Kang AW Siap Cetak 112.000 UMKM Baru di Bogor
A
A
A
BOGOR - Calon Bupati (cabup) Bogor dari jalur independen Ade Wardhana Adinata yang berpasangan dengan Asep Ruhiyat terus bergerak menggarap basis pemilih potensial dengan menawarkan sejumlah program konkrit.
Program tersebut di antaranya penciptaan lapangan kerja dalam bentuk pemberdayaan ekonomi kerayakatan melalui program 112.000 pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) baru.
"Itu sasarannya adalah setiap rumah atau kepala keluarga. Kebayang kan jika 112.000 KK jadi pengusaha UMKM, berapa ratus ribu, bahkan juta jiwa yang terbantu ekonominya dengan program ini," ujar pria yang akrab Kang AW saat memonitoring UMKM binaan Partai Perindo di Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (24/12/2017).
Ia menjelaskan, program ini berupa penyaluran dana bergulir yang bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang diberikan langsung melalui dinas terkait kepada pelaku UMKM baru, khususnya yang selama ini kurang bahkan tidak diperhatikan sama sekali.
"Setelah beberapa kali saya turun ke masyarakat menjaring aspirasi dan keinginan masyarakat, ternyata banyak pelaku UMKM, petani, dan peternak, yang sama sekali tak tersentuh bantuan pemerintah. Padahal mereka jika diberdayakan, cukup potensial dalam mengembangkan usahanya," ujar Kang AW yang saat ini masih dipercaya sebagai Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat.
Kang AW mengaku sangat miris ketika memonitoring ke lapangan menemukan banyak perajin yang sudah usaha 20-30 tahun tapi usahanya tak berkembang. Karenanya, salah satu pemberian dana bergulir itu besarannya Rp25 juta per pelaku UMKM.
"Dari satu desa diberi Rp100 juta untuk empat pelaku UMKM potensial. Di Kabupaten Bogor ada 436 desa, jika dikalikan paling hanya Rp43,6 miliar. Dana CSR Kabupaten Bogor itu jika dikumpulkan setiap tahun bisa mencapai Rp2,5 triliun, tidak besarkan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ade juga menyampaikan, melalui program UMKM binaan partainya sudah mulai terbukti dampak positif. Rata-rata pedagang yang sudah menerima Gerobak Perindo, penjualannya mengalami kenaikan siginifikan.
"Dalam hal ini perbedaan penghasilan atau omzet, alhamdulillah ada peningkatan, dari 50 mangkuk menjadi 80 mangkuk bubur, saya kira itu cukup lumayan," pungkasnya.
Program tersebut di antaranya penciptaan lapangan kerja dalam bentuk pemberdayaan ekonomi kerayakatan melalui program 112.000 pelaku Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) baru.
"Itu sasarannya adalah setiap rumah atau kepala keluarga. Kebayang kan jika 112.000 KK jadi pengusaha UMKM, berapa ratus ribu, bahkan juta jiwa yang terbantu ekonominya dengan program ini," ujar pria yang akrab Kang AW saat memonitoring UMKM binaan Partai Perindo di Desa Jabon Mekar, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (24/12/2017).
Ia menjelaskan, program ini berupa penyaluran dana bergulir yang bersumber dari dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang diberikan langsung melalui dinas terkait kepada pelaku UMKM baru, khususnya yang selama ini kurang bahkan tidak diperhatikan sama sekali.
"Setelah beberapa kali saya turun ke masyarakat menjaring aspirasi dan keinginan masyarakat, ternyata banyak pelaku UMKM, petani, dan peternak, yang sama sekali tak tersentuh bantuan pemerintah. Padahal mereka jika diberdayakan, cukup potensial dalam mengembangkan usahanya," ujar Kang AW yang saat ini masih dipercaya sebagai Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat.
Kang AW mengaku sangat miris ketika memonitoring ke lapangan menemukan banyak perajin yang sudah usaha 20-30 tahun tapi usahanya tak berkembang. Karenanya, salah satu pemberian dana bergulir itu besarannya Rp25 juta per pelaku UMKM.
"Dari satu desa diberi Rp100 juta untuk empat pelaku UMKM potensial. Di Kabupaten Bogor ada 436 desa, jika dikalikan paling hanya Rp43,6 miliar. Dana CSR Kabupaten Bogor itu jika dikumpulkan setiap tahun bisa mencapai Rp2,5 triliun, tidak besarkan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ade juga menyampaikan, melalui program UMKM binaan partainya sudah mulai terbukti dampak positif. Rata-rata pedagang yang sudah menerima Gerobak Perindo, penjualannya mengalami kenaikan siginifikan.
"Dalam hal ini perbedaan penghasilan atau omzet, alhamdulillah ada peningkatan, dari 50 mangkuk menjadi 80 mangkuk bubur, saya kira itu cukup lumayan," pungkasnya.
(thm)