Bongkar Kasus Pembunuhan Arum, Polres Jakbar Bentuk Satgas Khusus
A
A
A
JAKARTA - Hampir setahun kasus pembunuhan mahasiswi Esa Unggu Tri Ari Yani Puspo Ningrum atau Arum, Polres Jakarta Barat berjanji akan menuntaskannya dalam waktu dekat. Tak main-main, Polres Jakbar membentuan satuan tugas (Satgas) khusus untuk mengungkap kasus ini.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, tengah membentuk tim khusus untuk pengungkapan kasus meninggalnya mahasiswi Esa Unggul , Tri Yani Puspo Arum (22).
"Kami sudah buat satuan tugas khusus yang concern terhadap pengungkapan kasus ini. Kami evaluasi lagi alat bukti yang ada, kami akan anev setiap lidik, untuk temukan bukti baru dan tersangkanya," ujarnya pada wartawan, Jumat (5/1/2018).
Menurutnya, proses pengungkapan tewasnya Arum lama lantaran barang bukti yang dimiliki polisi belum ada yang mengarah ke tersangka. "Ini kasus kan sudah lama ya, saat itu mungkin kami belum menemukan bukti yang cukup mengarah ke tersangkanya, kami akan cari lagi," ujarnya. (Baca: Pelaku Pembunuh Mahasiswi Esa Unggul Masih Misterius )
Dia menerangkan, dengan kembali melakukan gelar perkara dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut secara terang benderang. Bukan dilihat secara cepat atau lambat penyidik melakukan pengungkapan kasus. (Baca juga: Keluarga Sebut Ada Luka Tusuk di Leher dan Punggung )
"Intinya kami menyelidiki suatu kasus itu tidak boleh misalnya si A pelakunya, lalu kami fokus ke A terus sehingga alat bukti diarahkan, supaya mengarahkan ke A, itu tak boleh. Makanya kami urut lagi alat bukti yang ada, biarkan mengalir nanti arahnya kemana," katanya.
Dia menambahkan, polisi pun akan selalu melakuka evaluasi secara berkala dal penyelidikan kasus Arum itu. Adapun dia sudah membagi timnya itu dan akan menggunakan metode induktif dan deduktif dalam pengungkapannya.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menyebutkan, tengah membentuk tim khusus untuk pengungkapan kasus meninggalnya mahasiswi Esa Unggul , Tri Yani Puspo Arum (22).
"Kami sudah buat satuan tugas khusus yang concern terhadap pengungkapan kasus ini. Kami evaluasi lagi alat bukti yang ada, kami akan anev setiap lidik, untuk temukan bukti baru dan tersangkanya," ujarnya pada wartawan, Jumat (5/1/2018).
Menurutnya, proses pengungkapan tewasnya Arum lama lantaran barang bukti yang dimiliki polisi belum ada yang mengarah ke tersangka. "Ini kasus kan sudah lama ya, saat itu mungkin kami belum menemukan bukti yang cukup mengarah ke tersangkanya, kami akan cari lagi," ujarnya. (Baca: Pelaku Pembunuh Mahasiswi Esa Unggul Masih Misterius )
Dia menerangkan, dengan kembali melakukan gelar perkara dan memeriksa saksi-saksi untuk mengungkap kasus tersebut secara terang benderang. Bukan dilihat secara cepat atau lambat penyidik melakukan pengungkapan kasus. (Baca juga: Keluarga Sebut Ada Luka Tusuk di Leher dan Punggung )
"Intinya kami menyelidiki suatu kasus itu tidak boleh misalnya si A pelakunya, lalu kami fokus ke A terus sehingga alat bukti diarahkan, supaya mengarahkan ke A, itu tak boleh. Makanya kami urut lagi alat bukti yang ada, biarkan mengalir nanti arahnya kemana," katanya.
Dia menambahkan, polisi pun akan selalu melakuka evaluasi secara berkala dal penyelidikan kasus Arum itu. Adapun dia sudah membagi timnya itu dan akan menggunakan metode induktif dan deduktif dalam pengungkapannya.
(ysw)