Polisi Sebar Sketsa Pemerkosa Karyawati BUMN di Depok
A
A
A
DEPOK - Polisi mulai menemukan titik terang kasus pemerkosaan dan perampokan yang menimpa karyawati berinisial DPR (27), di Depok, Jawa Barat, Kamis 24 Agustus 2017. Saat ini, polisi telah mengantongi ciri-ciri pelaku berdasarkan keterangan karyawati BUMN itu.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana mengatakan, dari keterangan korban kemudian polisi menggambar sketsa wajah pelaku. Polisi tidak langsung meminta keterangan korban pascakejadian karena kondisi psikologisnya yang masih trauma.
"Saat ini korban sudah bisa memberikan keterangan. Kondisinya sudah jauh lebih baik dibanding waktu pertama dievakuasi dari TKP (tempat kejadian perkara)," katanya di Depok, Senin (28/8/2017).
Meski sudah mendapatkan keterangan ciri-ciri pelaku, kata Kholis, pihaknya masih belum mengetahui keberadaan pelaku. Maka itu, kata dia, pihaknya masih memburunya.
"Dari keterangan korban, didapat ciri pelaku yaitu kulit gelap, rambut pendek, tinggi kurang lebih 160-an cm, perut cenderung buncit," bebernya.
Setelah sketsa didapat selanjutnya polisi menyebarkan ke seluruh wilayah. Tujuannya agar mempersempit ruang gerak pelaku. "Sketsa kami sebar untuk mempermudah pencarian. Siapapun yang melihat pelaku harap segera diinfokan pada petugas," tukasnya.
Selain itu, polisi juga melakukan olah TKP di rumah korban dan didapat barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk mengancam. "Kami amankan pisau dan bantal yang digunakan untuk membekap dan ditodongkan ke korban," paparnya.
Pisau yang digunakan pelaku merupakan milik korban yang diambilnya dari rumah tersebut. "Kita amankan karena berdasarkan keterangan korban, barang tersebut digunakan untuk mengancam korban saat akan diperkosa," tandasnya.
Pelaku masuk ke rumah korban dengan memanjat pagar. Kemudian masuk dengan merusak pintu rumah korban. "Alat yang digunalan untuk bobol rumah adalah obeng," katanya.
Sampai saat ini pihaknya masih mengejar pelaku. Sebelumnya sempat dibantu dengan Tim K9 tetapi belum sampai menemukan jejak pelaku. Dari pengintaian Tim K9, jejak pelaku terdeteksi pergi ke kebun kosong dekat rumah korban. Namun dari situ jejaknya tidak diketahui lagi.
"Hanya terdeteksi sampai disitu oleh K9. Kita pun menggali dari keterangan saksi lainnya," kata Kapolsek Sukmajaya Kompol IGN Bronet Ranapati. (Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pemerosaan Karyawati dengan Anjing Pelacak
DPR menjadi korban perkosaan dan perampokan yang terjadi di Jatiresidence, Cilodong, Depok. Saat itu korban sedang tidur di kamarnya. Sekitar pukul 01.00 WIB, korban terbangun dan melihat pelaku di kamarnya.
Korban yang tinggal seorang diri tak bisa melawan ketika para pelaku tiba-tiba masuk ke kamar. Pasalnya mereka mengancam korban akan membunuh korban dengan pisau.
Pelaku melucuti pakaian korban dan memperkosa korban dalam kondisi tangan diikat. Setelahitu pelaku mengambil uang Rp1 juta dan 2 unit ponsel.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana mengatakan, dari keterangan korban kemudian polisi menggambar sketsa wajah pelaku. Polisi tidak langsung meminta keterangan korban pascakejadian karena kondisi psikologisnya yang masih trauma.
"Saat ini korban sudah bisa memberikan keterangan. Kondisinya sudah jauh lebih baik dibanding waktu pertama dievakuasi dari TKP (tempat kejadian perkara)," katanya di Depok, Senin (28/8/2017).
Meski sudah mendapatkan keterangan ciri-ciri pelaku, kata Kholis, pihaknya masih belum mengetahui keberadaan pelaku. Maka itu, kata dia, pihaknya masih memburunya.
"Dari keterangan korban, didapat ciri pelaku yaitu kulit gelap, rambut pendek, tinggi kurang lebih 160-an cm, perut cenderung buncit," bebernya.
Setelah sketsa didapat selanjutnya polisi menyebarkan ke seluruh wilayah. Tujuannya agar mempersempit ruang gerak pelaku. "Sketsa kami sebar untuk mempermudah pencarian. Siapapun yang melihat pelaku harap segera diinfokan pada petugas," tukasnya.
Selain itu, polisi juga melakukan olah TKP di rumah korban dan didapat barang bukti berupa pisau yang digunakan untuk mengancam. "Kami amankan pisau dan bantal yang digunakan untuk membekap dan ditodongkan ke korban," paparnya.
Pisau yang digunakan pelaku merupakan milik korban yang diambilnya dari rumah tersebut. "Kita amankan karena berdasarkan keterangan korban, barang tersebut digunakan untuk mengancam korban saat akan diperkosa," tandasnya.
Pelaku masuk ke rumah korban dengan memanjat pagar. Kemudian masuk dengan merusak pintu rumah korban. "Alat yang digunalan untuk bobol rumah adalah obeng," katanya.
Sampai saat ini pihaknya masih mengejar pelaku. Sebelumnya sempat dibantu dengan Tim K9 tetapi belum sampai menemukan jejak pelaku. Dari pengintaian Tim K9, jejak pelaku terdeteksi pergi ke kebun kosong dekat rumah korban. Namun dari situ jejaknya tidak diketahui lagi.
"Hanya terdeteksi sampai disitu oleh K9. Kita pun menggali dari keterangan saksi lainnya," kata Kapolsek Sukmajaya Kompol IGN Bronet Ranapati. (Baca Juga: Polisi Buru Pelaku Pemerosaan Karyawati dengan Anjing Pelacak
DPR menjadi korban perkosaan dan perampokan yang terjadi di Jatiresidence, Cilodong, Depok. Saat itu korban sedang tidur di kamarnya. Sekitar pukul 01.00 WIB, korban terbangun dan melihat pelaku di kamarnya.
Korban yang tinggal seorang diri tak bisa melawan ketika para pelaku tiba-tiba masuk ke kamar. Pasalnya mereka mengancam korban akan membunuh korban dengan pisau.
Pelaku melucuti pakaian korban dan memperkosa korban dalam kondisi tangan diikat. Setelahitu pelaku mengambil uang Rp1 juta dan 2 unit ponsel.
(mhd)