Digerayangi Sopir, Siswi Kelas V SD Nekat Lompat dari Angkot
A
A
A
JAKARTA - Aksi bejat dilakukan seorang sopir angkutan kota jurusan Terminal-Depok II yang menggerayangi seorang siswi SD yang menjadi penumpangnya. Siswi SD yang panik itu pun nekat meloncat dari angkot yang sedang melaju kencang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, D baru saja pulang sekolah dan naik angkot yang dikemudikan Iwan (42). Awalnya tak ada yang mencurigakan, namun ketika penumpang angkot mulai sepi, pelaku menggerayangi korban yang duduk di kursi depan.
Karena ketakutan, korban diam saja ketika tangan pelaku menggerayanginya. Namun tak lama kemudian korban nekat membuka pintu mobil dan melompat dan langsung berteriak meminta tolong warga sekitar.
Dari situlah tindakan bejat Iwan terungkap. Massa pun langsung mengamankan Iwan. Lantaran geram, Iwan menjadi bulan-bulanan warga. Tak lama polisi pun tiba di lokasi.
Iwan langsung dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan. D sendiri mengalami luka dan trauma. "Saya enggak rela anak saya digituin. Dia trauma pak," kata Tami, ibu korban, Rabu (9/8/2017).
Kepada petugas, Iwan mengaku khilaf. Dia mengaku terpengaruh hawa nafsu. "Ya saya nafsu pak, saya khilaf," katanya.
Iwan langsung digelandang ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polresta Depok. Pelaku dan barang bukti berupa angkot diamankan polisi.
"Karena ini dugaannya pencabulan terhadap anak di bawah umur, maka kasusnya kami koordinasikan dengan Unit PPA," kata Wakapolsek Sukmajaya, AKP Syah Johan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, D baru saja pulang sekolah dan naik angkot yang dikemudikan Iwan (42). Awalnya tak ada yang mencurigakan, namun ketika penumpang angkot mulai sepi, pelaku menggerayangi korban yang duduk di kursi depan.
Karena ketakutan, korban diam saja ketika tangan pelaku menggerayanginya. Namun tak lama kemudian korban nekat membuka pintu mobil dan melompat dan langsung berteriak meminta tolong warga sekitar.
Dari situlah tindakan bejat Iwan terungkap. Massa pun langsung mengamankan Iwan. Lantaran geram, Iwan menjadi bulan-bulanan warga. Tak lama polisi pun tiba di lokasi.
Iwan langsung dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan. D sendiri mengalami luka dan trauma. "Saya enggak rela anak saya digituin. Dia trauma pak," kata Tami, ibu korban, Rabu (9/8/2017).
Kepada petugas, Iwan mengaku khilaf. Dia mengaku terpengaruh hawa nafsu. "Ya saya nafsu pak, saya khilaf," katanya.
Iwan langsung digelandang ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Unit PPA) Polresta Depok. Pelaku dan barang bukti berupa angkot diamankan polisi.
"Karena ini dugaannya pencabulan terhadap anak di bawah umur, maka kasusnya kami koordinasikan dengan Unit PPA," kata Wakapolsek Sukmajaya, AKP Syah Johan.
(ysw)