Sadis, Dokter Letty Diberondong dari Jarak 2 Meter
A
A
A
JAKARTA - Dalam prarekonstruksi di Klinik Azzahra, Cawang, Jakarta Timur terungkap kalau Dokter Helmi menembaki istrinya, dokter Letty S dengan sadis. Helmi menembaki istrinya dari jarak 2 meter melalui lubang loket administrasi.
"Jaraknya 2 meter dari lubang ruang pendaftaran," uja Kasubdit Jatantas Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan di lokasi, Senin (13/11/2017).
Dari jarak tersebut, kata dia, Dokter Helmi menembakan 6 peluru ke Dokter Helmi. Namun, dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik baru tiga proyektil yang ditemukan dari tubuh Dokter Letty.
"Enam selongsong yang sudah tertembak, semuanya meletus. Saksi sudah menjelaskan 6 selongsong, tapi yang ada di tubuhnya 3 proyektil," tuturnya.
Tiga proyektil tersebut, tambah Hendy, ditemukan di bagian dada sebanyak 2 proyektil dan 1 proyektil ada di bagian paha. Sedang 3 proyektil lainnya, penyidik masih melakukan pencarian, apakah masih bersarang di tubuh korban atau di lokasi kejadian.
"Dua di dada dan satu di paha. Yang fatal di bagian dada itu jantung. Kami dapat keterangan itu 3 proyektil, tapi kita kalau tidak sempat cari (3 proyeltil lainnya), konsultasi ke dokter dimana pelurunya apakah di sini (TKP) apakah masih bersarang di tubuh korban," katanya.
"Jaraknya 2 meter dari lubang ruang pendaftaran," uja Kasubdit Jatantas Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy F Kurniawan di lokasi, Senin (13/11/2017).
Dari jarak tersebut, kata dia, Dokter Helmi menembakan 6 peluru ke Dokter Helmi. Namun, dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik baru tiga proyektil yang ditemukan dari tubuh Dokter Letty.
"Enam selongsong yang sudah tertembak, semuanya meletus. Saksi sudah menjelaskan 6 selongsong, tapi yang ada di tubuhnya 3 proyektil," tuturnya.
Tiga proyektil tersebut, tambah Hendy, ditemukan di bagian dada sebanyak 2 proyektil dan 1 proyektil ada di bagian paha. Sedang 3 proyektil lainnya, penyidik masih melakukan pencarian, apakah masih bersarang di tubuh korban atau di lokasi kejadian.
"Dua di dada dan satu di paha. Yang fatal di bagian dada itu jantung. Kami dapat keterangan itu 3 proyektil, tapi kita kalau tidak sempat cari (3 proyeltil lainnya), konsultasi ke dokter dimana pelurunya apakah di sini (TKP) apakah masih bersarang di tubuh korban," katanya.
(ysw)