Puting Beliung Serang Pulau Kelapa, Warga Panik dan Ikatkan Diri di Pohon
A
A
A
JAKARTA - Angin puting beliung menerjang Pulau Kelapa Dua, Pulau Kelapa, Kabupaten Kepulauan Seribu, Selasa (14/11/2017) malam. Akibat kejadian ini, 20 rumah dikabari mengalami rusak berat dan ratusan pohon tumbang.
Lurah Pulau Kelapa, Fadli ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Saat angin puting beliung datang, warga panik dan berlarian keluar rumah. Bahkan ada yang nekat mengikat diri ke batang pohon, karena takut terbawa angin. "Seram mas, kejadian begitu tiba-tiba dan cukup lama," ucap Fadli dikonfirmasi, Rabu (15/11/2017)
Suasana di permukiman warga kian menyeramkan, sebab angin datang bersamaan dengan petir dan hujan lebat. Kondisi ini membuat salah satu rumah milik Dadang, RT 03/05 bergeser, terbalik, dan roboh. Selain rumah milik Dadang, 19 rumah warga lainnya juga dilapokan rusak.
"Yang paling parah mah rumah Dadang. Tapi rumah lainnya juga rusak berat kok," tuturnya. Kini, untuk membuat suasana kembali kondusif, warga dibantu Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) bergotong royong membersihkan puing-puing rumah yang terkena dampak puting beliung.
Terpisah, Humas BMKG, Hary Tirto Jatmiko mengatakan, potensi hujan dan angin tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu, namun lebih tinggi dibandingkan 2015. Meski demikian, ia mengingatkan agar semua pihak waspada.
Terlebih bagi Pemprov DKI jakarta yang menjadi pembungan air di bibir sungai serta laut. Sebab, tren hujan akan mengalami peningkatan hingga Maret 2018 dengan puncak tertinggi pada Desember 2017-Januari 2018 untuk wilayah Jabodetabek.
Lurah Pulau Kelapa, Fadli ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. Saat angin puting beliung datang, warga panik dan berlarian keluar rumah. Bahkan ada yang nekat mengikat diri ke batang pohon, karena takut terbawa angin. "Seram mas, kejadian begitu tiba-tiba dan cukup lama," ucap Fadli dikonfirmasi, Rabu (15/11/2017)
Suasana di permukiman warga kian menyeramkan, sebab angin datang bersamaan dengan petir dan hujan lebat. Kondisi ini membuat salah satu rumah milik Dadang, RT 03/05 bergeser, terbalik, dan roboh. Selain rumah milik Dadang, 19 rumah warga lainnya juga dilapokan rusak.
"Yang paling parah mah rumah Dadang. Tapi rumah lainnya juga rusak berat kok," tuturnya. Kini, untuk membuat suasana kembali kondusif, warga dibantu Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) bergotong royong membersihkan puing-puing rumah yang terkena dampak puting beliung.
Terpisah, Humas BMKG, Hary Tirto Jatmiko mengatakan, potensi hujan dan angin tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu, namun lebih tinggi dibandingkan 2015. Meski demikian, ia mengingatkan agar semua pihak waspada.
Terlebih bagi Pemprov DKI jakarta yang menjadi pembungan air di bibir sungai serta laut. Sebab, tren hujan akan mengalami peningkatan hingga Maret 2018 dengan puncak tertinggi pada Desember 2017-Januari 2018 untuk wilayah Jabodetabek.
(thm)