Potensi Sambungan Listrik di Bekasi Capai 23.800 Unit
A
A
A
BEKASI - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Bekasi mendata ada sebanyak 23.800 potensi sambungan baru di wilayah setempat hingga akhir Desember 2017. Sambungan itu paling banyak dari kalangan rumah tangga dan kawasan industri di wilayah setempat.
Manager PLN APJ Bekasi, Reny Wahyu Setiawan mengatakan, potensi tersebut dengan komposisi 60% rumah tangga dan 40% industri. Saat ini, di area Bekasi sudah ada sebanyak 1.572.000 sambungan listrik.”Tahun ini kami sudah memasang 112.324 sambungan baru,” kata Reny beberapa waktu lalu.
Menurut Reny, jumlah ini menembus target yang dipatok sebesar 112.000 sambungan baru. Apalagi, pengajuan permintaan sambungan baru 2018 sebesar total 1.020 Megawatt (MW) dari kalangan investor lokal maupun luar negeri dan perusahaan properti.
Rinciannya, untuk kalangan investor industri membutuhkan daya keseluruhan 620 MW, sedangkan properti membutuhkan pasokan listrik 400 MW. Ditambah, investor usaha industri itu lebih dominan bergerak pada bidang usaha logam dan otomotif.
Reny mengaku, tingginya permintaan kebutuhan energi listrik itu telah membuktikan geliat perekonomian di wilayah setempat tengah berkembang pesat.”Permintaan pasokan energi listrik ini berkorelasi positif pada perkembangan ekonomi pada suatu daerah,” jelasnya.
Meski jumlah pelanggan terus bertambah, Reny memastikan pihaknya mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat. Pasalnya, PLN APJ Bekasi memiliki daya cadangan sekitar 400 megawatt, yang mampu mengaliri listrik bagi 400 kecamatan di wilayah setempat.
”Beban puncak kebutuhan listrik di Kota dan Kabupaten Bekasi mencapai 1.200 megawatt per hari,” ungkapnya. Sehingga, kata dia, daya sebesar itu digunakan untuk kalangan rumah tangga hingga kawasan industri di wilayah Bekasi Kota dan Kabupaten.
Manager PLN APJ Bekasi, Reny Wahyu Setiawan mengatakan, potensi tersebut dengan komposisi 60% rumah tangga dan 40% industri. Saat ini, di area Bekasi sudah ada sebanyak 1.572.000 sambungan listrik.”Tahun ini kami sudah memasang 112.324 sambungan baru,” kata Reny beberapa waktu lalu.
Menurut Reny, jumlah ini menembus target yang dipatok sebesar 112.000 sambungan baru. Apalagi, pengajuan permintaan sambungan baru 2018 sebesar total 1.020 Megawatt (MW) dari kalangan investor lokal maupun luar negeri dan perusahaan properti.
Rinciannya, untuk kalangan investor industri membutuhkan daya keseluruhan 620 MW, sedangkan properti membutuhkan pasokan listrik 400 MW. Ditambah, investor usaha industri itu lebih dominan bergerak pada bidang usaha logam dan otomotif.
Reny mengaku, tingginya permintaan kebutuhan energi listrik itu telah membuktikan geliat perekonomian di wilayah setempat tengah berkembang pesat.”Permintaan pasokan energi listrik ini berkorelasi positif pada perkembangan ekonomi pada suatu daerah,” jelasnya.
Meski jumlah pelanggan terus bertambah, Reny memastikan pihaknya mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat. Pasalnya, PLN APJ Bekasi memiliki daya cadangan sekitar 400 megawatt, yang mampu mengaliri listrik bagi 400 kecamatan di wilayah setempat.
”Beban puncak kebutuhan listrik di Kota dan Kabupaten Bekasi mencapai 1.200 megawatt per hari,” ungkapnya. Sehingga, kata dia, daya sebesar itu digunakan untuk kalangan rumah tangga hingga kawasan industri di wilayah Bekasi Kota dan Kabupaten.
(whb)