Identitas Perempuan Meninggal di Dalam Masjid Terungkap
A
A
A
BEKASI - Kepolsian Sektor Bekasi Timur mengungkap identitas wanita yang tewas melahirkan di sebuah masjid di daerah Kota Bekasi kemarin. Perempuan yang tewas tersebut bernama Astri Kristanti Putri (28).
Korban merupakan warga Jalan Bojong Indah Raya C2/4 RT 06/11, Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. ”Petugas sudah memberitahu keluarga korban Senin (27 Maret 2018) malam,” kata Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur, Iptu Yusron, Selasa (28/3/2018).
Setelah diberitahu, kata dia, pihak keluarga telah mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk melihat jenazahnya. Saat ini, kasus ini telah dilimpahkan kepada Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota.
Yusron mengaku, sementara saksi yang dibawa oleh petugas yakni Dodi dengan korban hanya sebatas teman. Bahkan, saksi sudah menawarkan korban ke rumah sakit. ”Namun korban menolak karena malu soalnya bayi yang dikandung dari hasil di luar pernikahan,” ungkapnya.
Sementara Bayi laki-laki yang dilahirkan prematur oleh korbandi masjid Nurul Hidayah tersebut masih mendapat perawatan tim medis. Bahkan bayi yang belum diberikan namanya ini juga mengandalkan alat bantuan medis berupa ventilator untuk bernapas di RSUD Kota Bekasi.
Kasie Pelayanan Medis RSUD Kota Bekasi, Librianti mengatakan bayi tersebut masih mengandalkan ventilator karena sistem pernapasannya belum matang akibat terlahir prematur. ”Bayi tersebut lahir saat usia di kandungan sekitar 30 minggu atau 7,5 bulan,” katanya.
Sementara usia kelahiran bayi pada umumnya sekitar 9 bulan di dalam kandungan. Bahkan, pihak RSUD terus berupaya mempertahankan kehidupannya dengan memasang alat bantu ventilator untuk bernapas. Apalagi, kondisi bayi malang itu masih terlihat lemah.
Diberitakan sebelumnya, setelah melahirkan bayinya, Astri meninggal dunia. Kematiannya mengejutkan warga sekitar terutama marbot masjid bernama Minda (39). Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban yang datang bersama rekan prianya bernama Dodi itu meminta izin untuk beristirahat sejenak. (Baca: Melahirkan Seorang Diri, Sang Ibu Meninggal di Dalam Masjid )
Minda menawarkan di lantai bawah, namun korban menolak dan tetap ingin rehat di lantai dua. Setelah 30 menit kemudian, Minda beranjak ke lantai atas untuk membersihkan lantai dan mendapati Astri tengah tergeletak di lantai dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Bahkan bayi laki-laki prematur yang dikandungnya itu telah berada di kantong plastik. Kemungkinan persalinan korban dibantu oleh rekannya seorang. Diduga juga korban meninggal dunia karena saat melahirkan dalam kondisi tekanan darah tinggi, sehingga dia meregang nyawa di lokasi kejadian.
Korban merupakan warga Jalan Bojong Indah Raya C2/4 RT 06/11, Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. ”Petugas sudah memberitahu keluarga korban Senin (27 Maret 2018) malam,” kata Kanit Reskrim Polsek Bekasi Timur, Iptu Yusron, Selasa (28/3/2018).
Setelah diberitahu, kata dia, pihak keluarga telah mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk melihat jenazahnya. Saat ini, kasus ini telah dilimpahkan kepada Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota.
Yusron mengaku, sementara saksi yang dibawa oleh petugas yakni Dodi dengan korban hanya sebatas teman. Bahkan, saksi sudah menawarkan korban ke rumah sakit. ”Namun korban menolak karena malu soalnya bayi yang dikandung dari hasil di luar pernikahan,” ungkapnya.
Sementara Bayi laki-laki yang dilahirkan prematur oleh korbandi masjid Nurul Hidayah tersebut masih mendapat perawatan tim medis. Bahkan bayi yang belum diberikan namanya ini juga mengandalkan alat bantuan medis berupa ventilator untuk bernapas di RSUD Kota Bekasi.
Kasie Pelayanan Medis RSUD Kota Bekasi, Librianti mengatakan bayi tersebut masih mengandalkan ventilator karena sistem pernapasannya belum matang akibat terlahir prematur. ”Bayi tersebut lahir saat usia di kandungan sekitar 30 minggu atau 7,5 bulan,” katanya.
Sementara usia kelahiran bayi pada umumnya sekitar 9 bulan di dalam kandungan. Bahkan, pihak RSUD terus berupaya mempertahankan kehidupannya dengan memasang alat bantu ventilator untuk bernapas. Apalagi, kondisi bayi malang itu masih terlihat lemah.
Diberitakan sebelumnya, setelah melahirkan bayinya, Astri meninggal dunia. Kematiannya mengejutkan warga sekitar terutama marbot masjid bernama Minda (39). Sebelum ditemukan meninggal dunia, korban yang datang bersama rekan prianya bernama Dodi itu meminta izin untuk beristirahat sejenak. (Baca: Melahirkan Seorang Diri, Sang Ibu Meninggal di Dalam Masjid )
Minda menawarkan di lantai bawah, namun korban menolak dan tetap ingin rehat di lantai dua. Setelah 30 menit kemudian, Minda beranjak ke lantai atas untuk membersihkan lantai dan mendapati Astri tengah tergeletak di lantai dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Bahkan bayi laki-laki prematur yang dikandungnya itu telah berada di kantong plastik. Kemungkinan persalinan korban dibantu oleh rekannya seorang. Diduga juga korban meninggal dunia karena saat melahirkan dalam kondisi tekanan darah tinggi, sehingga dia meregang nyawa di lokasi kejadian.
(ysw)