Masyarakat Tangsel Kirim Bantuan untuk Korban Gizi Buruk di Papua
A
A
A
Sejumlah bantuan kemanusiaan berupa makanan, nutrisi anak serta kebutuhan lainnya terus mengalir dari berbagai wilayah di tanah air untuk dikirim ke Kabupaten Asmat, Papua.
Termasuk salah satunya adalah bantuan yang digalang oleh organisasi non pemerintah, Lions Club Tangerang Selatan (Tangsel). Paket bantuan diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI, di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Tim relawan berikut sejumlah wartawan yang bergabung dalam penerbangan itu, tiba di Timika, Papua, pada Sabtu 20 Januari 2018 sore. Rencananya, bantuan akan diserahkan langsung kepada korban gizi buruk di distrik-distrik yang berada dalam wilayah Kabupaten Asmat.
"Bantuan kemanusiaan dihimpun dari partisipasi berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap sesama anak bangsa, dan Alhamdulillah pihak TNI siap membawa bantuan kemanusiaan menggunakan pesawat Hercules untuk pendistribusian bantuan ini," kata Nita Siregar, Presiden Lion Club Tangerang Selatan, Minggu 21 Januari 2018.
Bantuan itu akan diprioritaskan untuk anak-anak dan keluarga yang menderita penyakit campak maupun gizi buruk di Kabupaten Asmat. Sedangkan, tim relawan akan bergabung dengan relawan lain yang sudah lebih dulu berada di Papua. (Baca Juga: 67 Anak Meninggal dan 600 Terpapar Campak dan Gizi Buruk di Asmat
"Ini bukan yang terakhir, tetapi awal bantuan yang kita kirimkan. Insya Allah akan ada bantuan susulan. Saat ini tim kita terus bergerak untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan bagi warga dan saudara kita di Kabupaten Asmat." imbuhnya.
Berdasarkan data Kementerian Sosial sejak September 2017, hingga kini RSUD Kabupaten Asmat merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan, dan 175 lainnya rawat inap. Sedangkan situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi di enam distrik di Kabupaten Asmat. Salah satunya adalah Distrik Agats, yang merupakan Ibukota Kabupaten Asmat.
Diduga, wabah campak dan gizi buruk yang melanda Asmat disebabkan faktor rendahnya kepedulian terhadap kesehatan individu. Sehingga selain pemberian bantuan pangan dan medis, penanganan wabah gizi buruk dan campak harus juga disertai edukasi intensif kepada warga agar lebih peduli pada kesehatan.
Termasuk salah satunya adalah bantuan yang digalang oleh organisasi non pemerintah, Lions Club Tangerang Selatan (Tangsel). Paket bantuan diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI, di Bandara Halim Perdana Kusuma.
Tim relawan berikut sejumlah wartawan yang bergabung dalam penerbangan itu, tiba di Timika, Papua, pada Sabtu 20 Januari 2018 sore. Rencananya, bantuan akan diserahkan langsung kepada korban gizi buruk di distrik-distrik yang berada dalam wilayah Kabupaten Asmat.
"Bantuan kemanusiaan dihimpun dari partisipasi berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap sesama anak bangsa, dan Alhamdulillah pihak TNI siap membawa bantuan kemanusiaan menggunakan pesawat Hercules untuk pendistribusian bantuan ini," kata Nita Siregar, Presiden Lion Club Tangerang Selatan, Minggu 21 Januari 2018.
Bantuan itu akan diprioritaskan untuk anak-anak dan keluarga yang menderita penyakit campak maupun gizi buruk di Kabupaten Asmat. Sedangkan, tim relawan akan bergabung dengan relawan lain yang sudah lebih dulu berada di Papua. (Baca Juga: 67 Anak Meninggal dan 600 Terpapar Campak dan Gizi Buruk di Asmat
"Ini bukan yang terakhir, tetapi awal bantuan yang kita kirimkan. Insya Allah akan ada bantuan susulan. Saat ini tim kita terus bergerak untuk mengumpulkan bantuan kemanusiaan bagi warga dan saudara kita di Kabupaten Asmat." imbuhnya.
Berdasarkan data Kementerian Sosial sejak September 2017, hingga kini RSUD Kabupaten Asmat merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan, dan 175 lainnya rawat inap. Sedangkan situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) terjadi di enam distrik di Kabupaten Asmat. Salah satunya adalah Distrik Agats, yang merupakan Ibukota Kabupaten Asmat.
Diduga, wabah campak dan gizi buruk yang melanda Asmat disebabkan faktor rendahnya kepedulian terhadap kesehatan individu. Sehingga selain pemberian bantuan pangan dan medis, penanganan wabah gizi buruk dan campak harus juga disertai edukasi intensif kepada warga agar lebih peduli pada kesehatan.
(mhd)