Hambat Aliran Air, 12 Kubik Gulungan Kulit Kabel Diangkut Truk
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 12 kubik kulit kabel ditemukan di gorong-gorong Jalan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu 18 Maret 2018. Kulit kabel itu menghambat aliran air sehingga menyebabkan banjir di ring satu Jakarta.
"Panjangannya hampir sekilo, setelah kami temukan ternyata jumlahnya mencapai 12 kubik," kata Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Pusat, Boris Karlop Lumbangaol di Jakarta, Selasa 20 Maret 2018. (Baca Juga: Ini Aktor di Balik Tumpukan Sampah Gulungan Kabel di Saluran Air
Terungkapnya kabel bekas ini bermula ketika sejumlah petugas sudin tata air Jakarta Pusat melakukan penggalian sedimen lumpur di tempat itu. Saat memeriksa gorong-gorong di jalan itu, petugas menemukan sejumlah kabel dalam jumlah banyak di tempat tersebut.
Kabel itu, kata Boris, tertutup dalam sedimentasi lumpur. Boris kemudian memerintah bantuan dari phl lain yang kemudian mulai berdatangan. Hingga akhirnya 100 orang petugas melakukan pengakutan kabel dan berhasil diangkat dari gorong gorong dan diangkut menggunakan tiga truk menjelang sore hari.
Boris mengaku heran dengan temuan itu, sebab diakuinya saat jalan di tempat itu dibersihkan pada akhir Desember 2017. Kabel kabel tidak ditemukan. "Artinya dari Januari hingga awal Maret tadi ada yang membuang hingga teralir sampai di situ," ucap Boris.
Terpisah, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air, Dicky Suherlan menduga gulungan kulit kabel ulah maling yang hendak mencuri tembaga kabel yang sudah tak dipakai.
Kejadian tersebut sama seperti pada kasus penemuan gulungan kabel pada Maret 2016 di titik yang sama, yakni dari depan Gedung Balai Kota hingga Lemhanas.
"Kami menemukannya dari depan gedung Balai Kota sampai Lemhanas. Jadi itu kan ada kabel-kabel yang sudah tidak dipakai lagi, si maling itu ngambilin, jalurnya melalui saluran. Mereka hanya mengambil tembaganya saja," ucap Dicky.
Meski telah memeriksa sejumlah gorong-gorong di ring satu, kata dia, pihaknya belum menemukan adanya kabel di tempat lain.
"Kemarin kami cek, ada tanah-tanah galiannya juga, namun tidak sampai menyebabkan saluran tersumbat total. Tapi kalau gak dibersihkan ya lama-lama tersumbat hingga timbul genangan air kalau hujan," tutup Dicky.
"Panjangannya hampir sekilo, setelah kami temukan ternyata jumlahnya mencapai 12 kubik," kata Kepala Seksi (Kasie) Pemeliharaan Sudin SDA Jakarta Pusat, Boris Karlop Lumbangaol di Jakarta, Selasa 20 Maret 2018. (Baca Juga: Ini Aktor di Balik Tumpukan Sampah Gulungan Kabel di Saluran Air
Terungkapnya kabel bekas ini bermula ketika sejumlah petugas sudin tata air Jakarta Pusat melakukan penggalian sedimen lumpur di tempat itu. Saat memeriksa gorong-gorong di jalan itu, petugas menemukan sejumlah kabel dalam jumlah banyak di tempat tersebut.
Kabel itu, kata Boris, tertutup dalam sedimentasi lumpur. Boris kemudian memerintah bantuan dari phl lain yang kemudian mulai berdatangan. Hingga akhirnya 100 orang petugas melakukan pengakutan kabel dan berhasil diangkat dari gorong gorong dan diangkut menggunakan tiga truk menjelang sore hari.
Boris mengaku heran dengan temuan itu, sebab diakuinya saat jalan di tempat itu dibersihkan pada akhir Desember 2017. Kabel kabel tidak ditemukan. "Artinya dari Januari hingga awal Maret tadi ada yang membuang hingga teralir sampai di situ," ucap Boris.
Terpisah, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air, Dicky Suherlan menduga gulungan kulit kabel ulah maling yang hendak mencuri tembaga kabel yang sudah tak dipakai.
Kejadian tersebut sama seperti pada kasus penemuan gulungan kabel pada Maret 2016 di titik yang sama, yakni dari depan Gedung Balai Kota hingga Lemhanas.
"Kami menemukannya dari depan gedung Balai Kota sampai Lemhanas. Jadi itu kan ada kabel-kabel yang sudah tidak dipakai lagi, si maling itu ngambilin, jalurnya melalui saluran. Mereka hanya mengambil tembaganya saja," ucap Dicky.
Meski telah memeriksa sejumlah gorong-gorong di ring satu, kata dia, pihaknya belum menemukan adanya kabel di tempat lain.
"Kemarin kami cek, ada tanah-tanah galiannya juga, namun tidak sampai menyebabkan saluran tersumbat total. Tapi kalau gak dibersihkan ya lama-lama tersumbat hingga timbul genangan air kalau hujan," tutup Dicky.
(mhd)