Begini Rencana Pemkot Bogor untuk Mewujudkan Smart City
A
A
A
BOGOR - Kerangka besar dari pengembangan smart city di Kota Bogor harus dipahami dan bukan tentang gengsi, tetapi harus menjadi sebuah solusi. Sebab, sistem yang telah dibangun dengan Sumber Daya Manusia (SDM) diharapkan agar lebih bersinergi dalam melayani.
"Jadi tidak sekedar 'latah' tetapi menjadi solusi yang mampu menjawab tantangan dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan ini merupakan bagian penting dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Balai Kota Bogor pada Jumat, 4 Agustus 2017 kemarin.
Menurut Ade, semua bermuara pada satu hal yakni bagaimana membuat kemudahan akses bagi warga Kota Bogor dalam memperoleh pelayanan yang dimiliki Pemkot Bogor. Selama ini Kota Bogor telah mengaplikasikannya untuk memberikan kemudahan pelayanan dalam beberapa bidang, seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, perizinan online, pengaduan online, pembayaran pajak dan bidang yang lainnya.
"Kerangka besar ini sejatinya harus dipahami secara bersama dalam rangka implementasi smart city. Dukungan yang diberikan pihak lain jangan sampai disia-siakan sehingga target yang dicapai menjadi lebih jelas. Jangan terkesan tidak ada progres yang diperoleh atau pemanfaatannya hanya begitu-begitu saja," jelasnya.
Tahun depan Kota Bogor mendapat kepercayaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika masuk dalam 25 Kota/Kabupaten prioritas di Indonesia dalam pengembangan smart city. Ade menambahkan, kepercayaan ini bukanlah tanpa dasar, Kota Bogor dipandang mumpuni dalam kerangka hal kelembagaan dan infrastruktur.
Menurutnya kepercayaan yang diberikan tersebut, harus direspons dengan rencana strategis smart city untuk Kota Bogor sebagai landasan pengembangan lebih lanjut. Selain itu Pemkot Bogor telah membentuk Dewan Smart City dan Tim Smart City.
"Adapun tugas Dewan Smart City di antaranya memberikan arahan aspek strategis teknologi dan informasi dalam smart city dan tindaklanjut atas hasil monitoring dan evaluasi. Memberikan persetujuan dan dukungan bagi usulan kebijakan, rencana kerja dan inisiatif strategis teknologi informasi serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan,” bebernya.
Kepala Dinas Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Firdaus mengatakan tahun 2018 akan dibangun 18 aplikasi menuju smart city. Selain itu, ada tiga program prioritas yang akan dikembangkan pada tahun 2018 seperti transportasi dan angkutan massal, pelayanan sampah dan kebersihan kota serta ruang publik, pedestrian dan taman.
"Untuk transportasi dan angkutan massal kita akan buat satu aplikasi semacam RFID (Radio Frequency Identification), aplikasi deteksi angkutan kota. Nantinya setiap angkot akan ditanam satu chip khusus sehingga dapat dideteksi. Untuk pelayanan sampah dan kebersihan, hal ini tidak terlepas dari banyaknya bank sampah yang ada, kita akan bangun satu sistem komunikasi dalam pelayanan sampah,” jelas Firdaus.
Sedangkan untuk pedestrian dan taman, Firdaus menuturkan akan menambahkan infrastruktur yang lebih terbuka dan mencoba menyediakan satu aplikasi bagi warga yang langsung terkoneksi dengan Pemkot Bogor. Tidak hanya itu, ke depannya akan dikembangkan sembilan hal dalam mendukung implementasi smart city di antaranya smart economy, smart living, smart education, smart citizen/community, smart governance, smart infrastructure, smart utility, smart mobility dan smart environment.
"Semua ini membutuhkan kerjasama semua pihak, terutama para SKPD Pemkot Bogor, utamanya masukan-masukan yang bisa dijadikan bahan untuk kita melangkah dalam menstandarkan sistem. Diskominfostandi tidak bisa berpikir dan berjalan sendiri, perlu dukungan dari seluruh SKPD karena semua ini menyangkut data, SDM dan anggaran. Dengan adanya master plan ini menjadi start awal dan menjadi lebih jelas," jelas Firdaus.
