Menanti Duit Sekoper Ditebar, Pengemis Mulai Datangi Vihara Ini

Selasa, 13 Februari 2018 - 13:45 WIB
Menanti Duit Sekoper Ditebar, Pengemis Mulai Datangi Vihara Ini
Menanti Duit Sekoper Ditebar, Pengemis Mulai Datangi Vihara Ini
A A A
JAKARTA - Menjelang Tahun Baru Imlek 2569, Vihara Dharma Bhakti di kawasan Petak Sembilan, Taman Sari, Jakarta Barat, terus didatangi tunawisma. Mereka bermunculan di beberapa titik di luar Vihara Dharma Bhakti.

Dengan membawa anak, mereka bermukim di sekitar lingkungan vihara dengan beratap kain, beralas karpet plastik dan kardus. Tujuan mereka ke sana tak lain untuk menunggu belas kasih para jemaat.

Pantauan KORAN SINDO, mereka sudah ada di sana sejak sepekan terakhir. Kebanyakan mereka datang dari kawasan Tangerang dan luar Jakarta. “Sengaja mas, kan setahun sekali ini,” ucap Sukimin (57), salah satu tuna wisma yang ditemui di Vihara Dharma Bhakti.

Ia sengaja datang ke tempat itu untuk memanfaatkan momen perayaan Imlek tahun ini. Sebab biasanya saat Imlek, mereka panen pemberian dari masyarakat etnis Tionghoa. “Seminggu aja di sini bisa dapat sampai sejuta lebih mas,” ucap Sukiman.

Sukiman yang mengaku berasal dari Balaraja, Tangerang, datang bersama istri dan dua orang cucunya. Ia kemudian bermalam di pojokan dekat vihara dengan mendirikan tenda kain saat malam.

Pengurus Yayasan Dharma Bhakti, Gunawan, mengatakan, pengemis yang datang sejauh ini masih tergolong sedikit. Saat Imlek Jumat 16 Februari nanti, pengemis dan pengamen yang muncul diperkirakan bisa mencapai ratusan, bahkan ribuan orang.

“Kalau sekarang mah masih sedikit, nanti deh kamu lihat ketika Imlek, itu halaman penuh sampai di parkiran,” ucapnya.

Menanti Duit Sekoper Ditebar, Pengemis Mulai Datangi Vihara Ini


Menurut Gunawan, kebiasaan Etnis Tionghoa yang menebar uang saat perayaan Imlek membuat pengemis ramai datang ke vihara itu. “Biasanya mereka datang bawa uang sekoper. Saya sih enggak tahu jumlahnya berapa, tapi Anda bisa hitung kalau pecahan Rp20 ribu, terus bagaimana kalau yang nebar uang lembaran Rp50 ribu dan Rp100 ribu,” ucap Gunawan.

Terhadap pengamen di sana, Gunawan tidak bisa berbuat banyak. Pihaknya hanya bisa bertindak dengan melarang pengemis dan pengamen masuk ke dalam vihara.

Sementara itu, Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Hadi Surya, mengatakan, pihaknya akan melakukan operasi untuk mengamankan para pengemis. Ia berjanji segera berkeliling ke sejumlah vihara di Jakarta Barat. "Kami akan tangkap mereka. Kami sudah sering tangkap mereka tapi ada lagi,” jelasnya.

Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada etnis Tionghoa agar tidak memberikan uang berlebih seusai beribadah. Karena tindakan itu dapat mengundang pengemis. “Kami akan arahkan mereka untuk langsung menyalurkan ke panti jompo atau kawasan yang membutuhkan,” tuturnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6535 seconds (0.1#10.140)