 16 Maret 2018. Saat itu, Ekawati dijanjikan petugas akan dihubungi kembali untuk dimintai berkas kelengkapan calon jamaah umrah yang ditipu lainnya. Tetapi hingga kini, dia belum mendapatkan panggilan lanjutan.
"Kalau laporan yang perorangan atas nama saya sudah, tapi kan calon jamaah lain ada yang minta juga untuk dimasukkan. Data dan berkasnya sudah siap, tinggal saya serahin ke Polda, karena petugasnya bilang nanti akan dihubungi lagi, tapi belum ada yang ngabarin lagi dari Polda," katanya.
Dia pun berharap, petugas kepolisian dapat segera menangkap pemilik Nazaret Travel. Karena tercatat, ada sekitar 500 calon jamaah dari berbagai daerah yang menjadi korban serupa. Jika ditotal, jumlah biaya yang dibawa lari oleh pemilik Nazaret mencapai Rp7 hingga Rp8 miliar.
"Saya berharap banget, polisi dapat segera menangkap pemiliknya ini. Kasihan semua korbannya, itu dari mana-mana mereka, sudah bayar lunas terus disuruh menunggu selama satu tahun, habis itu enggak ada kabar, dan tiba-tiba pemilik travelnya menghilang," ucapnya.
Diceritakan Ekawati, dia mengetahui adanya program umrah dengan biaya murah dari salah seorang temannya sesama PNS di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah diperhatikan brosur tentang Nazaret, akhirnya dia pun tertarik dan memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak program dan kegiatannya.
"Saya tahu dari teman di kantor, habis itu saya cek dan memang banyak kegiatannya, jadi saya percaya. Apalagi harganya murah, cuma Rp14,5 juta sudah bisa berangkat, kan tahun sebelumnya saja saya lihat biaya pada umumnya itu mencapai Rp20 juta," tuturnya. (Baca Juga: Dikejar-kejar Calon Jamaah Umrah, Rumah Bos Nazaret Travel Sepi Penghuni
Lalu pada awal tahun 2017, dia pun melunasi pembiayaan sebanyak 2 orang dengan harga Rp29 juta untuk keberangkatannya bersama sang suami. Sesuai peraturan travel Nazaret, uang itu akan diinvestasikan lebih dahulu selama 1 tahun, setelah itu barulah nanti bisa diganti tiket keberangkatan umrah.
"Saya dijanjikan akhir tahun, tapi ditunda, alasannya soal visa kata Nazaret Travelnya. Begitu terus, terakhir saya coba datang ke kantornya sekitar awal Januari 2018 karena nomor telponnya sudah tak aktif, dan di sana ternyata sudah ramai juga calon jamaah yang juga bernasib sama dengan saya," tuturnya.
Salah seorang calon jamaah umrah Nazaret travel, Ekawati Wijaya (53), mengatakan, telah membuat laporan penipuan yang dilakukan oleh Hayat Hidayat, Nara Nazaret, serta M Syakirin Endar Ali. Ketiganya merupakan bos travel bodong tersebut.
"Saya sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya, tapi untuk perorangan. Terus disarankan dari sana, untuk melengkapi berkas agar bisa mewakili calon jamaah yang lain juga, saat ini sudah ada sekira 150-an berkas dan kelengkapan lain yang sudah saya pegang dari calon jamaah lain," terang Ekawati di Tangsel, Kamis (29/3/2018).
Nomor laporan yang diterimanya : LP/1425/III/2018/PMJ/Dit.Reskrimum, Tanggal 16 Maret 2018. Saat itu, Ekawati dijanjikan petugas akan dihubungi kembali untuk dimintai berkas kelengkapan calon jamaah umrah yang ditipu lainnya. Tetapi hingga kini, dia belum mendapatkan panggilan lanjutan.
"Kalau laporan yang perorangan atas nama saya sudah, tapi kan calon jamaah lain ada yang minta juga untuk dimasukkan. Data dan berkasnya sudah siap, tinggal saya serahin ke Polda, karena petugasnya bilang nanti akan dihubungi lagi, tapi belum ada yang ngabarin lagi dari Polda," katanya.
Dia pun berharap, petugas kepolisian dapat segera menangkap pemilik Nazaret Travel. Karena tercatat, ada sekitar 500 calon jamaah dari berbagai daerah yang menjadi korban serupa. Jika ditotal, jumlah biaya yang dibawa lari oleh pemilik Nazaret mencapai Rp7 hingga Rp8 miliar.
"Saya berharap banget, polisi dapat segera menangkap pemiliknya ini. Kasihan semua korbannya, itu dari mana-mana mereka, sudah bayar lunas terus disuruh menunggu selama satu tahun, habis itu enggak ada kabar, dan tiba-tiba pemilik travelnya menghilang," ucapnya.
Diceritakan Ekawati, dia mengetahui adanya program umrah dengan biaya murah dari salah seorang temannya sesama PNS di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Setelah diperhatikan brosur tentang Nazaret, akhirnya dia pun tertarik dan memutuskan untuk mencari tahu lebih banyak program dan kegiatannya.
"Saya tahu dari teman di kantor, habis itu saya cek dan memang banyak kegiatannya, jadi saya percaya. Apalagi harganya murah, cuma Rp14,5 juta sudah bisa berangkat, kan tahun sebelumnya saja saya lihat biaya pada umumnya itu mencapai Rp20 juta," tuturnya. (Baca Juga: Dikejar-kejar Calon Jamaah Umrah, Rumah Bos Nazaret Travel Sepi Penghuni
Lalu pada awal tahun 2017, dia pun melunasi pembiayaan sebanyak 2 orang dengan harga Rp29 juta untuk keberangkatannya bersama sang suami. Sesuai peraturan travel Nazaret, uang itu akan diinvestasikan lebih dahulu selama 1 tahun, setelah itu barulah nanti bisa diganti tiket keberangkatan umrah.
"Saya dijanjikan akhir tahun, tapi ditunda, alasannya soal visa kata Nazaret Travelnya. Begitu terus, terakhir saya coba datang ke kantornya sekitar awal Januari 2018 karena nomor telponnya sudah tak aktif, dan di sana ternyata sudah ramai juga calon jamaah yang juga bernasib sama dengan saya," tuturnya.
(mhd)