Truk Sampah Milik DKI Kembali Diserang di Bekasi Timur

Minggu, 15 Oktober 2017 - 20:15 WIB
Truk Sampah Milik DKI Kembali Diserang di Bekasi Timur
Truk Sampah Milik DKI Kembali Diserang di Bekasi Timur
A A A
BEKASI - Truk sampah milik DKI Jakarta kembali diserang kelompok misterius di Jalan Raya Narogong, Kota Bekasi, Minggu (15/10/2017) dini hari. Truk sampah itu diserang menggunakan batu hingga merusak kaca truk di wilayah hukum Kecamatan Bekasi Timur.

“Tiba-tiba kami diserang dengan batu. Saya sangat syok dengan kejadian itu,” ujar Rahmat (41), sopir truk sampah DKI dengan plat B 9420 TOQ, kepada wartawan.

Penyerangan itu terjadi saat dia hendak bertolak ke Pasar Pagi Tambora, Jakarta Barat seusai membuang sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Saat melintas di depan SPBU atau sekitar 300 meter dari Polsek Bekasi Timur menuju Jalan Ahmad Yani, tiba-tiba sejumlah batu mendarat di kaca depan truknya.

Seketika kaca depan di sisi kanan truk retak dan Rahmat lalu menghentikan laju kendaraannya.“Saya langsung mengecek situasi di luar dan tidak mendapati pengendara motor yang melintas,” katanya.

Rahmat menduga pelaku pelemparan batu itu bersembunyi di bak truk orang lain. Sebab saat kejadian, dia sempat berpapasan dengan kendaraan lain berjenis dump truk. “Saya yakin dia ngumpet di bak truk, karena tiba-tiba batu berterbangan dari bagian belakang truk itu,” ungkapnya. (Baca: Penyerang Truk Sampah DKI Ternyata Komplotan Curanmor Sadis)

Meski mendapat aksi penyerangan itu, namun Rahmat enggan melaporkan hal tersebut ke Polsek Bekasi Timur. Alasannya, dia khawatir truk akan tertahan lama di Polsek sehingga tidak bisa melanjutkan pekerjaannya. Ia lebih memilih melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengaku geram dengan aksi pelemparan batu tersebut. Dia meminta kepada pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pengawasan truk sampah DKI.

Apalagi kondusifitas lalu lintas truk sampah DKI sudah diatur dalam nota kerja sama antara DKI Jakarta dengan Kota Bekasi.”Kami minta tolong agar tingkatkan pengawasan karena ini sudah sering terjadi,” katanya.

Menurut dia, kejadian ini bukan hanya merugikan DKI Jakarta, namun juga psikis para sopir. Mereka menjadi was-was saat mengangkut sampah dari DKI menuju TPST Bantargebang. “Sopir jadi ketakutan, karena ini sudah seperti teror saja,” ujarnya.

Isnawa berharap agar polisi dapat menangkap para pelaku. Dia juga meminta agar tersangka yang ditangkap bisa diganjar sesuai hukum yang berlaku. “Kami berharap mereka dipenjara karena untuk memberi efek jera bagi pelaku lain,” tegasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6668 seconds (0.1#10.140)