Habib Rizieq Siap Hadapi Panggilan Polisi
A
A
A
JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan pulang ke Indonesia pada pertengahan bulan Agustus 2017 mendatang. Rizieq pun siap menghadapi panggilan polisi terkait kasus chatnya dengan Firza Husein.
Kuasa Hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera mengatakan, maksud kedatangan Habib ke Indonesia itu untuk menghadiri Milad FPI. Namun, Habib Rizieq tetap siap bila harus menghadapi panggilan polisi terkait kasus chatnya itu.
"Kalau beliau pulang ke Indonesia tentu siap menghadapi semua permasalahan dan hal-hal yang berhubungan dengan keadaan yang ada di sini," ujarnya pada wartawan, Rabu (2/8/2017).
Menurutnya, Habib Rizieq akan menuntaskan kasusnya selama berada di Indonesia. Meski memang ada kekhawatiran pihak kepolisian akan memanfaatkan kepulangan Habib Rizieq untuk melakukan penahanan.
"Tidak sederhana (pulang untuk membuktikan tidak bersalah). Contohnya saja Khaththath ditahan," katanya.
Sedang terkait imbauan polisi agar massa FPI tak menyambut Habib Rizieq di Bandara Soetta saat pulang ke Indonesia, tambahnya, pihaknya tak mau mengambil pusing. Pasalnya, selama tak ada tindak kriminalisasi terhadap Habib Rizieq, massa pun tak mungkin melakukan perbuatan yang anarkis.
Kuasa Hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera mengatakan, maksud kedatangan Habib ke Indonesia itu untuk menghadiri Milad FPI. Namun, Habib Rizieq tetap siap bila harus menghadapi panggilan polisi terkait kasus chatnya itu.
"Kalau beliau pulang ke Indonesia tentu siap menghadapi semua permasalahan dan hal-hal yang berhubungan dengan keadaan yang ada di sini," ujarnya pada wartawan, Rabu (2/8/2017).
Menurutnya, Habib Rizieq akan menuntaskan kasusnya selama berada di Indonesia. Meski memang ada kekhawatiran pihak kepolisian akan memanfaatkan kepulangan Habib Rizieq untuk melakukan penahanan.
"Tidak sederhana (pulang untuk membuktikan tidak bersalah). Contohnya saja Khaththath ditahan," katanya.
Sedang terkait imbauan polisi agar massa FPI tak menyambut Habib Rizieq di Bandara Soetta saat pulang ke Indonesia, tambahnya, pihaknya tak mau mengambil pusing. Pasalnya, selama tak ada tindak kriminalisasi terhadap Habib Rizieq, massa pun tak mungkin melakukan perbuatan yang anarkis.
(ysw)