Duel Maut di Depok, Polisi Sebut karena Masalah Utang di Bank
A
A
A
Polisi mengamankan pembunuh Nuroni (35) yang ditemukan tergeletak di rumahnya di Jalan Lingkungan Cipayung, Sukmajaya Depok. Pelaku adalah Ucup yang tidak lain adalah teman dekat korban.
Pelaku sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta. Setelah dinyatakan sehat pelaku pun dibawa ke Polsek Sukmajaya untuk diperiksa.
Kapolsek Sukmajaya Kompol IGN Bronet Ranapati mengatakan, keduanya sudah sejak lama saling kenal. Bahkan mereka sempat bekerja di sebuah pabrik yang sama di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. (Baca: Duel Maut di Depok, Nuroni Tewas )
“Sebelum tewas mereka saling minum kopi bersama di rumah korban. Mereka memang teman dekat,” katanya, Kamis (9/3/2018).
Perselisihan terjadi ketika pelaku menanyakan perihal angsuran uang yang dipinjam keduanya. Keduanya meminjam uang ke bank sebesar Rp20 juta namun atas nama pelaku. “Kesepakatannya uang dibagi dua dan diangsur bersama,” ungkapnya.
Namun setelah 10 bulan mengangsur tidak ada sepeserpun korban membayar pada pelaku. Pelaku pun menanyakan perihal kejelasan uang angsuran.
Ditanya soal utang itu, korban emosi dan naik pitam sehingga terjadi cekcok. Setelah itu pelaku pulang namun korban menantangnya untuk datang kembali ke rumahnya.
“Pelaku sudah memiliki perasaan akan ribut dengan korban. Pelaku kembali ke rumah korban dan bawa pisau,” tukasnya.
Disitulah terjadi keributan hebat antara keduanya. Namun yang memukul duluan adalah korban. Perkelahian dimulai dari dalam kemudian lari ke belakang lalu korban jatuh. “Setelah korban jatuh baru pelaku lari tapi tidak membawa motor korban,” katanya.
Saat hendak lari, pelaku kepergok warga dan saudara korban hingga akhirnya pelaku dihajar massa. Sejauh ini kata Kapolsek motif dibalik pembunuhan ini karena perihal utang piutang. “Bukan karena asmara atau wanita lain. Pelaku masih kita periksa lebih lanjut,” pungkasnya.
Pelaku sebelumnya sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta. Setelah dinyatakan sehat pelaku pun dibawa ke Polsek Sukmajaya untuk diperiksa.
Kapolsek Sukmajaya Kompol IGN Bronet Ranapati mengatakan, keduanya sudah sejak lama saling kenal. Bahkan mereka sempat bekerja di sebuah pabrik yang sama di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. (Baca: Duel Maut di Depok, Nuroni Tewas )
“Sebelum tewas mereka saling minum kopi bersama di rumah korban. Mereka memang teman dekat,” katanya, Kamis (9/3/2018).
Perselisihan terjadi ketika pelaku menanyakan perihal angsuran uang yang dipinjam keduanya. Keduanya meminjam uang ke bank sebesar Rp20 juta namun atas nama pelaku. “Kesepakatannya uang dibagi dua dan diangsur bersama,” ungkapnya.
Namun setelah 10 bulan mengangsur tidak ada sepeserpun korban membayar pada pelaku. Pelaku pun menanyakan perihal kejelasan uang angsuran.
Ditanya soal utang itu, korban emosi dan naik pitam sehingga terjadi cekcok. Setelah itu pelaku pulang namun korban menantangnya untuk datang kembali ke rumahnya.
“Pelaku sudah memiliki perasaan akan ribut dengan korban. Pelaku kembali ke rumah korban dan bawa pisau,” tukasnya.
Disitulah terjadi keributan hebat antara keduanya. Namun yang memukul duluan adalah korban. Perkelahian dimulai dari dalam kemudian lari ke belakang lalu korban jatuh. “Setelah korban jatuh baru pelaku lari tapi tidak membawa motor korban,” katanya.
Saat hendak lari, pelaku kepergok warga dan saudara korban hingga akhirnya pelaku dihajar massa. Sejauh ini kata Kapolsek motif dibalik pembunuhan ini karena perihal utang piutang. “Bukan karena asmara atau wanita lain. Pelaku masih kita periksa lebih lanjut,” pungkasnya.
(ysw)