Driver Ojek Online Syok Saat Tahu Penumpangnya Penembak Dokter Letty
A
A
A
JAKARTA - Driver ojek online bernama Rahmat mengaku, tak tahu kalau penumpangnya itu hendak menembak seseorang. Bahkan, Rahmat syok saat tahu kalau penumpang itu pelaku pembunuhan.
Driver ojek online, Rahmat mengatakan, awalnya dia mendapatkan penumpang di Bekasi, yakni Helmi itu. Dia pun tak curiga dan hanya diminta untuk mengantarkan saja ke sebuah klinik yang ada di Cawang, Jakarta Timur itu.
"Sempat berhenti dahulu di deket kantor Walkot Jaktim di warung beli rokok, lalu langsung jalan lagi ke klinik," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Selama diperjalanan, kata dia, Helmi pun tak berbicara sepatah kata pun, hanya diam membisu. Saat sampai di Azzahra Medical Center, dia pun diminta menunggu sekitar 10-15 menitan di parkiran oleh penumpangnya itu.
"Pas di parkiran, dengar ada suara itu (tembakan) sebanyak 6 kali, lalu orang pada keluar, pada teriak-teriak, begitu juga penumpang saya ikut keluar tak lama," katanya.
Saat itu, bebernya, Helmi menyuruh dia untuk segera jalan dan minta diantarkan ke Polda Metro Jaya. Begitu juga saat diperjalanan, dia pun tak berbicara. Dia juga tahu kalau sejatinya penumpangnya itu membawa senjata api dan baru saja menembaki istinya hingga tewas.
"Di jalan dia diem saja, kalau dia ngomong nembak juga saya pasti kaburlah, saya juga tak lihat dia bawa pistol, kesininya syok saya pas tahu," katanya.
Driver ojek online, Rahmat mengatakan, awalnya dia mendapatkan penumpang di Bekasi, yakni Helmi itu. Dia pun tak curiga dan hanya diminta untuk mengantarkan saja ke sebuah klinik yang ada di Cawang, Jakarta Timur itu.
"Sempat berhenti dahulu di deket kantor Walkot Jaktim di warung beli rokok, lalu langsung jalan lagi ke klinik," ujarnya pada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (13/11/2017).
Selama diperjalanan, kata dia, Helmi pun tak berbicara sepatah kata pun, hanya diam membisu. Saat sampai di Azzahra Medical Center, dia pun diminta menunggu sekitar 10-15 menitan di parkiran oleh penumpangnya itu.
"Pas di parkiran, dengar ada suara itu (tembakan) sebanyak 6 kali, lalu orang pada keluar, pada teriak-teriak, begitu juga penumpang saya ikut keluar tak lama," katanya.
Saat itu, bebernya, Helmi menyuruh dia untuk segera jalan dan minta diantarkan ke Polda Metro Jaya. Begitu juga saat diperjalanan, dia pun tak berbicara. Dia juga tahu kalau sejatinya penumpangnya itu membawa senjata api dan baru saja menembaki istinya hingga tewas.
"Di jalan dia diem saja, kalau dia ngomong nembak juga saya pasti kaburlah, saya juga tak lihat dia bawa pistol, kesininya syok saya pas tahu," katanya.
(ysw)