Kader Gerindra Ditembak Anggota Brimob, Calon Istri Briptu AR Lapor Dianiaya
A
A
A
BOGOR - Polres Bogor Kota akan mengusut tuntas kasus penembakan yang dilakukan anggota Brimob Briptu AR dan menewaskan kader Gerindra Ferdinan Alan Jose Wowor (26). Dalam peristiwa itu ada 5 laporan polisi yang masuk, salah satunya calon istri Briptu AR yang melaporkan kasus penganiayaan.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum AKBP Trunoyudo mengungkapkan paska kejadian, ada lima laporan yang masuk.
"Laporan pengeroyokan dengan pelapor calon istri Briptu RA yakni Lusiana. Kemudian laporan rekan korban (Fernando) yakni Rio terkait hilangnya nyawa orang," katanya di Mapolres Bogor Kota, Selasa (23/1/2018).
Kemudian Lusiana sendiri sebagai korban penganiayaan, karena saat kejadian ia berusaha melerai namun terkena cakaran. Terakhir laporan kekerasan terhadap anak bernama Agung. "Masih di bawah umur karena saat ini baru berusia 15 tahun," kata AKBP Trunoyudo.
Namun demikian, pihaknya tetap akan melakukan proses penyidikan secara profesional dan transparan serta optimal. Jadi membutuhkan waktu lama, karena langkah-langkah penyidikan membutuhkan waktu.
"Saat ini sudah ada 10 saksi yang dimintai keterangan, diantaranya orang-orang yang mengetahui, melihat mendengar. Para pihak rekan almarhum empat orang. Lusiana dan Agung (adik kakak) dan beberapa orang di luar saksi yakni ada dua, juru parkir dua orang bernama Fajar dan Deri. Kemudian kita juga memintai keterangan dua anggota dari Polsek Bogor Timur," katanya.
Hingga saat ini pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti diantaranya senjata api dan empat butir amunisi. "Kami juga telah menyita CCTV dan benda-benda lain yang ada di lokasi seperti sapu dan kayu. Selain itu kami juga sudah proyektil senjata yang bersarang di tubuh almarhum. Kita masih lakukan uji proyektil," jelasnya.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan terkait kepemilikan senjata tersebut. "Yang jelas itu senjata api dinas organik jenis HS kaliber 9 milimeter," jelasnya.
Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum AKBP Trunoyudo mengungkapkan paska kejadian, ada lima laporan yang masuk.
"Laporan pengeroyokan dengan pelapor calon istri Briptu RA yakni Lusiana. Kemudian laporan rekan korban (Fernando) yakni Rio terkait hilangnya nyawa orang," katanya di Mapolres Bogor Kota, Selasa (23/1/2018).
Kemudian Lusiana sendiri sebagai korban penganiayaan, karena saat kejadian ia berusaha melerai namun terkena cakaran. Terakhir laporan kekerasan terhadap anak bernama Agung. "Masih di bawah umur karena saat ini baru berusia 15 tahun," kata AKBP Trunoyudo.
Namun demikian, pihaknya tetap akan melakukan proses penyidikan secara profesional dan transparan serta optimal. Jadi membutuhkan waktu lama, karena langkah-langkah penyidikan membutuhkan waktu.
"Saat ini sudah ada 10 saksi yang dimintai keterangan, diantaranya orang-orang yang mengetahui, melihat mendengar. Para pihak rekan almarhum empat orang. Lusiana dan Agung (adik kakak) dan beberapa orang di luar saksi yakni ada dua, juru parkir dua orang bernama Fajar dan Deri. Kemudian kita juga memintai keterangan dua anggota dari Polsek Bogor Timur," katanya.
Hingga saat ini pihaknya juga telah menyita sejumlah barang bukti diantaranya senjata api dan empat butir amunisi. "Kami juga telah menyita CCTV dan benda-benda lain yang ada di lokasi seperti sapu dan kayu. Selain itu kami juga sudah proyektil senjata yang bersarang di tubuh almarhum. Kita masih lakukan uji proyektil," jelasnya.
Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan terkait kepemilikan senjata tersebut. "Yang jelas itu senjata api dinas organik jenis HS kaliber 9 milimeter," jelasnya.
(ysw)