Bantu Atasi Kemacetan, Polda Metro Turunkan Supeltas
Bantu Atasi Kemacetan, Polda Metro Turunkan Supeltas
A
A
A
JAKARTA - Ditlantas Polda Metro Jaya bakal menurunkan Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah di Ibukota Jakarta. Diharapkan, kehadiran supeltas ini akan membantu mengurai kemacetan di beberapa titik Ibukota.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, supeltas ini mulai diturunkan kelapangan pada 28 November 2017. "Kita ambil momentum hari sumpah pemuda, saya sudah perintahkan kasat lantas untuk diturunkan. Walaupun belum diberikan honor, tapi kita janjikan honor dan akan dikoordinasikan dengan gubernur baru," katanya, Senin 16 Oktober 2017.
Dia menegaskan, nantinya seluruh anggota Supeltas yang diturunkan sudah seragam. Jadi, akan terlihat perbedaan supeltas yang resmi dengan pak ogah yang ilegal. Dia menjelaskan, para supeltas yang akan diturunkan untuk tidak meminta secara paksa kepada masyarakat.
"Mungkin nanti pada saat tugas ada masyarakat yang berempati diberikan sesuatu maka kami tidak melarangnya. Namun, jangan sampai memaksa atau mengancam," tegasnya. Seandainya ada pemaksaan maka akan ditindak karena di topinya ada nomor identitas yang bisa dilaporkan.
Sebelumnya ada sekitar 480 'Pak Ogah' yang sudah mendaftar sebagai Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) untuk membantu polisi mengurai kemacetan di wilayah DKI Jakarta. "480-an sekian dilatih di seluruh Polres. Kita tidak seleksi, kita berdayakan masyarakat yang sudah ada," kata Halim.
Selama mengikuti pelatihan, mereka diajarkan tentang gerakan mengatur lalu lintas. Dari mengatur putar arah sampai membantu orang menyeberang sesuai dengan apa yang tertuang dalam perundang-undangan lalu lintas.
"Pengetahuan lalu lintas, ada dua belas gerakan lalu lintas. Kemudian apa yang harus dilakukan, menolong korban, penyeberangan, peraturan lalu lintas ada juga. Jadi dipastikan mereka sudah mengerti akan tugasnya," ujarnya.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, supeltas ini mulai diturunkan kelapangan pada 28 November 2017. "Kita ambil momentum hari sumpah pemuda, saya sudah perintahkan kasat lantas untuk diturunkan. Walaupun belum diberikan honor, tapi kita janjikan honor dan akan dikoordinasikan dengan gubernur baru," katanya, Senin 16 Oktober 2017.
Dia menegaskan, nantinya seluruh anggota Supeltas yang diturunkan sudah seragam. Jadi, akan terlihat perbedaan supeltas yang resmi dengan pak ogah yang ilegal. Dia menjelaskan, para supeltas yang akan diturunkan untuk tidak meminta secara paksa kepada masyarakat.
"Mungkin nanti pada saat tugas ada masyarakat yang berempati diberikan sesuatu maka kami tidak melarangnya. Namun, jangan sampai memaksa atau mengancam," tegasnya. Seandainya ada pemaksaan maka akan ditindak karena di topinya ada nomor identitas yang bisa dilaporkan.
Sebelumnya ada sekitar 480 'Pak Ogah' yang sudah mendaftar sebagai Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) untuk membantu polisi mengurai kemacetan di wilayah DKI Jakarta. "480-an sekian dilatih di seluruh Polres. Kita tidak seleksi, kita berdayakan masyarakat yang sudah ada," kata Halim.
Selama mengikuti pelatihan, mereka diajarkan tentang gerakan mengatur lalu lintas. Dari mengatur putar arah sampai membantu orang menyeberang sesuai dengan apa yang tertuang dalam perundang-undangan lalu lintas.
"Pengetahuan lalu lintas, ada dua belas gerakan lalu lintas. Kemudian apa yang harus dilakukan, menolong korban, penyeberangan, peraturan lalu lintas ada juga. Jadi dipastikan mereka sudah mengerti akan tugasnya," ujarnya.
(wib)
Explore More