Kronologis Pembunuhan Istri Bos Bakso di Cipondoh
A
A
A
JAKARTA - Sebelum dibunuh secara sadis, ternyata juragan bakso Vera Yusita Sumarna, usai melakukan hubungan badan dengan pelaku di rumah kontrakan pelaku di Cipondoh, Kota Tangerang.
Pada Sabtu 16 September 2017 sekitar pukul 18.00 WIB, setelah tutup toko korban dan pelaku bertemu di rumah Ci Lisa, sepupu korban. Saat itu, korban naik motor Honda Supra X B 6610 VHW.
Sedang pelaku naik motor Mio warna biru Hitam. Setelah bertemu, pelaku sempat mengajak korban ke kamar kosannya di Cipondoh. Tetapi korban minta keluar beli makanan di daerah Poris, Tangerang.
"Korban beli ayam cabe dan pelaku beli petai untuk digoreng di rumah Ci Lisa. Lalu petai digoreng Ci Lisa. Tiba-tiba suami korban Andri Hartono menelpon korban minta dibelikan pecel lele," jelas Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (19/9/2017).
Saat itu, pelaku yang disuruh membeli pecel lele. Ketika pelaku beli makanan, Ci Lisa dan anaknya Yosef (20) makan bersama. Pulang dari beli pecel lele, pelaku kembali pulang ke rumah Ci Lisa.
Kemudian, pelaku makan bersama Ci Lisa, dan anaknya. Korban pun ikut makan. Selesai makan, korban pergi mengantar pecel lele pesanan suaminya seorang diri ke Poris, dan kembali menemui pelaku.
"Setelah pelaku selesai makan, korban mengajaknya ke kosan. Mereka lalu pergi berdua dengan motor korban. Sedang motor pelaku dititipkan di rumah Ci Lisa. Mereka tiba pukul 20.00 WIB," paparnya.
Setibanya di kosan, pelaku langsung mandi. Selanjutnya, korban dan pelaku melakukan hubungan Intim. Setelah berhubungan intim, sekitar pukul 21.00 WIB, mereka kembali ngobrol.
Selang 20 menit kemudian, pelaku kembali mengajak korban melakukan hubungan badan lagi. Namun korban menolak pelaku dengan berbagai alasan, dan berbicara yang tidak mengenakkan pelaku.
"Korban sempat membandingkan pelaku dengan para mantan selingkuhannya dalam berhubungan badan. Kemudian pelaku dan korban berdiri. Mereka terlibat cekcok mulut dan gaduh," ungkapnya.
Pelaku yang emosi langsung mendorong korban dan dibalas dengan pukulan beberapa kali oleh korban sambil terus memaki pelaku. Tidak terima dengan makian itu, pelaku mengambil pisau.
"Korban tetap mengikuti pelaku sambil memukulnya dan berusaha merebut pisau yang diambil pelaku. Hingga akhirnya, pelaku mendorong korban lagi dan menusuknya di leher bagian kiri," jelasnya.
Mendapat tusukan itu, korban langsung terjatuh dan pelaku kembali menikam leher sebelah kiri korban dengan pisau. Lalu pelaku membekap mulutnya, hingga korban lemas dan kehabisan napas.
"Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung mandi membersihkan tubuhnya yang berlumuran darah. Sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku pergi meninggalkan mayat korban di kamar kos," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pembunuhan bos bakso Vera Yusika Sumarna, tertangkap di tempat persembunyiannya, di dalam Pondok Pesantren Leuweung Gede, Bogor.
Pada Sabtu 16 September 2017 sekitar pukul 18.00 WIB, setelah tutup toko korban dan pelaku bertemu di rumah Ci Lisa, sepupu korban. Saat itu, korban naik motor Honda Supra X B 6610 VHW.
Sedang pelaku naik motor Mio warna biru Hitam. Setelah bertemu, pelaku sempat mengajak korban ke kamar kosannya di Cipondoh. Tetapi korban minta keluar beli makanan di daerah Poris, Tangerang.
"Korban beli ayam cabe dan pelaku beli petai untuk digoreng di rumah Ci Lisa. Lalu petai digoreng Ci Lisa. Tiba-tiba suami korban Andri Hartono menelpon korban minta dibelikan pecel lele," jelas Kapolrestro Tangerang Kota Kombes Pol Harry Kurniawan di Mapolrestro Tangerang Kota, Selasa (19/9/2017).
Saat itu, pelaku yang disuruh membeli pecel lele. Ketika pelaku beli makanan, Ci Lisa dan anaknya Yosef (20) makan bersama. Pulang dari beli pecel lele, pelaku kembali pulang ke rumah Ci Lisa.
Kemudian, pelaku makan bersama Ci Lisa, dan anaknya. Korban pun ikut makan. Selesai makan, korban pergi mengantar pecel lele pesanan suaminya seorang diri ke Poris, dan kembali menemui pelaku.
"Setelah pelaku selesai makan, korban mengajaknya ke kosan. Mereka lalu pergi berdua dengan motor korban. Sedang motor pelaku dititipkan di rumah Ci Lisa. Mereka tiba pukul 20.00 WIB," paparnya.
Setibanya di kosan, pelaku langsung mandi. Selanjutnya, korban dan pelaku melakukan hubungan Intim. Setelah berhubungan intim, sekitar pukul 21.00 WIB, mereka kembali ngobrol.
Selang 20 menit kemudian, pelaku kembali mengajak korban melakukan hubungan badan lagi. Namun korban menolak pelaku dengan berbagai alasan, dan berbicara yang tidak mengenakkan pelaku.
"Korban sempat membandingkan pelaku dengan para mantan selingkuhannya dalam berhubungan badan. Kemudian pelaku dan korban berdiri. Mereka terlibat cekcok mulut dan gaduh," ungkapnya.
Pelaku yang emosi langsung mendorong korban dan dibalas dengan pukulan beberapa kali oleh korban sambil terus memaki pelaku. Tidak terima dengan makian itu, pelaku mengambil pisau.
"Korban tetap mengikuti pelaku sambil memukulnya dan berusaha merebut pisau yang diambil pelaku. Hingga akhirnya, pelaku mendorong korban lagi dan menusuknya di leher bagian kiri," jelasnya.
Mendapat tusukan itu, korban langsung terjatuh dan pelaku kembali menikam leher sebelah kiri korban dengan pisau. Lalu pelaku membekap mulutnya, hingga korban lemas dan kehabisan napas.
"Setelah menghabisi nyawa korban, pelaku langsung mandi membersihkan tubuhnya yang berlumuran darah. Sekitar pukul 22.00 WIB, pelaku pergi meninggalkan mayat korban di kamar kos," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pembunuhan bos bakso Vera Yusika Sumarna, tertangkap di tempat persembunyiannya, di dalam Pondok Pesantren Leuweung Gede, Bogor.
(ysw)