FAKTA Beberkan Penyebab dan Penyumbang Kemacetan di Jakarta
A
A
A
JAKARTA - Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, minimnya kesadaran masyarakat pengguna jalan raya membuat jalan-jalan ibu kota semakin semrawut. Bahkan, mereka juga yang menjadi penyebab kemacetan.
"Kita bisa lihat dibeberapa jalan, terkadang banyak pengendara yang asal potong sehingga membuat pengemudi lainnya celaka," katanya.
Dia melanjutkan, minimnya kesadaran ini juga bisa dilihat dengan banyaknya median jalan yang dijadikan parkir padahal sudah ada tanda larangan parkir. Padahal, kalau sudah tidak bisa jalan atau macet mereka langsung menyalahkan polisi atau pemegang kebijakan lainnya.
"Kalau sudah macet pasti menyalahkan polisi, padahal mereka juga harusnya bisa berpikir kalau kesalahan juga ada pada mereka," tegasnya. Sehingga, pengentasan kemacetan juga bukan hanya dari kebijakan melainkan kesadaran masyarakat dalam berkendara.
Selain itu, banyaknya masyarakat yang tidak tertib juga disebabkan karena kurangnya tindakan tegas dari polisi. "Saya lihat banyak juga para pelaku pelanggaran yang didiamkan," tegasnya.
Menurutnya, polisi sebagai penegak hukum maka mestinya bisa melakukan tindakan tegas dan jangan hanya memberikan teguran. Karena, tindakan tegas itu sendiri dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap para pengendara.
Selain itu, pendidikan juga mempengaruhi perilaku di Jalan raya. Karena, saat ini dirinya juga melihat bukan hanya pengendara kendaraan roda empat tapi juga pengendara sepeda motor banyak yang tidak disiplin. Dia mencontohkan, banyak anak kecil yang mengendarai sepeda motor padahal tidak memiliki SIM.
"Kalau begini orang tua memegang peranan penting," tegasnya. Pihaknya juga melihat banyak pengemudi angkutan umum yang tidak sesuai dengan aturan. Karena, banyak juga pengemudi bus hanya memilki sim A dimana hanya untuk membawa mobil kecil.
"Kita bisa lihat dibeberapa jalan, terkadang banyak pengendara yang asal potong sehingga membuat pengemudi lainnya celaka," katanya.
Dia melanjutkan, minimnya kesadaran ini juga bisa dilihat dengan banyaknya median jalan yang dijadikan parkir padahal sudah ada tanda larangan parkir. Padahal, kalau sudah tidak bisa jalan atau macet mereka langsung menyalahkan polisi atau pemegang kebijakan lainnya.
"Kalau sudah macet pasti menyalahkan polisi, padahal mereka juga harusnya bisa berpikir kalau kesalahan juga ada pada mereka," tegasnya. Sehingga, pengentasan kemacetan juga bukan hanya dari kebijakan melainkan kesadaran masyarakat dalam berkendara.
Selain itu, banyaknya masyarakat yang tidak tertib juga disebabkan karena kurangnya tindakan tegas dari polisi. "Saya lihat banyak juga para pelaku pelanggaran yang didiamkan," tegasnya.
Menurutnya, polisi sebagai penegak hukum maka mestinya bisa melakukan tindakan tegas dan jangan hanya memberikan teguran. Karena, tindakan tegas itu sendiri dilakukan untuk memberikan efek jera terhadap para pengendara.
Selain itu, pendidikan juga mempengaruhi perilaku di Jalan raya. Karena, saat ini dirinya juga melihat bukan hanya pengendara kendaraan roda empat tapi juga pengendara sepeda motor banyak yang tidak disiplin. Dia mencontohkan, banyak anak kecil yang mengendarai sepeda motor padahal tidak memiliki SIM.
"Kalau begini orang tua memegang peranan penting," tegasnya. Pihaknya juga melihat banyak pengemudi angkutan umum yang tidak sesuai dengan aturan. Karena, banyak juga pengemudi bus hanya memilki sim A dimana hanya untuk membawa mobil kecil.
(ysw)