Sudah 3 Hari, Rumah Warga Muara Angke Terendam Banjir Rob
A
A
A
JAKARTA - Banjir Rob atau meluapnya air laut, masih merendam pemukiman warga Muara Angke, Penjaringan Jakarta Utara. Banjir rob tersebut sudah merendam pemukiman warga sejak 3 hari yang lalu.
Terlihat dari banjir rob itu, aktifitas warga yang sebagian berprofesi sebagai nelayan merasa terganggu dengan adanya hal tersebut.
Salah satu warga sekitar, Husin mengatakan, banjir rob kali ini, merupakan banjir rob yang terparah yang pernah dirasakan. Karena semua aktifitas warga sangat terganggu, apalagi warga yang berprofesi nelayan.
"Banjir Rob kali ini sangat parah, banyak warga tidak melakukan aktifitas kerjanya. Apabila banjir rob ini mencapai 30 centimeter lebih," ujar Husin kepada wartawan di pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (7/12/2017).
Sementara itu, salah satu warga berprofesi nelayan Soleh menjelaskan, bahwa banjir rob kali ini, disebabkan adanya proyek reklamasi yaitu pembangunan pulau G disekitar lokasi tersebut.
"Kami berharap Pemprov DKI, bisa segera menghentikan proyek reklamasi tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pihaknya akan menyiapkan karung berisi pasir untuk mengantisipasi banjir rob di Jakarta Utara. Pihaknya pun akan menyediakan karung tersebut selama 24 jam.
Ia menambahkan, tanggul dari pasir itu hanya untuk sementara. Kata dia, pihaknya telah memiliki solusi jangka panjang untuk mencegah banjir di sana kembali terulang, yakni pembangunan tanggul laut atau NCICD (National Capital Integrated Coastal Development).
Seperti diketahui, tiga Kecamatan di Jakarta Utara, tergenang banjir rob, yaitu Kecamatan Cilincing, Kecamatan Pademangan, dan Kecamatan Penjaringan.
Terlihat dari banjir rob itu, aktifitas warga yang sebagian berprofesi sebagai nelayan merasa terganggu dengan adanya hal tersebut.
Salah satu warga sekitar, Husin mengatakan, banjir rob kali ini, merupakan banjir rob yang terparah yang pernah dirasakan. Karena semua aktifitas warga sangat terganggu, apalagi warga yang berprofesi nelayan.
"Banjir Rob kali ini sangat parah, banyak warga tidak melakukan aktifitas kerjanya. Apabila banjir rob ini mencapai 30 centimeter lebih," ujar Husin kepada wartawan di pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (7/12/2017).
Sementara itu, salah satu warga berprofesi nelayan Soleh menjelaskan, bahwa banjir rob kali ini, disebabkan adanya proyek reklamasi yaitu pembangunan pulau G disekitar lokasi tersebut.
"Kami berharap Pemprov DKI, bisa segera menghentikan proyek reklamasi tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahudin Uno mengatakan, pihaknya akan menyiapkan karung berisi pasir untuk mengantisipasi banjir rob di Jakarta Utara. Pihaknya pun akan menyediakan karung tersebut selama 24 jam.
Ia menambahkan, tanggul dari pasir itu hanya untuk sementara. Kata dia, pihaknya telah memiliki solusi jangka panjang untuk mencegah banjir di sana kembali terulang, yakni pembangunan tanggul laut atau NCICD (National Capital Integrated Coastal Development).
Seperti diketahui, tiga Kecamatan di Jakarta Utara, tergenang banjir rob, yaitu Kecamatan Cilincing, Kecamatan Pademangan, dan Kecamatan Penjaringan.
(ysw)