Penataan Tanah Abang, Sandiaga Uno Ingin Buat Sayembara
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) bakal mengumumkan konsep penataan Tanah Abang pada 19 Februari 2018. Dia juga akan membuat sayembara terkait rancangan penataan tersebut.
"(Untuk masterplan) saya sih melihat bahwa kalau kita sudah punya data yang valid. Saya suka tuh pakai sayembara jadi ada partisipasi publik juga dari arsitek terbaik di Jakarta dan Indonesia. Kita buka juga di internasional karena ini visi kita membuat ini adalah pusat perdagangan Asia Tenggara," kata Sandiaga di Jakarta, Minggu (7/1/2018).
Masterplannya, kata Sandi, harus memikirkan 30-50 tahun ke depan. Dia menjelaskan, selama proses berlangsung, Pemprov DKI terus mengkaji kebijakan dan memodifikasi sesuai temuan yang ada di lapangan.
"Sayembaranya dari masterplan. Sudah ada SK rupanya, tahun 2014 atau malah sebelumnya. Dan waktu kemarin ada penambahan PMD (Penyerahan Modal Daerah) yang kebetulan waktu itu kami tinjau ulang itu adalah PMD yang mengacu memenuhi SK tersebut. Jadi dengan adanya Tanah Abang ini saya memanggil Dirut Sarana Jaya minggu besok untuk mulai memikirkan bahwa ini kebijakan pemerintah yang harus yang sebenarnya ingin kita wujudkan sebagai satu konsep TOD," paparnya.
Nantinya dalam konsep itu, kata dia, akan ada zonasi bagi para pedagang. "Iya, bahkan kita rapat dengan PT MRT ada fase timur barat yang akan melintas di Tanah Abang akan di-conectkan juga. Jadi begitu banyak potensi di sekitar. Kita akan mempertimbangkan satu opsi yang diberikan Jakpro untuk meneruskan trase yang sekarang mereka di Dukuh Atas sampai ke Tanah Abang. Karena memang disitu integrasi yang ingin kita capai. Karena ada 180 ribu per hari ini yang menggunakan commuters dan itu menjadi sarana integrasi yang sangat potensial untuk LRT Jakpro," tutupnya.
"(Untuk masterplan) saya sih melihat bahwa kalau kita sudah punya data yang valid. Saya suka tuh pakai sayembara jadi ada partisipasi publik juga dari arsitek terbaik di Jakarta dan Indonesia. Kita buka juga di internasional karena ini visi kita membuat ini adalah pusat perdagangan Asia Tenggara," kata Sandiaga di Jakarta, Minggu (7/1/2018).
Masterplannya, kata Sandi, harus memikirkan 30-50 tahun ke depan. Dia menjelaskan, selama proses berlangsung, Pemprov DKI terus mengkaji kebijakan dan memodifikasi sesuai temuan yang ada di lapangan.
"Sayembaranya dari masterplan. Sudah ada SK rupanya, tahun 2014 atau malah sebelumnya. Dan waktu kemarin ada penambahan PMD (Penyerahan Modal Daerah) yang kebetulan waktu itu kami tinjau ulang itu adalah PMD yang mengacu memenuhi SK tersebut. Jadi dengan adanya Tanah Abang ini saya memanggil Dirut Sarana Jaya minggu besok untuk mulai memikirkan bahwa ini kebijakan pemerintah yang harus yang sebenarnya ingin kita wujudkan sebagai satu konsep TOD," paparnya.
Nantinya dalam konsep itu, kata dia, akan ada zonasi bagi para pedagang. "Iya, bahkan kita rapat dengan PT MRT ada fase timur barat yang akan melintas di Tanah Abang akan di-conectkan juga. Jadi begitu banyak potensi di sekitar. Kita akan mempertimbangkan satu opsi yang diberikan Jakpro untuk meneruskan trase yang sekarang mereka di Dukuh Atas sampai ke Tanah Abang. Karena memang disitu integrasi yang ingin kita capai. Karena ada 180 ribu per hari ini yang menggunakan commuters dan itu menjadi sarana integrasi yang sangat potensial untuk LRT Jakpro," tutupnya.
(mhd)