Penanganan Banjir, DKI Lakukan Normalisasi di Sejumlah Kali

Jum'at, 16 Februari 2018 - 21:46 WIB
Penanganan Banjir, DKI...
Penanganan Banjir, DKI Lakukan Normalisasi di Sejumlah Kali
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan sejumlah titik yang terkena banjir kemarin akan menjadi fokus untuk penanganan banjir. Normalisasi dan pemasangan turap akan difokuskan agar banjir tak lagi datang.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, fokus penangan banjir akan dilakukan setelah kawasan yang tergenang surut. “Fokus kami terhadap daerah yang tergenang air. Kami ingin disitu dimaksimalkan pencegahannya agar tidak terjadi genangan kembali,” kata Teguh, Jumat (16/2/2018).

Untuk diketahui banjir yang terjadi kemarin telah merendam sebanyak 53 RW di 18 kelurahan di jakarta. Dari empat wilayah yang terkena, Jakarta Barat menjadi yang terparah, setelah 27 RW di kawasan itu terendam.

Namun demikian banjar tak lama, dalam waktu delapan jam, air menyurut. Agar tak kembali terjadi di musim hujan berikutnya, Teguh menegaskan DKI telah menganggarkan dana Rp800 miliar untuk normalisasi. Dengan fokus di beberapa titik, di antaranya kali Smongol, Krukut, Sunter, dan beberapa anak Kali Ciliwung.

Selain di beberapa kali, lanjutTeguh, normalisasi juga dilakukan di beberapa jalan lingkungan. Menurutnya saluran air di jalan lingkungan banyak yang diokupansi warga dengan menjadikan lapak PKL dan parkiran. Titik ini terdapat di beberapa wilayah, seperti Cengkareng dan Tambora, Jakarta Barat.

Sementara terhadap banjir yang melanda akibat belum adanya tanggul. DKI juga memprioritaskan hal ini. Teguh menuturkan, ada beberapa titik yang diyakini akan dibangun, seperti Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur; Kali Smongol, dan sekitar Pasar Minggu.

“Kami juga akan menambal kembali tanggul yang dilubangi oleh warga. Tupoksi itu ada di wilayah (sudin),” kata Teguh.

Sementara itu, Kasudin Tata Air Jakarta Barat, Imron menambahkan, untuk tahun 2018 ini telah mengajukan 56 lokasi untuk dinormalisasi. Dan melanjutkan 30 lokasi untuk pemeliharaan. Semua lokasi mendapatkan persetujuan dari Pemprov DKI. “Hampir 60%-nya masih tinggi ke saluran lingkungan,” tuturnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0972 seconds (0.1#10.140)