Tertidur Pulas, 44 Rumah di Bekasi Disapu Angin Puting Beliung
A
A
A
BEKASI - Sedikitnya puluhan rumah warga di Kampung Elo, RW 4, Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, roboh diterjang angin puting beliung, Selasa (13/2/2018). Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut.
Hanya saja, akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi di wilayah Utara Kabupaten Bekasi itu menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini warga bersama pemerintah masih melakukan evakuasi direruntuhan puluhan rumah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Apuri mengatakan, kejadian tersebut sangat cepat, karena angin kencang datang seketika bersamaan dengan hujan lebat.
"Selain rumah warga yang rusak, pepohonan besar banyak yang tumbang," katanya di Bekasi, Jawa Barat.
Akibat kejadian itu, kata dia, tercatat sebanyak 44 unit rumah dalam kondisi rusak sedang hingga berat. Rincianya sebagai berikut: di RT 2 sebanyak 12 unit rumah rusak dan RT 3 sebanyak 32 unit.
"Hingga kini, pemerintah masih melakukan inventarisir rumah warga yang rusak," katanya.
Aspuri menjelaskan, musibah yang menimpa permukiman warga di Kampung Elo tersebut terbilang sangat cepat. Angin yang menyapu puluhan rumah tersebut terjadi sekitar 10 menit. Apalagi, musibah itu terjadi saat warga tidur terlelap di malam hari.
Untuk itu, Aspuri mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman angin puting beliung. Sebab, Kabupaten Bekasi saat musim hujan harus mewaspadai potensi bencana banjir dan angin puting beliung. Apalagi, wilayah yang rawan terjadi angin puting beliung berada di Utara Bekasi.
Misalnya, Kecamatan Babelan, Sukatani, Muara Gembong, dan Cabangbungin. Sementara itu di kawasan Selatan, berada di Kecamatan Tambun Selatan dan Cikarang. "Semua wilayah hampir berpotensi angin puting beliung, jadi warga harus waspada dengan hal itu," tegasnya.
Sementara salah seorang warga Sukatani mengatakan, angin putiung yang menyapu perumahan warga Kampung Elo juga dirasakan warga lainya yang berada di Kecamatan Sukatani. "Angin begitu kencang disertai hujan lebat membuat warga berhamburan keluar," kata Madrawi (40).
Saat kejadian, kata dia, warga sedang tertidur lelap tiba-tiba dikejutkan dengan hujan yang sangat lebat dan suara gemuruh angin yang begitu hebat. Alhasil, warga terbangun dan berusaha menyelamat diri. "Dikampung saya mah aman, tapi Kampung Elo yang terkena dampaknya," ungkapnya.
Hanya saja, akibat terjangan angin puting beliung yang terjadi di wilayah Utara Kabupaten Bekasi itu menyebabkan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini warga bersama pemerintah masih melakukan evakuasi direruntuhan puluhan rumah tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Apuri mengatakan, kejadian tersebut sangat cepat, karena angin kencang datang seketika bersamaan dengan hujan lebat.
"Selain rumah warga yang rusak, pepohonan besar banyak yang tumbang," katanya di Bekasi, Jawa Barat.
Akibat kejadian itu, kata dia, tercatat sebanyak 44 unit rumah dalam kondisi rusak sedang hingga berat. Rincianya sebagai berikut: di RT 2 sebanyak 12 unit rumah rusak dan RT 3 sebanyak 32 unit.
"Hingga kini, pemerintah masih melakukan inventarisir rumah warga yang rusak," katanya.
Aspuri menjelaskan, musibah yang menimpa permukiman warga di Kampung Elo tersebut terbilang sangat cepat. Angin yang menyapu puluhan rumah tersebut terjadi sekitar 10 menit. Apalagi, musibah itu terjadi saat warga tidur terlelap di malam hari.
Untuk itu, Aspuri mengimbau masyarakat untuk mewaspadai ancaman angin puting beliung. Sebab, Kabupaten Bekasi saat musim hujan harus mewaspadai potensi bencana banjir dan angin puting beliung. Apalagi, wilayah yang rawan terjadi angin puting beliung berada di Utara Bekasi.
Misalnya, Kecamatan Babelan, Sukatani, Muara Gembong, dan Cabangbungin. Sementara itu di kawasan Selatan, berada di Kecamatan Tambun Selatan dan Cikarang. "Semua wilayah hampir berpotensi angin puting beliung, jadi warga harus waspada dengan hal itu," tegasnya.
Sementara salah seorang warga Sukatani mengatakan, angin putiung yang menyapu perumahan warga Kampung Elo juga dirasakan warga lainya yang berada di Kecamatan Sukatani. "Angin begitu kencang disertai hujan lebat membuat warga berhamburan keluar," kata Madrawi (40).
Saat kejadian, kata dia, warga sedang tertidur lelap tiba-tiba dikejutkan dengan hujan yang sangat lebat dan suara gemuruh angin yang begitu hebat. Alhasil, warga terbangun dan berusaha menyelamat diri. "Dikampung saya mah aman, tapi Kampung Elo yang terkena dampaknya," ungkapnya.
(mhd)