Kerap Terjadi Penembakan, Polisi Perketat Patroli di Senayan
A
A
A
JAKARTA - Aksi koboi di Senayan bukanlah yang pertama kalinya terjadi, sebelumnya juga pernah terjadi di wilayah itu. Polisi mengaku akan menggiatkan patroli di kawasan Senayan.
"Ini (penembakan) yang kedua dalam setahun ini dan masih kita lidik," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Rabu (6/9/2017).
Menurutnya, aksi koboi jalanan sebelumnya terjadi sekitar dua bulan lalu. Modus dan kronologis peristiwa hampir mirip dengan yang terjadi pada 10 penumpang mobil Avanza. "Kira-kira dua bulan lalu, (lokasi) tidak jauh di situ juga. Sama diikuti, terus tembak di jalan. Dua peluru (ditemukan) kalau itu," tuturnya.
Adapun aksi penembakan pertama terjadi pada Selasa, 21 Maret 2017 dini hari. Seorang pria bernama Irenius Bransafsafubun (21) mengalami luka usai mobilnya ditembaki di Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Semanggi dengan diawali cekcok mulu dahulu di Plaza Barat Senayan.
Kejadian berawal saat korban dan pelaku terlibat cek cok di Plaza Barat Senayan. Pelaku, memanggil kawannya yang lain, sedang Irenius dan lima rekannya terlibat baku hantam dengan kelompok pelaku.
Korban dan rekannya lari, masuk ke mobil, dan pergi. Komplotan pelaku lalu mengejar dengan sepeda motor. Aksi kejar-kejaran terjadi sejak di Pintu 1 Gelora Bung Karno menuju kawasan Semanggi. (Baca Juga: Penembakan di Senayan Gara-gara Lihat-lihatan
Pelaku lantas menembakan senjatanya ke arah mobil korban sebanyak empat kali. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kiri sebanyak satu tembakan.
Masih kata Suyudi, untuk mengantisipasi kerap terjadinya penembakan di Senayan, polisi akan menggiatkan patrolinya di kawasan tersebut. Bukan hanya patroli, polisi akan gencar melakukan razia di titik-titik rawan terjadinya aksi kejahatan jalanan.
"Setiap hari sebenarnya kita lakukan operasi cipta kondisi dan patroli skala sedang. Cuma kan kegiatan berputar, mungkin pas kemarin itu sudah pukul 2.30 WIB, mungkin patroli kita juga pas tak lewat di situ," katanya.
"Ini (penembakan) yang kedua dalam setahun ini dan masih kita lidik," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Suyudi Ario Seto saat dikonfirmasi, Rabu (6/9/2017).
Menurutnya, aksi koboi jalanan sebelumnya terjadi sekitar dua bulan lalu. Modus dan kronologis peristiwa hampir mirip dengan yang terjadi pada 10 penumpang mobil Avanza. "Kira-kira dua bulan lalu, (lokasi) tidak jauh di situ juga. Sama diikuti, terus tembak di jalan. Dua peluru (ditemukan) kalau itu," tuturnya.
Adapun aksi penembakan pertama terjadi pada Selasa, 21 Maret 2017 dini hari. Seorang pria bernama Irenius Bransafsafubun (21) mengalami luka usai mobilnya ditembaki di Jalan Jenderal Sudirman yang mengarah ke Semanggi dengan diawali cekcok mulu dahulu di Plaza Barat Senayan.
Kejadian berawal saat korban dan pelaku terlibat cek cok di Plaza Barat Senayan. Pelaku, memanggil kawannya yang lain, sedang Irenius dan lima rekannya terlibat baku hantam dengan kelompok pelaku.
Korban dan rekannya lari, masuk ke mobil, dan pergi. Komplotan pelaku lalu mengejar dengan sepeda motor. Aksi kejar-kejaran terjadi sejak di Pintu 1 Gelora Bung Karno menuju kawasan Semanggi. (Baca Juga: Penembakan di Senayan Gara-gara Lihat-lihatan
Pelaku lantas menembakan senjatanya ke arah mobil korban sebanyak empat kali. Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka tembak di bagian punggung sebelah kiri sebanyak satu tembakan.
Masih kata Suyudi, untuk mengantisipasi kerap terjadinya penembakan di Senayan, polisi akan menggiatkan patrolinya di kawasan tersebut. Bukan hanya patroli, polisi akan gencar melakukan razia di titik-titik rawan terjadinya aksi kejahatan jalanan.
"Setiap hari sebenarnya kita lakukan operasi cipta kondisi dan patroli skala sedang. Cuma kan kegiatan berputar, mungkin pas kemarin itu sudah pukul 2.30 WIB, mungkin patroli kita juga pas tak lewat di situ," katanya.
(mhd)