Bantuan Terus Mengalir, Dinsos DKI Imbau Korban Banjir Tak Perlu Mengemis
A
A
A
JAKARTA - Dinas Sosial DKI Jakarta mengimbau agar warga korban banjir Kampung Melayu dan sekitarnya diminta tak menduduki trotoar dan meminta-minta kepada para pengguna jalan. Pasalnya Dinsos sudah menjamin kebutuhan para korban terdistribusi dengan baik.
"Tidak perlu itu minta-minta di jalanan. Kami juga sudah sediakan tenda-tenda pengungsi atau fasilitas sosial atau fasilitas umum yang sudah ditentukan sebagai hunian sementara," kata Tarmijo Damanik Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta kepada wartawan, Rabu (7/2/2018).
Damanik menambahkan, memang sebagian warga terkadang tidak mau ditempatkan di hunian sementara itu dengan berbagai alasan. Terutama alasan mereka karena tidak mau jauh dari rumahnya.
Pihaknya mengerti dengan alasan tersebut. Namun tidak perlu meminta-minta atau tidur di sembarang tempat. Karena itu mengganggu pengguna jalan dan warga lain yang sedang beraktivitas.
"Kami pantau ada pengungsi terdiri 40 jiwa dengan tidur beralaskan terpal dan tenda milik pribadi. Mereka mengungsi dari semalam dan telah mendapatkan makan malam dari Kelurahan Kampung Melayu," lanjut Damanik.
Pihaknya sudah mengajak secara persuasif pengungsi tersebut untuk pindah ke hunian sementara. Ia berharap mereka mau segera pindah dan tidak lagi tidur di sembarang tempat.
"Jika ada warga yang masih belum terbantu seperti makan, Dinas Sosial akan segera membantu. Warga bisa melaporkan melalui medsos atau CRM atau ke call center 112," kata Damanik.
Selain itu, warga tidak perlu khawatir karena di setiap kelurahan yang menjadi titik rawan banjir sudah berdiri Kampung Siaga Bencana (KSB).
Dinas Sosial saat ini sudah mendirikan 80 KSB di setiap kelurahan yang menjadi rawan banjir. KSB mempercepat distribusi bantuan karena ia dekat dengan lokasi bencana.
"KSB membantu penyediaan makanan siap saji yang dikelola Dapur Umum KSB bentukan Dinas Sosial. Bahan logistiknya dari Dinas Sosial," terang Damanik.
Pihaknya juga dibantu dengan Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka berada di lokasi-lokasi pengungsian untuk mendampingi para korban dan memastikan kebutuhan mereka terjamin.
"Jadi para korban tidak perlu khawatir. Kita semua ingin tetap tertib dan kondusif," katanya.
"Tidak perlu itu minta-minta di jalanan. Kami juga sudah sediakan tenda-tenda pengungsi atau fasilitas sosial atau fasilitas umum yang sudah ditentukan sebagai hunian sementara," kata Tarmijo Damanik Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta kepada wartawan, Rabu (7/2/2018).
Damanik menambahkan, memang sebagian warga terkadang tidak mau ditempatkan di hunian sementara itu dengan berbagai alasan. Terutama alasan mereka karena tidak mau jauh dari rumahnya.
Pihaknya mengerti dengan alasan tersebut. Namun tidak perlu meminta-minta atau tidur di sembarang tempat. Karena itu mengganggu pengguna jalan dan warga lain yang sedang beraktivitas.
"Kami pantau ada pengungsi terdiri 40 jiwa dengan tidur beralaskan terpal dan tenda milik pribadi. Mereka mengungsi dari semalam dan telah mendapatkan makan malam dari Kelurahan Kampung Melayu," lanjut Damanik.
Pihaknya sudah mengajak secara persuasif pengungsi tersebut untuk pindah ke hunian sementara. Ia berharap mereka mau segera pindah dan tidak lagi tidur di sembarang tempat.
"Jika ada warga yang masih belum terbantu seperti makan, Dinas Sosial akan segera membantu. Warga bisa melaporkan melalui medsos atau CRM atau ke call center 112," kata Damanik.
Selain itu, warga tidak perlu khawatir karena di setiap kelurahan yang menjadi titik rawan banjir sudah berdiri Kampung Siaga Bencana (KSB).
Dinas Sosial saat ini sudah mendirikan 80 KSB di setiap kelurahan yang menjadi rawan banjir. KSB mempercepat distribusi bantuan karena ia dekat dengan lokasi bencana.
"KSB membantu penyediaan makanan siap saji yang dikelola Dapur Umum KSB bentukan Dinas Sosial. Bahan logistiknya dari Dinas Sosial," terang Damanik.
Pihaknya juga dibantu dengan Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana). Mereka berada di lokasi-lokasi pengungsian untuk mendampingi para korban dan memastikan kebutuhan mereka terjamin.
"Jadi para korban tidak perlu khawatir. Kita semua ingin tetap tertib dan kondusif," katanya.
(ysw)