Astaga! Taman Masjid Agung Tangerang Dijadikan Tempat Kumpul LGBT
A
A
A
TANGERANG - Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT), di wilayah Tangerang, Banten, semakin terbuka kepada publik. Bahkan mereka tak segan-segan berkumpul di taman masjid .
Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang Eko Darmawan, mengatakan, tempat favorit komunitas LGBT di Tangerang saat ini adalah berkumpul di taman depan Masjid Agung Al Azhom Tangerang.
"Biasanya mereka berkumpul di taman depan Masjid Al Azhom Tangerang yang berada persis di depan Balai Kota Tangerang," ujar Eko kepada KORAN SINDO, di Tangerang. (Baca: Data KPA, 894 Pria di Kabupaten Tangerang Suka Sesama Jenis)
Selain di taman depan Masjid Al Azhom, komunitas-komunitas LGBT juga kerap berkumpul di wilayah Cikupa, Citra Raya, Tigaraksa, Kelapa Dua, Eco Plaza, dan taman-raman di Kota Tangerang.
Untuk waktu berkumpul mereka biasanya pada malam dan sore hari. Setelah berkumpul mereka pergi untuk makan-makan, minum-minum, dan melakukan hubungan seksual. (Baca: Lima Kisah Asmara Sesama Jenis yang Berakhir Tragis)
Menurut dia, anggota komunitas LGBT LSL itu juga kerap bertukar pasangan satu dengan yang lain. Pola hidup mereka sek bebas sehingga rawan terkena virus HIV/AIDS dan mereka sadar akan hal itu.
"LGBT itu rawan terserang HIV/AIDS, karena mereka tidak pernah setia. Mereka lebih mudah masuk ke komunitas-komunitas baru. Ada 25 lebih komunitas Lelaki Seks Lelaki (LSL)," ungkapnya.
Ia melanjutkan, anggota komunitas LGBT itu masih remaja. Rata-rata remaja yang jadi LGBT LSL karena pernah mengalami trauma akibat disodomi, faktor ekonomi pernah dijual ke om-om, mengalami kekerasan seksual, dan akibat pornografi.
"Mereka biasa berhubungan melalui media sosial, lewat grup-grup LGBT, tongkrongan, dan melakukan pertemuan rutin, serta membentuk komunitas-komunitas LGBT LSL," sebut Eko. (Baca: Makin Terbuka, Perkembangan LGBT di Indonesia Meresahkan Masyarakat)
Meski demikian, ada juga LGBT LSL yang sudah beristri, tetapi hanya sebagai kamuflase saja. Dampaknya istrinya ikut tertular HIV/AIDS.
Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang Eko Darmawan, mengatakan, tempat favorit komunitas LGBT di Tangerang saat ini adalah berkumpul di taman depan Masjid Agung Al Azhom Tangerang.
"Biasanya mereka berkumpul di taman depan Masjid Al Azhom Tangerang yang berada persis di depan Balai Kota Tangerang," ujar Eko kepada KORAN SINDO, di Tangerang. (Baca: Data KPA, 894 Pria di Kabupaten Tangerang Suka Sesama Jenis)
Selain di taman depan Masjid Al Azhom, komunitas-komunitas LGBT juga kerap berkumpul di wilayah Cikupa, Citra Raya, Tigaraksa, Kelapa Dua, Eco Plaza, dan taman-raman di Kota Tangerang.
Untuk waktu berkumpul mereka biasanya pada malam dan sore hari. Setelah berkumpul mereka pergi untuk makan-makan, minum-minum, dan melakukan hubungan seksual. (Baca: Lima Kisah Asmara Sesama Jenis yang Berakhir Tragis)
Menurut dia, anggota komunitas LGBT LSL itu juga kerap bertukar pasangan satu dengan yang lain. Pola hidup mereka sek bebas sehingga rawan terkena virus HIV/AIDS dan mereka sadar akan hal itu.
"LGBT itu rawan terserang HIV/AIDS, karena mereka tidak pernah setia. Mereka lebih mudah masuk ke komunitas-komunitas baru. Ada 25 lebih komunitas Lelaki Seks Lelaki (LSL)," ungkapnya.
Ia melanjutkan, anggota komunitas LGBT itu masih remaja. Rata-rata remaja yang jadi LGBT LSL karena pernah mengalami trauma akibat disodomi, faktor ekonomi pernah dijual ke om-om, mengalami kekerasan seksual, dan akibat pornografi.
"Mereka biasa berhubungan melalui media sosial, lewat grup-grup LGBT, tongkrongan, dan melakukan pertemuan rutin, serta membentuk komunitas-komunitas LGBT LSL," sebut Eko. (Baca: Makin Terbuka, Perkembangan LGBT di Indonesia Meresahkan Masyarakat)
Meski demikian, ada juga LGBT LSL yang sudah beristri, tetapi hanya sebagai kamuflase saja. Dampaknya istrinya ikut tertular HIV/AIDS.
(thm)