21.809 Ekor Benih Lobster Nyaris Terbang ke Luar Negeri

Kamis, 14 Desember 2017 - 21:02 WIB
21.809 Ekor Benih Lobster Nyaris Terbang ke Luar Negeri
21.809 Ekor Benih Lobster Nyaris Terbang ke Luar Negeri
A A A
TANGERANG - Upaya penyelundupan benih lobster dari Indonesia ke luar negeri digagalkan petugas Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Sebanyak 21.809 ekor benih lobster yang disembunyikan di dalam dua koper berhasil terdeteksi di Terminal 2D Bandara Soetta.

"Hari ini kami menggagalkan penyelundupan benih lobster sebanyak 84 kantong yang di dalamnya terdapat 21.809 ekor benih lobster jenis mutiara," ujar Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Jakarta 1, Habrin Yake, di Bandara Soetta, Kamis (14/12/2017).

Dalam menggagalkan penyelundupan hewan unik seolah gabungan udang dan kepiting itu, pihaknya bekerja sama dengan Aviation Security (Avsec) dan Polres Bandara Soetta. Koper berisi benih lobster tersebut ditemukan di X-Ray Security Check Point (SCP) 1 Terminal keberangkatan Internasional.

"Kedua koper tersebut diduga sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya untuk menghindari pemeriksaan petugas. Diduga akan dibawa menuju Singapura," sebutnya.

Adapun modus pelaku yang masih dalam pengejaran petugas, yakni benih lobster tersebut dimasukkan ke dalam kantong plastik berisi air laut, serta oksigen. Lalu disimpan ke dalam koper dan dilapisi handuk basah. "Apabila benih lobster tersebut lolos dari pemeriksaan petugas, Indonesia dapat mengalami kerugian sebesar Rp3,27 miliar," katanya.

Saat ini pihaknya dibantu Polresta Bandara Soetta tengah melakukan pengejaran terhadap pemilik koper tersebut. Ciri-ciri pelaku sudah dikantongi petugas dari hasil rekaman CCTV. "Dari hasil koordinasi dengan petugas Avsec, pelakunya 1 orang berjenis kelamin laki-laki. Saat ini kami dibantu oleh Polresta Bandara Soetta dan Bareskrim tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku," tandasnya.

Saat ini kantong yang berisi benih lobster tersebut sedang dilakukan pengisian oksigen (reoksigen) untuk menjaga tetap hidup dan akan dilepasliarkan ke habitat aslinya. "Setelah dilakukan reoksigen langsung kita lepas ke Laut Pangandaran, Jawa Barat," pungkasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4989 seconds (0.1#10.140)