Hary Tanoesoedibjo-Bima Arya Bahas Kerja Sama Membangun Kota Bogor
A
A
A
BOGOR - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) bersilaturahmi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/8/2017). Keduanya membahas rencana kerja sama pembangunan Kota Bogor ke depan di berbagai bidang.
“Kami membicarakan kerja sama membangun Kota Bogor. Wisata, sentra UMKM, olahraga, infrastruktur, internet berkualitas," ungkap HT yang datang bersama Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat Ade Wardhana, Ketua DPD Partai Perindo Kota Bogor Yane Oktavia dan Ketua Umum Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo.
Kerja sama tersebut untuk memajukan masyarakat dan Kota Bogor. Salah satu bentuk kerja sama yang diagendakan adalah pemberian pelatihan kepada anak-anak muda agar lebih terampil.
Menurut HT, pelatihan keterampilan sangat diperlukan sebagai salah satu bentuk keberpihakan kepada masyarakat yang belum mapan agar bisa menjadi mapan.
"Semua orang ingin maju tapi mayoritas tidak tahu caranya. Bangun masyarakat dengan keberpihakan, agar yang bawah bisa ke tengah, tengah ke atas," tutur ayah lima anak itu.
Bukan hanya pelatihan, butuh keberpihakan atau perlakuan khusus lainnya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat yang selama ini ketinggalan.
"Masyarakat yang ketinggalan, harus diberikan akses modal murah, dilatih dan diproteksi supaya lebih cepat meningkat kesejahteraannya," tegas HT yang terlahir sebagai bungsu dari enam bersaudara.
Bukan hanya di Kota Bogor, lanjut HT, pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, aktivitas ekonomi merata dan pemuda-pemuda daerah tidak meninggalkan daerahnya.
“Kami membicarakan kerja sama membangun Kota Bogor. Wisata, sentra UMKM, olahraga, infrastruktur, internet berkualitas," ungkap HT yang datang bersama Ketua DPW Partai Perindo Jawa Barat Ade Wardhana, Ketua DPD Partai Perindo Kota Bogor Yane Oktavia dan Ketua Umum Kartini Perindo Liliana Tanoesoedibjo.
Kerja sama tersebut untuk memajukan masyarakat dan Kota Bogor. Salah satu bentuk kerja sama yang diagendakan adalah pemberian pelatihan kepada anak-anak muda agar lebih terampil.
Menurut HT, pelatihan keterampilan sangat diperlukan sebagai salah satu bentuk keberpihakan kepada masyarakat yang belum mapan agar bisa menjadi mapan.
"Semua orang ingin maju tapi mayoritas tidak tahu caranya. Bangun masyarakat dengan keberpihakan, agar yang bawah bisa ke tengah, tengah ke atas," tutur ayah lima anak itu.
Bukan hanya pelatihan, butuh keberpihakan atau perlakuan khusus lainnya untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat yang selama ini ketinggalan.
"Masyarakat yang ketinggalan, harus diberikan akses modal murah, dilatih dan diproteksi supaya lebih cepat meningkat kesejahteraannya," tegas HT yang terlahir sebagai bungsu dari enam bersaudara.
Bukan hanya di Kota Bogor, lanjut HT, pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat harus dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Dengan begitu, aktivitas ekonomi merata dan pemuda-pemuda daerah tidak meninggalkan daerahnya.
(pur)