Disatroni Maling, SMK PGRI 36 Alami Kerugian hingga Puluhan Juta
A
A
A
JAKARTA - SMK PGRI 36 Jakarta yang terletak di Jalan Peta Utara No 46, Kalideres, Jakarta Barat, dibobol maling. Alhasil, sekolah itu merugi puluhan juta lantaran 14 laptop sekolah dan kamera infocus ikut digondol maling.
Kejadian yang terjadi baru terungkap pada Senin 25 Desember 2017. Tanpa jejak dan pengawasan, kelompok itu berhasil mengacak-acak sekolah yang berlokasi di Jalan Peta Utara No 46, Kalideres, Jakarta Barat.
Petugas Tata Usaha Sekolah, Khoirul Wardoyo memprediksi kejadian itu sekitar Sabtu 23 Desember hingga Senin, 25 Desember 2017. Pasalnya, pada saat itu, kantor tempat penyimpanan belasan laptop itu telah dikunci rapat.
"Karena hari itu libur jadi pada hari Sabtu sudah dikunci sekitar pukul 17.00 WIB sore. Saya baru tahu pas mau buka pintu hari Senin sekitar pukul 18.00 WIB," ucap Khoirul di Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Terungkapnya aksi pencurian sendiri terjadi setelah, Khoirul membuka pintu kayu kantor di lantai tiga. Kala itu, pintu sudah tak terkunci, gembok yang digunakan untuk menutup telah hilang.
Saat diperiksa, dua lemari kabinet yang berada di sudut-sudut ruangan telah terlihat terbuka. Belasan laptop yang tersimpan di lemari itu pun hilang.
"Satu lemari yang tempat penyimpanan sudah rusak dan 14 laptop serta 1 infokus sudah hilang," kata Khoirul.
Kemudian, Khoirul langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Sekolah dan menuju ke Polsek Kalideres. Akibat aksi itu, kata Khoirul, pihaknya mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
"Kalau dihitung dari harga beli laptop dan infokus kira-kira kerugian senilai Rp30 juta," ujar Khoirul.
Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar membenarkan kejadian ini. Dia mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan kasus tersebut. "Iya benar ada pencurian, kami masih melakukan pengembangan kasus ini," kata Syafri.
Selain itu, kata Syafri, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi guna mengetahui kronologis aksi pencurian tersebut. "Sudah ada 4 orang saksi yang kami periksa, ke-4 nya merupakan karyawan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi meminta agar anggotanya mengawasi sejumlah pemukiman penduduk, kantor pemerintahan, dan kawasan ekonomi. Hengki meminta agar pengawasan ini diperketat, lantaran sepinya musim liburan, membuat kawasan pemukiman dan tempat itu ditinggal penghuni.
Kejadian yang terjadi baru terungkap pada Senin 25 Desember 2017. Tanpa jejak dan pengawasan, kelompok itu berhasil mengacak-acak sekolah yang berlokasi di Jalan Peta Utara No 46, Kalideres, Jakarta Barat.
Petugas Tata Usaha Sekolah, Khoirul Wardoyo memprediksi kejadian itu sekitar Sabtu 23 Desember hingga Senin, 25 Desember 2017. Pasalnya, pada saat itu, kantor tempat penyimpanan belasan laptop itu telah dikunci rapat.
"Karena hari itu libur jadi pada hari Sabtu sudah dikunci sekitar pukul 17.00 WIB sore. Saya baru tahu pas mau buka pintu hari Senin sekitar pukul 18.00 WIB," ucap Khoirul di Jakarta, Selasa (26/12/2017).
Terungkapnya aksi pencurian sendiri terjadi setelah, Khoirul membuka pintu kayu kantor di lantai tiga. Kala itu, pintu sudah tak terkunci, gembok yang digunakan untuk menutup telah hilang.
Saat diperiksa, dua lemari kabinet yang berada di sudut-sudut ruangan telah terlihat terbuka. Belasan laptop yang tersimpan di lemari itu pun hilang.
"Satu lemari yang tempat penyimpanan sudah rusak dan 14 laptop serta 1 infokus sudah hilang," kata Khoirul.
Kemudian, Khoirul langsung melaporkan kejadian itu kepada Kepala Sekolah dan menuju ke Polsek Kalideres. Akibat aksi itu, kata Khoirul, pihaknya mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
"Kalau dihitung dari harga beli laptop dan infokus kira-kira kerugian senilai Rp30 juta," ujar Khoirul.
Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Syafri Wasdar membenarkan kejadian ini. Dia mengaku hingga saat ini pihaknya masih melakukan pengembangan kasus tersebut. "Iya benar ada pencurian, kami masih melakukan pengembangan kasus ini," kata Syafri.
Selain itu, kata Syafri, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi guna mengetahui kronologis aksi pencurian tersebut. "Sudah ada 4 orang saksi yang kami periksa, ke-4 nya merupakan karyawan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi meminta agar anggotanya mengawasi sejumlah pemukiman penduduk, kantor pemerintahan, dan kawasan ekonomi. Hengki meminta agar pengawasan ini diperketat, lantaran sepinya musim liburan, membuat kawasan pemukiman dan tempat itu ditinggal penghuni.
(mhd)