Alami Insiden, PT Jakpro Antisipasi Cuaca Buruk dalam Proyek LRT
A
A
A
JAKARTA - Proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Koridor I Fase A (Kelapa Gading-Velodrome) terus mengalami kemajuan meski beberapa lalu ada insiden ambruknya box grider. Cuaca hujan yang menjadi kendala utama pembangunan sudah diantisipasi.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi mengatakan, sejauh ini proyek pembangunan LRT masih sesuai dengan jadwal. Kecuali pembangunan stasiun yang terkendala cuaca. Menurutnya, kendala teknis lapangan itu adalah hal biasa, namun kendala utama terkait cuaca buruk tidak mudah untuk mobilisasi pembangunan.
"Saat cuaca buruk kita memilih tetap melakukan pembangunan 24 jam. Pastinya memilih yang safety utamanya. Kita memang mencari jalan secara kreatif engineering dan value desain untuk tepat waktu progress sendiri sudah 56,94%," kata Satya Heragandi dalam acara visit LRT di Depo LRT, Kelapa Gading, Jakarta Pusat, Kamis 25 Januari 2018.
Satya menjelaskan, progres pembangunan LRT koridor I Fase A sudah dalam tahap pemasangan Rail. Menurutnya, Tekhnologi pemasangan Rail yang berbeda daripada umumnya bisa jauh lebih cepat. Dia memprediksi akan selesai pada maret dan bisa diujicobakan pada April berbarengan dengan rolling stock yang kini dalam proses pembuatan di Korea.
Rolling stock yang dibuat oleh pemenang tender asal Korea, PT Hyundai Rotem itu akan didatangkan pada April mendatang. Sedikitnya ada 16 gerbong yang dimana satu gerbong memiliki kapasitas penumpang sekitar 137 penumpang.
"Kita akan berpikir untuk percepat prosesnya dan kita akan melakukan tes ekstensi di Korea sehingga pada saat di sini ujicoba hanya memakan waktu yang lebih singkat," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike menilai proyek LRT milik DKI itu belum memiliki kajian yang matang. Dimana, trase lanjutan Koridor Kelapa gading- Velodrome belum ada kepastian. Bahkan, koridor I fase B dari Velodrome-Dukuh Atas pun berubah menjadi ke Tanah Abang.
Padahal, kata Yuke, perencanaan trase merupakan sebuah tahap awal dalam melakukan proyek transportasi. Dia memprediksi proyek LRT Jakarta hanya akan ada sampai Velodrome lantaran penugasan Asian Games.
"Kami secara penuh mendukung moda transportasi massal dibangun. Tapi harus matang dan tidak keluar dari rencana induk," ungkapnya.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi mengatakan, sejauh ini proyek pembangunan LRT masih sesuai dengan jadwal. Kecuali pembangunan stasiun yang terkendala cuaca. Menurutnya, kendala teknis lapangan itu adalah hal biasa, namun kendala utama terkait cuaca buruk tidak mudah untuk mobilisasi pembangunan.
"Saat cuaca buruk kita memilih tetap melakukan pembangunan 24 jam. Pastinya memilih yang safety utamanya. Kita memang mencari jalan secara kreatif engineering dan value desain untuk tepat waktu progress sendiri sudah 56,94%," kata Satya Heragandi dalam acara visit LRT di Depo LRT, Kelapa Gading, Jakarta Pusat, Kamis 25 Januari 2018.
Satya menjelaskan, progres pembangunan LRT koridor I Fase A sudah dalam tahap pemasangan Rail. Menurutnya, Tekhnologi pemasangan Rail yang berbeda daripada umumnya bisa jauh lebih cepat. Dia memprediksi akan selesai pada maret dan bisa diujicobakan pada April berbarengan dengan rolling stock yang kini dalam proses pembuatan di Korea.
Rolling stock yang dibuat oleh pemenang tender asal Korea, PT Hyundai Rotem itu akan didatangkan pada April mendatang. Sedikitnya ada 16 gerbong yang dimana satu gerbong memiliki kapasitas penumpang sekitar 137 penumpang.
"Kita akan berpikir untuk percepat prosesnya dan kita akan melakukan tes ekstensi di Korea sehingga pada saat di sini ujicoba hanya memakan waktu yang lebih singkat," pungkasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike menilai proyek LRT milik DKI itu belum memiliki kajian yang matang. Dimana, trase lanjutan Koridor Kelapa gading- Velodrome belum ada kepastian. Bahkan, koridor I fase B dari Velodrome-Dukuh Atas pun berubah menjadi ke Tanah Abang.
Padahal, kata Yuke, perencanaan trase merupakan sebuah tahap awal dalam melakukan proyek transportasi. Dia memprediksi proyek LRT Jakarta hanya akan ada sampai Velodrome lantaran penugasan Asian Games.
"Kami secara penuh mendukung moda transportasi massal dibangun. Tapi harus matang dan tidak keluar dari rencana induk," ungkapnya.
(mhd)