Muncul di Katalog Alexis, Model Cantik Widuri Kehilangan Kontrak Ratusan Juta
A
A
A
JAKARTA - Model cantik Widuri Agesty melaporkan sejumlah akun media sosial (medsos) penyebar katalog berisi fotonya bersama perempuan-perempuan seksi yang disebut bekerja di Hotel dan Griya Pijat Alexis. Akibat beredarnya katalog tersebut, Widuri mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Widuri mengatakan, akibat namanya muncul dalam katalog itu banyak menerima bully dari masyarakat, termasuk teman-temannya di lingkungan kampus tempatnya kuliah. Tak sedikit pula orang yang meminta klarifikasi atas kebenaran katalog itu. Tapi yang lebih parah, kontrak kerjanya dengan sejumlah perusahaan iklan dihentikan secara sepihak. Jika ditotal, Widuri mengalami kerugian sekitar Rp900 jutaan akibat empat kontrak dipending, seperti iklan, produk, dan sinetron FTV.
"Banyak kerjaan jadi pending dan butuh kejelasan hukum atas kasus ini. Utamanya keluarga, ibu saya yang melahirkan saya melihat anaknya di katalog seperti itu, kan memalukan," ujar Widuri kepada wartawan didampingi kuasa hukumnya, Krisna Murti, seusai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Selasa (7/11/2017) siang.
Widuri mengaku pertama kali mengetahui namanya masuk dalam daftar katalog Alexis dari teman-temannya. Saat pertama kali tahu, dia langsung syok. Model cantik ini menegaskan selama ini tidak pernah masuk ke Alexis, apalagi bekerja di tempat itu. Namun dia tahu lokasi hotel itu karena kerap melintas di jalan depan Alexis.
"Saya ingin polisi menangkap siapa pelakunya yang menyebarkan ini. Ini katalog sudah beredar luas, teman kuliah saya dapat katalog ini, saya jadi di-bully, saya jadi malas ke kampus," tuturnya. (Baca: Foto Muncul di Katalog Alexis, Model Cantik Widuri Lapor Polisi)
Adapun laporan Widuri diterima SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/5419/XI/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 7 November 2017. Dalam laporan itu, Widuri tidak ikut melaporkan pihak Alexis karena meyakini bukan pihak penyebar katalog berisi dirinya dan perempuan-perempuan seksi itu.
Ia menegaskan, pengelola Alexis tidak pernah mengeluarkan katalog tersebut. Katalog itu muncul secara mendadak di akun-akun yang ada di media sosial. "Buat semua, jangan percaya, itu hoax. Coba saja tanya ke orang yang bikin itu, apa dia pernah lihat saya atau tidak (di Alexis), itu saja. Saya juga tidak mengenal nama-nama yang ada di katalog itu," tandasnya.
Widuri mengatakan, akibat namanya muncul dalam katalog itu banyak menerima bully dari masyarakat, termasuk teman-temannya di lingkungan kampus tempatnya kuliah. Tak sedikit pula orang yang meminta klarifikasi atas kebenaran katalog itu. Tapi yang lebih parah, kontrak kerjanya dengan sejumlah perusahaan iklan dihentikan secara sepihak. Jika ditotal, Widuri mengalami kerugian sekitar Rp900 jutaan akibat empat kontrak dipending, seperti iklan, produk, dan sinetron FTV.
"Banyak kerjaan jadi pending dan butuh kejelasan hukum atas kasus ini. Utamanya keluarga, ibu saya yang melahirkan saya melihat anaknya di katalog seperti itu, kan memalukan," ujar Widuri kepada wartawan didampingi kuasa hukumnya, Krisna Murti, seusai membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Selasa (7/11/2017) siang.
Widuri mengaku pertama kali mengetahui namanya masuk dalam daftar katalog Alexis dari teman-temannya. Saat pertama kali tahu, dia langsung syok. Model cantik ini menegaskan selama ini tidak pernah masuk ke Alexis, apalagi bekerja di tempat itu. Namun dia tahu lokasi hotel itu karena kerap melintas di jalan depan Alexis.
"Saya ingin polisi menangkap siapa pelakunya yang menyebarkan ini. Ini katalog sudah beredar luas, teman kuliah saya dapat katalog ini, saya jadi di-bully, saya jadi malas ke kampus," tuturnya. (Baca: Foto Muncul di Katalog Alexis, Model Cantik Widuri Lapor Polisi)
Adapun laporan Widuri diterima SPKT Polda Metro Jaya dengan nomor LP/5419/XI/2017/PMJ/Dit.Reskrimsus tertanggal 7 November 2017. Dalam laporan itu, Widuri tidak ikut melaporkan pihak Alexis karena meyakini bukan pihak penyebar katalog berisi dirinya dan perempuan-perempuan seksi itu.
Ia menegaskan, pengelola Alexis tidak pernah mengeluarkan katalog tersebut. Katalog itu muncul secara mendadak di akun-akun yang ada di media sosial. "Buat semua, jangan percaya, itu hoax. Coba saja tanya ke orang yang bikin itu, apa dia pernah lihat saya atau tidak (di Alexis), itu saja. Saya juga tidak mengenal nama-nama yang ada di katalog itu," tandasnya.
(thm)