Drh Reagansan dan Vitapet Tak Terima Disebut Pembunuh Anjing Chester
A
A
A
JAKARTA - Dokter hewan bernama drh Reagansan Purba dan Vitapet Animal Clinic, berang dituduh sebagai penyebab matinya seekor anjing ras samoyed. Mereka mengancam mempolisikan pemilik akun Instagram, @claudianovira dan akun twitter @elletanet, yang telah menyebarkan informasi kematian anjing ras samoyed itu.
Keduanya dianggap telah melakukan penggiringan opini yang membuat nama drh Reagansan dan klinik Vitaset menjadi negatif. “Kami harapkan keduanya melakukan klarifikasi langsung ke kami dan media. Kalau sampai 2x24 jam belum juga, kami akan polisikan mereka,” ujar Kuasa Hukum Vitaset, Rosita Radjah, kepada wartawan di Vitapet Animal Clinic, Jalan Pluit Raya, Jakarta Utara, Senin (26/2/2018).
Sebelumnya, kasus kematian anjing ras samoyed bernama chester mendadak viral di media sosial sejak sepekan terakhir. Kasus ini mencuat setelah @claudianovira memposting dengan hastag #petkiller. Dalam hitungan hari postingan itu kemudian ramai. Drh Reagansan kemudian dituding sebagai pembunuh binatang.
Kepada wartawan drh Reagansan mengaku tak nyaman dengan postingan itu. “Kami tidak terima disebut pet killer. Saya disumpah dan sekolah selama enam tahun untuk menjadi dokter. Tidak mungkin saya melakukan hal itu," tegas drh Reagansan.
Dia menegaskan sudah menjalankan semua prosedur sesuai dengan ketentuan. Karena itu, dengan tegas ia menepis tudingan akun @claudianovira atas kematian anjing senilai Rp60juta ini.
Drh Reagansan menjelaskan, anjing chester dibawa oleh dua orang ke Viapet pada 16 Februari 2018 atau pada saat Imlek, oleh pemilik atas nama Ketrin. Keluhannya adalah suara serak karena diduga menelan sesuatu.
Drh Reagansan lalu memeriksa chester dengan melakukan rontgen dan tidak menemukan gejala heat stroke. Drh Reagansan menyebut chester saat itu baik-baik saja, lalu dibawa pulang oleh pemiliknya dalam kondisi sehat.
"Perlu kami tegaskan kembali, anjing chester tidak meninggal di Vitapet Animal Clinic dan pada saat anjing chester bersama pemiliknya meninggalkan Vitapet Animal Clinic, kondisi anjing chester masih bisa berjalan sendiri dan aktif," tegasnya.
Kematian chester tidak dikonfirmasi ke pihak Vitapet. Buntut dari tudingan-tudingan viral ini, Vitapet lalu meminta pemilik akun Instagram @claudianovira dan Ketrin yang membawa anjing chester memberi klarifikasi langsung.
Terpisah, selebgram sekaligus fashion and beauty influencer, Claudia Novira, hanya bisa pasrah ketika anjing peliharaannya itu tewas beberapa jam seusai ditangani seorang dokter clinic. Ia mengaku sengaja memposting lemahnya penanganan di Vitapet Animal Clinic untuk mencegah adanya korban berikutnya.
"Kalau mau tahu kronologinya lebih detail, yah bisa baca yang di IG story kakaku aja (Katerin). Soalnya itu sudah selengkap-lengkapnya,” kata Claudia.
Anjing chester merupakan pemberian teman kakaknya pada 2010 silam sebagai hadiah. "Dari tahun 2010 kami berdua yang mengurusi chester. "Saya tidak menuntut apa-apa. Namun dengan postingan saya itu, saya pikir itu sudah cukup apa yang saya sudah lakukan," tutupnya.
Keduanya dianggap telah melakukan penggiringan opini yang membuat nama drh Reagansan dan klinik Vitaset menjadi negatif. “Kami harapkan keduanya melakukan klarifikasi langsung ke kami dan media. Kalau sampai 2x24 jam belum juga, kami akan polisikan mereka,” ujar Kuasa Hukum Vitaset, Rosita Radjah, kepada wartawan di Vitapet Animal Clinic, Jalan Pluit Raya, Jakarta Utara, Senin (26/2/2018).
Sebelumnya, kasus kematian anjing ras samoyed bernama chester mendadak viral di media sosial sejak sepekan terakhir. Kasus ini mencuat setelah @claudianovira memposting dengan hastag #petkiller. Dalam hitungan hari postingan itu kemudian ramai. Drh Reagansan kemudian dituding sebagai pembunuh binatang.
Kepada wartawan drh Reagansan mengaku tak nyaman dengan postingan itu. “Kami tidak terima disebut pet killer. Saya disumpah dan sekolah selama enam tahun untuk menjadi dokter. Tidak mungkin saya melakukan hal itu," tegas drh Reagansan.
Dia menegaskan sudah menjalankan semua prosedur sesuai dengan ketentuan. Karena itu, dengan tegas ia menepis tudingan akun @claudianovira atas kematian anjing senilai Rp60juta ini.
Drh Reagansan menjelaskan, anjing chester dibawa oleh dua orang ke Viapet pada 16 Februari 2018 atau pada saat Imlek, oleh pemilik atas nama Ketrin. Keluhannya adalah suara serak karena diduga menelan sesuatu.
Drh Reagansan lalu memeriksa chester dengan melakukan rontgen dan tidak menemukan gejala heat stroke. Drh Reagansan menyebut chester saat itu baik-baik saja, lalu dibawa pulang oleh pemiliknya dalam kondisi sehat.
"Perlu kami tegaskan kembali, anjing chester tidak meninggal di Vitapet Animal Clinic dan pada saat anjing chester bersama pemiliknya meninggalkan Vitapet Animal Clinic, kondisi anjing chester masih bisa berjalan sendiri dan aktif," tegasnya.
Kematian chester tidak dikonfirmasi ke pihak Vitapet. Buntut dari tudingan-tudingan viral ini, Vitapet lalu meminta pemilik akun Instagram @claudianovira dan Ketrin yang membawa anjing chester memberi klarifikasi langsung.
Terpisah, selebgram sekaligus fashion and beauty influencer, Claudia Novira, hanya bisa pasrah ketika anjing peliharaannya itu tewas beberapa jam seusai ditangani seorang dokter clinic. Ia mengaku sengaja memposting lemahnya penanganan di Vitapet Animal Clinic untuk mencegah adanya korban berikutnya.
"Kalau mau tahu kronologinya lebih detail, yah bisa baca yang di IG story kakaku aja (Katerin). Soalnya itu sudah selengkap-lengkapnya,” kata Claudia.
Anjing chester merupakan pemberian teman kakaknya pada 2010 silam sebagai hadiah. "Dari tahun 2010 kami berdua yang mengurusi chester. "Saya tidak menuntut apa-apa. Namun dengan postingan saya itu, saya pikir itu sudah cukup apa yang saya sudah lakukan," tutupnya.
(thm)