Penyerangan Ulama & Tempat Ibadah, Senator DKI Minta Polisi Tegas

Rabu, 28 Februari 2018 - 08:52 WIB
Penyerangan Ulama & Tempat Ibadah, Senator DKI Minta Polisi Tegas
Penyerangan Ulama & Tempat Ibadah, Senator DKI Minta Polisi Tegas
A A A
JAKARTA - Peristiwa penyerangan ulama dan tempat ibadah jelas merupakan sebuah tindakan yang ingin merusak ketentraman kehidupan dalam bermasyarakat di Tanah Air. Namun sangat disayangkan lambannya penanganan dari pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya dan apa motifnya, bahkan hingga saat ini belum sedikitpun menemui titik terang.

"Apalagi setiap pelaku yang tertangkap langsung dikabarkan bahwa sipelaku adalah orang gila," ujar Senator asal DKI Jakarta Dailami Firdaus kepada SINDOnews, Selasa 27 Februari 2018 malam.

Karena lambannya penanganan dalam mengungkap kasus penyerangan ulama dan rumah ibadah, kata Dailami, maka tidak heran bila masyarakat akhirnya mulai hilang rasa kepercayaannya terhadap pihak kepolisian. (Baca Juga: Kurang dari Sepekan, 2 Ulama di Jabar Dianiaya Pengidap Gangguan Jiwa
"Seharusnya Badan Intelijen Nasional (BIN) bisa memberikan masukan dan turut serta dalam mengungkap kasus ini. Sehingga tidak berlarut-larut dan akhirnya menimbulkan opini liar di masyarakat. Jangan sampai isu ini dipolitisasi juga, kita semua ingin fakta nyata yang terang benderang, bukan sekadar pernyataan saja," terang putra Alm Hj Tuty Alawiyah ini.

Pria yang juga cucu dari Alm KH Abdullah Syafi'ie ini mengatakan, apalagi diera digital, segala informasi dan berita akan dengan mudah langsung sampai kepada masyarakat. Sehingga masyarakat mulai mengasumsikan sendiri dan melakukan hal-hal yang di luar kendali. Peran tokoh masyarakat disini sangat penting untuk menenangkan masyarakat agar tidak terprovokasi.

"Namun kembali saya tegaskan, bahwasannya pihak berwajib harus bersungguh-sungguh mengungkap kasus penyerangan terhadap ulama dan rumah ibadah. Karena jujur saja, bila yang menjadi korban adalah ulama dan umat muslim saya melihat penanganannya sangat lambat, jadi jangan sampai opini negatif ini terus berkembang dan menjadikan masyarakat tidak percaya terhadap pihak yang berwajib dan juga hukum," tutur Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah ini.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7477 seconds (0.1#10.140)