Gubernur DKI Minta Qlue Verifikasi Laporan dari Warga
A
A
A
JAKARTA - Aplikasi Qlue dianggap mampu membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menangani masalah yang ada di Ibu Kota. Meskipun begitu, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta Qlue agar lebih ketat dalam merespons laporan dari masyarakat.
"Saya minta pengelola Qlue dan kami untuk memverifikasi laporan. Qlue itu membantu kami untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga dengan cepat dan tepat. Makanya kami ada program cepat, respons, opini publik (Crop)," kata Djarot di Balai Kota DKI pada Senin, 4 September 2017 kemarin.
Djarot menjelaskan, lebih baik masyarakat bisa menyelesaikan masalah sebelum mengunggah ke Qlue."Tapi perlu diklarifikasi. Kalau itu ternyata persoalan yang sangat sederhana, bisa dikerjakan oleh warga sendiri, kenapa tidak bisa diatasi untuk, misalnya menggeser ban yang ada di pinggir jalan. Kenapa sih enggak sendiri, itu kok pakai dimasukkan ke Qlue? Untuk itu saya minta untuk laporan Qlue itu yang sifatnya substansial," jelasnya.
Adapun permasalahan yang membutuhkan penanganan dari Pemprov DKI maka harus segera dilaporkan."Tapi kalau hal sepele, harusnya kan warga (sendiri). Makanya saya sampaikan bahwa prinsip kepedulian dan gotong royong itu penting juga kami akan tetap bantu. Dengan petugas PPSU yang kerjanya itu bikin shift. 24 jam loh itu mereka kerja. Jadi kami akan verifikasi laporan dari Qlue ini," sambungnya.
Djarot mengimbau agar aplikasi Qlue bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. "Jangan kemudian, perasaan subjektif enggak suka sama orang, kami bisa melacak. Jamnya, tempatnya, Qlue bisa melacak juga. Makanya saya sampaikan bahwa tolong diverifikasi sehingga laporan yang lewat Qlue jangan dilihat dari sisi jumlahnya, tapi kualitas dan substansi laporannya. Itu penting," ujarnya.
"Saya minta pengelola Qlue dan kami untuk memverifikasi laporan. Qlue itu membantu kami untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi warga dengan cepat dan tepat. Makanya kami ada program cepat, respons, opini publik (Crop)," kata Djarot di Balai Kota DKI pada Senin, 4 September 2017 kemarin.
Djarot menjelaskan, lebih baik masyarakat bisa menyelesaikan masalah sebelum mengunggah ke Qlue."Tapi perlu diklarifikasi. Kalau itu ternyata persoalan yang sangat sederhana, bisa dikerjakan oleh warga sendiri, kenapa tidak bisa diatasi untuk, misalnya menggeser ban yang ada di pinggir jalan. Kenapa sih enggak sendiri, itu kok pakai dimasukkan ke Qlue? Untuk itu saya minta untuk laporan Qlue itu yang sifatnya substansial," jelasnya.
Adapun permasalahan yang membutuhkan penanganan dari Pemprov DKI maka harus segera dilaporkan."Tapi kalau hal sepele, harusnya kan warga (sendiri). Makanya saya sampaikan bahwa prinsip kepedulian dan gotong royong itu penting juga kami akan tetap bantu. Dengan petugas PPSU yang kerjanya itu bikin shift. 24 jam loh itu mereka kerja. Jadi kami akan verifikasi laporan dari Qlue ini," sambungnya.
Djarot mengimbau agar aplikasi Qlue bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. "Jangan kemudian, perasaan subjektif enggak suka sama orang, kami bisa melacak. Jamnya, tempatnya, Qlue bisa melacak juga. Makanya saya sampaikan bahwa tolong diverifikasi sehingga laporan yang lewat Qlue jangan dilihat dari sisi jumlahnya, tapi kualitas dan substansi laporannya. Itu penting," ujarnya.
(whb)