Tolak Tips Penumpang, Tangan Airport Helper Bandara Soetta Bengkak
A
A
A
TANGERANG - Nahas dialami Sukri (42), airport helper Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten. Lantaran menolak pemberian tips dari penumpang, tangannya bengkak diremas penumpang.
Perbuatan terpuji Sukri yang menolak uang tips dari penumpang ternyata disalah artikan. Pengelola Bandara Soetta pun mengapresiasi langkahnya, meski tetap merasa prihatin nasib yang dialaminya.
Branch Communication Manager PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho mengatakan, pihaknya mengapresiasi dedikasi Sukri yang sangat tinggi selaku pegawai bandara yang menolak tips.
Menurutnya, aturan airport helper tidak menerima tips dari pengunjung memang telah diterapkannya. Sebagai pegawai yang telah berpengalaman, Sukri sangat menyadari adanya larangan tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi kepada Pak Sukri, sebagai airport helper yang masih memberi harapan pada Indonesia, bahwa selalu ada orang baik yang dilupakan," katanya, Selasa (10/10/2017).
Ditambahkan dia, sebelumnya Sukri telah bekerja sebagai porter di Terminal 2 Bandara Soetta. Dia telah mengabdi di bandara tersibuk di Indonesia itu selama 11 tahun dan berprilaku sangat baik.
Sementara itu, Sukri yang ditemui di Terminal 2 Bandara Soetta mengatakan, peristiwa yang dialaminya terjadi lima hari yang lalu. Saat itu, dirinya membantu seorang penumpang maskapai.
"Iya benar, itu kejadiannya lima hari lalu. Peristiwanya terjadi pagi hari. Saya membawa tujuh koper penumpang itu, lalu saya dipaksa untuk menerima uang tips, tetapi saya tidak mau," ungkapnya.
Mendapat penolakan itu, penumpang tersebut memaksanya. Namun, Sukri tetap tidak bergeming dan semakin keras menolak. Tetapi penumpang itu malah meremas tangannya, hingga bengkak.
"Dia ngasihnya sambil salaman, uangnya diselipkan. Tangan saya, saya buka tanda saya menolak. Tetapi malah diremas, dipaksa menggenggam dengan kuat. Dia bilang kenapa enggak mau," jelasnya.
Penumpang tersebut, sambung Sukri, juga bertanya gajinya berapa, sehingga dia menolak uang tipsnya. Namun pertanyaan itu tidak dijawab denga rinci, hanya dibilang gajinya cukup untuk hidupnya.
"Saya lalu meninggalkan penumpang itu, karena khawatir dia masih dikejar. Saat memastikan pengguna jasa itu sudah boarding, saya kembali bekerja membantu penumpang yang lainnya," ungkapnya.
Setelah itu, dirinya baru merasakan sakit pada tangannya. Tangan Sukri, ternyata membiru dan bengkak. Peristiwa ini ternyata diketahui teman-temannya dan diunggah ke media sosial hingga viral.
"Masih banyak penumpang yang belum tahu kalau kami dilarang menerima tips. Kami minta tolong ke pengguna jasa, ya hargai kami, karena ada konsekuensinya, gaji kami sudah cukup," katanya.
Perbuatan terpuji Sukri yang menolak uang tips dari penumpang ternyata disalah artikan. Pengelola Bandara Soetta pun mengapresiasi langkahnya, meski tetap merasa prihatin nasib yang dialaminya.
Branch Communication Manager PT Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta Dewandono Prasetyo Nugroho mengatakan, pihaknya mengapresiasi dedikasi Sukri yang sangat tinggi selaku pegawai bandara yang menolak tips.
Menurutnya, aturan airport helper tidak menerima tips dari pengunjung memang telah diterapkannya. Sebagai pegawai yang telah berpengalaman, Sukri sangat menyadari adanya larangan tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi kepada Pak Sukri, sebagai airport helper yang masih memberi harapan pada Indonesia, bahwa selalu ada orang baik yang dilupakan," katanya, Selasa (10/10/2017).
Ditambahkan dia, sebelumnya Sukri telah bekerja sebagai porter di Terminal 2 Bandara Soetta. Dia telah mengabdi di bandara tersibuk di Indonesia itu selama 11 tahun dan berprilaku sangat baik.
Sementara itu, Sukri yang ditemui di Terminal 2 Bandara Soetta mengatakan, peristiwa yang dialaminya terjadi lima hari yang lalu. Saat itu, dirinya membantu seorang penumpang maskapai.
"Iya benar, itu kejadiannya lima hari lalu. Peristiwanya terjadi pagi hari. Saya membawa tujuh koper penumpang itu, lalu saya dipaksa untuk menerima uang tips, tetapi saya tidak mau," ungkapnya.
Mendapat penolakan itu, penumpang tersebut memaksanya. Namun, Sukri tetap tidak bergeming dan semakin keras menolak. Tetapi penumpang itu malah meremas tangannya, hingga bengkak.
"Dia ngasihnya sambil salaman, uangnya diselipkan. Tangan saya, saya buka tanda saya menolak. Tetapi malah diremas, dipaksa menggenggam dengan kuat. Dia bilang kenapa enggak mau," jelasnya.
Penumpang tersebut, sambung Sukri, juga bertanya gajinya berapa, sehingga dia menolak uang tipsnya. Namun pertanyaan itu tidak dijawab denga rinci, hanya dibilang gajinya cukup untuk hidupnya.
"Saya lalu meninggalkan penumpang itu, karena khawatir dia masih dikejar. Saat memastikan pengguna jasa itu sudah boarding, saya kembali bekerja membantu penumpang yang lainnya," ungkapnya.
Setelah itu, dirinya baru merasakan sakit pada tangannya. Tangan Sukri, ternyata membiru dan bengkak. Peristiwa ini ternyata diketahui teman-temannya dan diunggah ke media sosial hingga viral.
"Masih banyak penumpang yang belum tahu kalau kami dilarang menerima tips. Kami minta tolong ke pengguna jasa, ya hargai kami, karena ada konsekuensinya, gaji kami sudah cukup," katanya.
(ysw)