"Jadi tidak sekedar 'latah' tetapi menjadi solusi yang mampu menjawab tantangan dalam rangka melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan ini merupakan bagian penting dalam memberikan kemudahan pelayanan kepada masyarakat," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Balai Kota Bogor pada Jumat, 4 Agustus 2017 kemarin.
Menurut Ade, semua bermuara pada satu hal yakni bagaimana membuat kemudahan akses bagi warga Kota Bogor dalam memperoleh pelayanan yang dimiliki Pemkot Bogor. Selama ini Kota Bogor telah mengaplikasikannya untuk memberikan kemudahan pelayanan dalam beberapa bidang, seperti Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online, perizinan online, pengaduan online, pembayaran pajak dan bidang yang lainnya.
"Kerangka besar ini sejatinya harus dipahami secara bersama dalam rangka implementasi smart city. Dukungan yang diberikan pihak lain jangan sampai disia-siakan sehingga target yang dicapai menjadi lebih jelas. Jangan terkesan tidak ada progres yang diperoleh atau pemanfaatannya hanya begitu-begitu saja," jelasnya.
Tahun depan Kota Bogor mendapat kepercayaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika masuk dalam 25 Kota/Kabupaten prioritas di Indonesia dalam pengembangan smart city. Ade menambahkan, kepercayaan ini bukanlah tanpa dasar, Kota Bogor dipandang mumpuni dalam kerangka hal kelembagaan dan infrastruktur.
Menurutnya kepercayaan yang diberikan tersebut, harus direspons dengan rencana strategis smart city untuk Kota Bogor sebagai landasan pengembangan lebih lanjut. Selain itu Pemkot Bogor telah membentuk Dewan Smart City dan Tim Smart City.
"Adapun tugas Dewan Smart City di antaranya memberikan arahan aspek strategis teknologi dan informasi dalam smart city dan tindaklanjut atas hasil monitoring dan evaluasi. Memberikan persetujuan dan dukungan bagi usulan kebijakan, rencana kerja dan inisiatif strategis teknologi informasi serta melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan,” bebernya.
Kepala Dinas Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfostandi) Kota Bogor, Firdaus mengatakan tahun 2018 akan dibangun 18 aplikasi menuju smart city. Selain itu, ada tiga program prioritas yang akan dikembangkan pada tahun 2018 seperti transportasi dan angkutan massal, pelayanan sampah dan kebersihan kota serta ruang publik, pedestrian dan taman.
"Untuk transportasi dan angkutan massal kita akan buat satu aplikasi semacam RFID (Radio Frequency Identification), aplikasi deteksi angkutan kota. Nantinya setiap angkot akan ditanam satu chip khusus sehingga dapat dideteksi. Untuk pelayanan sampah dan kebersihan, hal ini tidak terlepas dari banyaknya bank sampah yang ada, kita akan bangun satu sistem komunikasi dalam pelayanan sampah,” jelas Firdaus.
Sedangkan untuk pedestrian dan taman, Firdaus menuturkan akan menambahkan infrastruktur yang lebih terbuka dan mencoba menyediakan satu aplikasi bagi warga yang langsung terkoneksi dengan Pemkot Bogor. Tidak hanya itu, ke depannya akan dikembangkan sembilan hal dalam mendukung implementasi smart city di antaranya smart economy, smart living, smart education, smart citizen/community, smart governance, smart infrastructure, smart utility, smart mobility dan smart environment.
"Semua ini membutuhkan kerjasama semua pihak, terutama para SKPD Pemkot Bogor, utamanya masukan-masukan yang bisa dijadikan bahan untuk kita melangkah dalam menstandarkan sistem. Diskominfostandi tidak bisa berpikir dan berjalan sendiri, perlu dukungan dari seluruh SKPD karena semua ini menyangkut data, SDM dan anggaran. Dengan adanya master plan ini menjadi start awal dan menjadi lebih jelas," jelas Firdaus.
(whb)