Setelah Ditahan, Keluarga Aris Nikah Siri Kesulitan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Setelah penahanan Aris Wahyudi, keluarga pemilik situs nikahsirri.com ini enggan keluar rumah lantaran malu dan dibully masyarakat sekitar. Istri Aris, Rani Tania (30), dan kedua anaknya yang masih kecil kerap dikucilkan oleh masyarakat.
Rani mengatakan, keluarganya semakin kesusahan setelah Aris ditahan Polda Metro Jaya. Bahkan, kata dia, keluarganya kini seakan diasingkan dari tepat tinggalnya di Jati Asih, Bekasi.
"Saya minta maaf atas tindakan suami saya. Usai ditahan jarang keluar, saya dibully, saya malu. Sama media dibully, sama semua di-bully. Saya malu," kata Rani sambil menangis di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
Menurut Rani, berbagai macam masalah kini menimpa keluaranya pasca-penahanan Aris. Misalnya, kata dia, kondisi perekonomian keluarganya yang semakin memburuk. Untuk makan, kata dia, ketiga anaknya yang masih kecil-kecil harus bergantung dengan orang lain.
"Setelah suami ditahan, buat makan dikasih saudara. Kadang pinjem juga," tuturnya.
Maka itu, dia berharap suaminya diringankan hukumannya. Syukur-syukur bisa dibebaskan sehingga dia dan anaknya bisa kembali dinafkahi.
"Harapan saya, suami diringankan hukumannya, dibebaskan karena hanya suami saya yang bisa menafkahi saya. Saya tak punya penghasilan apa-apa," jelasnya.
Sementara itu, pengacara Aris, Henry Indraguna menerangkan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas apa yang dilakukan Aris. Kasusnya dianggap telah melukai publik, tapi tak ada niatan jahat dari Aris. Kliennya itu hanya ingin mencari uang untuk menafkahi anak-istri.
"Perkara ini tak ada niatan jahat yang tidak benar. Keluarga Aris ekonominya sangat lemah, rumah masih ngontrak, makan susah. Dari sinilah Aris yang mempunyai kemampuan IT mencari usaha, mencari uang, dan mencukupi kebutuhan anak-istri. Kemampuannya di IT, dia lalu buat ide Nikahsirri.com," katanya.
Rani mengatakan, keluarganya semakin kesusahan setelah Aris ditahan Polda Metro Jaya. Bahkan, kata dia, keluarganya kini seakan diasingkan dari tepat tinggalnya di Jati Asih, Bekasi.
"Saya minta maaf atas tindakan suami saya. Usai ditahan jarang keluar, saya dibully, saya malu. Sama media dibully, sama semua di-bully. Saya malu," kata Rani sambil menangis di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
Menurut Rani, berbagai macam masalah kini menimpa keluaranya pasca-penahanan Aris. Misalnya, kata dia, kondisi perekonomian keluarganya yang semakin memburuk. Untuk makan, kata dia, ketiga anaknya yang masih kecil-kecil harus bergantung dengan orang lain.
"Setelah suami ditahan, buat makan dikasih saudara. Kadang pinjem juga," tuturnya.
Maka itu, dia berharap suaminya diringankan hukumannya. Syukur-syukur bisa dibebaskan sehingga dia dan anaknya bisa kembali dinafkahi.
"Harapan saya, suami diringankan hukumannya, dibebaskan karena hanya suami saya yang bisa menafkahi saya. Saya tak punya penghasilan apa-apa," jelasnya.
Sementara itu, pengacara Aris, Henry Indraguna menerangkan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas apa yang dilakukan Aris. Kasusnya dianggap telah melukai publik, tapi tak ada niatan jahat dari Aris. Kliennya itu hanya ingin mencari uang untuk menafkahi anak-istri.
"Perkara ini tak ada niatan jahat yang tidak benar. Keluarga Aris ekonominya sangat lemah, rumah masih ngontrak, makan susah. Dari sinilah Aris yang mempunyai kemampuan IT mencari usaha, mencari uang, dan mencukupi kebutuhan anak-istri. Kemampuannya di IT, dia lalu buat ide Nikahsirri.com," katanya.
(mhd)