Data KPA, 894 Pria di Kabupaten Tangerang Suka Sesama Jenis
A
A
A
TANGERANG - Sebanyak 894 pria di Kabupaten Tangerang, suka melakukan seks sesama jenis. Angka ini, update terakhir kasus Lelaki Seks Lelaki (LSL) yang dilakukan sejak 2015.
Menurut Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang Eko Darmawan mengatakan, angka kasus HIV positif pada populasi kunci LSL di Kabupaten Tangerang, sudah sangat memprihatinkan sekali.
"Berdasar pemetaan yang dilakukan KPA Kabupaten Tangerang di tahun 2015, sebaran LSL ada 894 orang. Itu belum diupdate. Jadi pemetaan kita terhadap populasi kunci itu dua tahun sekali," kata Eko kepada KORAN SINDO, Rabu (27/12/2017).
Berdasarkan data tahun 2016, jumlah angka kasus pada populasi LSL di Kabupaten Tangerang yang mengidap HIV/AIDS berjumlah 125 kasus dari total temuan 472 kasus. (Baca Juga: Meningkat, 117 LGBT di Kota Tangerang Mengidap HIV/AIDS
"Sedang di tahun 2017 ada 296 kasus HIV/AIDS menurut data Dinkes Kabupaten Tangerang. Dari jumlah itu, 39% atau sekitar 115 orangnya berasal populasi LSL," sambung Eko.
Sedang sisanya, yakni lain-lain sekitar 25%, wanita (pasangan Risiko Tinggi/Risti) 8%, pekerja seks yang banyak terdiri dari wanita penghibur 20%, Waria 3%, pelanggan atau orang yang suka jajan (Risti) 4%, pengguna jarum suntik 1%.
Sedangkan orang yang positif HIV, pihaknya akan melakukan pendampingan yang dilakukan oleh kelompok pendamping, dan memberikan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan obat Anti-Retroviral (ARV) secara gratis, dan akan dilakukan kontroling per bulan.
"Mereka dirujuk untuk mendapatkan pengobatan dan pendampingan gratis, seperti berhubungan seks aman, dan lainnya. Obat ARV itu mengurangi penyebaran virus HIV 80-90%," tukasnya.
Menurut Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Tangerang Eko Darmawan mengatakan, angka kasus HIV positif pada populasi kunci LSL di Kabupaten Tangerang, sudah sangat memprihatinkan sekali.
"Berdasar pemetaan yang dilakukan KPA Kabupaten Tangerang di tahun 2015, sebaran LSL ada 894 orang. Itu belum diupdate. Jadi pemetaan kita terhadap populasi kunci itu dua tahun sekali," kata Eko kepada KORAN SINDO, Rabu (27/12/2017).
Berdasarkan data tahun 2016, jumlah angka kasus pada populasi LSL di Kabupaten Tangerang yang mengidap HIV/AIDS berjumlah 125 kasus dari total temuan 472 kasus. (Baca Juga: Meningkat, 117 LGBT di Kota Tangerang Mengidap HIV/AIDS
"Sedang di tahun 2017 ada 296 kasus HIV/AIDS menurut data Dinkes Kabupaten Tangerang. Dari jumlah itu, 39% atau sekitar 115 orangnya berasal populasi LSL," sambung Eko.
Sedang sisanya, yakni lain-lain sekitar 25%, wanita (pasangan Risiko Tinggi/Risti) 8%, pekerja seks yang banyak terdiri dari wanita penghibur 20%, Waria 3%, pelanggan atau orang yang suka jajan (Risti) 4%, pengguna jarum suntik 1%.
Sedangkan orang yang positif HIV, pihaknya akan melakukan pendampingan yang dilakukan oleh kelompok pendamping, dan memberikan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan obat Anti-Retroviral (ARV) secara gratis, dan akan dilakukan kontroling per bulan.
"Mereka dirujuk untuk mendapatkan pengobatan dan pendampingan gratis, seperti berhubungan seks aman, dan lainnya. Obat ARV itu mengurangi penyebaran virus HIV 80-90%," tukasnya.
(mhd)