Polisi Beberkan Peran 4 Pelaku Pembunuhan ala Gladiator di Bogor

Jum'at, 22 September 2017 - 16:24 WIB
Polisi Beberkan Peran 4 Pelaku Pembunuhan ala Gladiator di Bogor
Polisi Beberkan Peran 4 Pelaku Pembunuhan ala Gladiator di Bogor
A A A
BOGOR - Empat pelaku yang ditangkap terkait perkelahian ala gladiator yang menewaskan Hilarius Christian Event Raharjo (15) siswa kelas 1 SMA Budi Mulia, Kota Bogor, memiliki peran masing-masing. Polisi hingga kini masih memburu FR pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Ahmad Choerudin mengungkapkan, empat tersangka HK, BV, MS dan TB ditangkap dari berbagai tempat berbeda. Hasil pemeriksaan, keempat pelaku ini memiliki peran masing-masing dalam aksi gladiator maut tersebut.

HK, lanjut Choerudin, ditangkap di Cijeruk, Kabupaten Bogor, berperan menyuruh melakukan kekerasan terhadap korban."Kemudian BV berperan sebagai pelaku atau lawan duel dari Hilarius. Tersangka ditangkap di Sleman DIY pada Rabu, 20 September 2017 lalu pada pukul 15.00 WIB," kata Choerudin peda wartawan beberapa waktu lalu.

Choerdin menuturkan, tersangka MS yang ditangkap di Bandung berperan sebagai wasit dalam laga gladiator. Meski tak terlibat perkelahian secara langsung, penyidik menetapkan MS sebagai tersangka karena membiarkan aksi kekerasan itu terjadi.

Sedangkan tersangka satu lagi yang juga sudah dibekuk yakni TB berperan menyuruh dan menempatkan korban berkelahi dalam aksi duel gladiator tersebut. "TB ditangkap di Kebon Pedes, Tanah Sereal, Kota Bogor," ucapnya.

Sekadar diketahui, kronologis kasus tersebut dari keterangan yang dihimpun perkelahian ala gladiator itu terjadi Jumat, 29 Januari 2016 pukul 15.00 WIB antara Hilarius siswa SMA Budi Mulia dengan BV siswa Mardiyuana di Lapangan Palupuh belakang SMAN 7, Tegal Gundil, Bogor Utara.

Ketika Hilarius berkelahi dengan tersangka, dia langsung tak sadarkan diri. Temannya lalu membawa Hilarius ke RS Azra hingga pada pukul 16.30 WIB Hilarius dinyatakan dokter sudah meninggal dunia.

Setelah satu tahun lebih kejadian itu, pada 14 September 2017 penyidik menerima berita viral curhatan orang tua Hilarius di media sosial soal peristiwa yang menimpa Hilarius. Tulisan Maria ibu Hilarius itu ditujukan langsung kepada Presiden Jokowi.

Dari hasil autopsi tim forensik Polda Jabar diketahui adanya kekerasan benda tumpul di pelipis kiri 1 cm x 2 mm x 2 mm, kemudian robek pada organ hati 4 cm x 0,5 mm sehingga terjadi pendarahan di dalam rongga perut.

"Terkait motif pastinya seperti apa, itu masih kita dalami, apakah rivalitas atau hal lainnya, kita masih menunggu tersangka selesai diperiksa Bappas (Badan Pembinaan Pemasyarakatan)," terangnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6414 seconds (0.1#10.140)