Atap Kantin SMKN 3 Tangerang Ambruk, 6 Orang Terluka
A
A
A
TANGERANG - Atap bangunan kantin SMKN 3 Tangerang, di Jalan M Yamin, Kota Tangerang, Banten, ambruk pada Selasa (30/1/2018). Akibat peristiwa tersebut lima siswa dan seorang anak pedagang kantin menderita luka-luka.
Aris, penjual makanan di kantin mengatakan, peristiwa robohnya atap kantin terjadi sejam setelah istirahat pertama siswa pada pukul 10.45 WIB."Tiba-tiba atap kantin ambruk ke bagian tengah karena siku penyangga atap yang menempel di tembok sudah rapuh," kata Aris, kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (30/1/2018).
Saat kejadian, lanjut Aris, ada enam orang siswa yang masih makan dan duduk-duduk di dalam kantin. Para siswa itu, tidak bisa menyelematkan diri. "Para siswa tidak sempat menyelamatkan diri, karena posisi mereka masih berada di tengah. Sehingga, banyak yang terkena runtuhan atap bangunan," ungkap Aris.
Kapolsek Tangerang Kompol Ewo Samono menambahkan, sedikitnya ada enam korban dalam ambruknya atap kantin SMKN 3 tersebut.
"Lima orang siswa yang mengalami luka ringan dan dibawa ke RS Husada Insani Tangerang untuk mendapatkan pengobatan. Sedang satu orang lainnya merupakan anak penjaga kantin," ungkapnya.
Ewo menuturkan, ambruknya atap bangunan tersebut akibat tiang penyangga kantin yang sudah rapuh dan lama tidak diperbaiki, sehingga roboh sendirinya. "Rata-rata korban mengalami luka lecet, dan setelah dirontgen hasilnya tidak masalah dan telah diperbolehkan pulang," tutur Ewo.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, korban diketahui bernama Windi Janiati Asta, siswa Kelas XII Boga 2 menderita luka lecet di kaki. Kedua Aulia Redha Andani, siswa Kelas XII Boga mengalami lecet di kepala, pinggang sakit, dan luka lecet.
Ketiga Dimas Aditya, siswa Kelas XII Boga 3 menderita luka lecet di kepala atas, punggung, telapak tangan kiri lecet. Selanjutnya, Selfi Septiana, siswa Kelas XII Boga 3, mengalami luka memar di kepala atas.
Kelima Dede Gemilang, siswa Kelas XII TKJ 1. Mengalami luka lecet dan hidung memar. Dan terakhir, Toni, anak pedagang warung, juga mengalami lecet.
Aris, penjual makanan di kantin mengatakan, peristiwa robohnya atap kantin terjadi sejam setelah istirahat pertama siswa pada pukul 10.45 WIB."Tiba-tiba atap kantin ambruk ke bagian tengah karena siku penyangga atap yang menempel di tembok sudah rapuh," kata Aris, kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (30/1/2018).
Saat kejadian, lanjut Aris, ada enam orang siswa yang masih makan dan duduk-duduk di dalam kantin. Para siswa itu, tidak bisa menyelematkan diri. "Para siswa tidak sempat menyelamatkan diri, karena posisi mereka masih berada di tengah. Sehingga, banyak yang terkena runtuhan atap bangunan," ungkap Aris.
Kapolsek Tangerang Kompol Ewo Samono menambahkan, sedikitnya ada enam korban dalam ambruknya atap kantin SMKN 3 tersebut.
"Lima orang siswa yang mengalami luka ringan dan dibawa ke RS Husada Insani Tangerang untuk mendapatkan pengobatan. Sedang satu orang lainnya merupakan anak penjaga kantin," ungkapnya.
Ewo menuturkan, ambruknya atap bangunan tersebut akibat tiang penyangga kantin yang sudah rapuh dan lama tidak diperbaiki, sehingga roboh sendirinya. "Rata-rata korban mengalami luka lecet, dan setelah dirontgen hasilnya tidak masalah dan telah diperbolehkan pulang," tutur Ewo.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, korban diketahui bernama Windi Janiati Asta, siswa Kelas XII Boga 2 menderita luka lecet di kaki. Kedua Aulia Redha Andani, siswa Kelas XII Boga mengalami lecet di kepala, pinggang sakit, dan luka lecet.
Ketiga Dimas Aditya, siswa Kelas XII Boga 3 menderita luka lecet di kepala atas, punggung, telapak tangan kiri lecet. Selanjutnya, Selfi Septiana, siswa Kelas XII Boga 3, mengalami luka memar di kepala atas.
Kelima Dede Gemilang, siswa Kelas XII TKJ 1. Mengalami luka lecet dan hidung memar. Dan terakhir, Toni, anak pedagang warung, juga mengalami lecet.
(whb)