Liputan di Pasar Tanah Abang, Wartawati Jadi Korban Pemalakan
A
A
A
JAKARTA - Seorang wartawati media daring berinisial AG (21), menjadi korban pemalakan saat melakukan peliputan di Pasar Tanah Abang, Blok G, pada Rabu siang tadi. AG mengaku dimintai uang sebesar Rp100.000 oleh seorang pria dengan ciri-ciri kulit bewarna hitam dan berpostur besar.
AG menuturkan, saat itu mendatangi lantai 4 Blok G Pasar TTanah Abang untuk melakukan investigasi terkait dugaan adanya praktik prostitusi di gedung tersebut."Pas naik ke lantai 4, ada seorang pria yang nyamperin saya. Dia bertanya kepentingan saya mendatangi lokasi," ujar AG saat dikonfirmasi, Rabu (15/11/2017).
AG berusaha melindungi dirinya terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai wartawati. Oleh sebab itu AG berdalih hendak membeli baju dan salah melewati jalan.
Namun, pria tersebut justru mengajak AG untuk mengobrol di kantin, lantai 2 Blok G. AG yang takut diikuti pria tersebut apabila langsung melarikan diri, terpaksa menuruti kemauannya.
Setelah itu, pria tersebut meminta sejumlah uang."Dia minta uang. Karena saya takut jadi saya kasih Rp 100.000. Habis itu saya langsung pergi. Untung enggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
AG menuturkan, saat itu mendatangi lantai 4 Blok G Pasar TTanah Abang untuk melakukan investigasi terkait dugaan adanya praktik prostitusi di gedung tersebut."Pas naik ke lantai 4, ada seorang pria yang nyamperin saya. Dia bertanya kepentingan saya mendatangi lokasi," ujar AG saat dikonfirmasi, Rabu (15/11/2017).
AG berusaha melindungi dirinya terpaksa menyembunyikan identitasnya sebagai wartawati. Oleh sebab itu AG berdalih hendak membeli baju dan salah melewati jalan.
Namun, pria tersebut justru mengajak AG untuk mengobrol di kantin, lantai 2 Blok G. AG yang takut diikuti pria tersebut apabila langsung melarikan diri, terpaksa menuruti kemauannya.
Setelah itu, pria tersebut meminta sejumlah uang."Dia minta uang. Karena saya takut jadi saya kasih Rp 100.000. Habis itu saya langsung pergi. Untung enggak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
(whb)