Ojek Online Sebabkan Lalu Lintas Stasiun Palmerah Semrawut
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan sejumlah ojek online yang menunggu penumpang, membuat lalu lintas kawasan Stasiun Palmerah, Jakarta Barat semrawut. Para ojek online menunggu di bibir jalan menuju Permata Hijau membuat jalanan menjadi sempit.
Kondisi demikian diperparah dengan integrasi antara Transjakarta dan Commuter Line yang belum tersambung. Tanpa halte di kawasan itu membuat sejumlah penumpang yang turun dari Commuter Line langsung menyerbu trotoar. Akibat kemacetan tak terhindarkan.
Kondisi terparah justru terjadi ketika pagi dan sore hari. Sejumlah masyarakat menumpuk di kawasan itu, memenuhi trotoar dan membuat kemacetan karena keberadaan ojek online yang menunggu di jalanan.
Belum lagi persoalan putar arah yang kemudian ditutup lantaran melintasi perlintasan sebidang kereta api sejak Februari 2017 lalu. Akibatnya, kendaraan menuju arah Permata Hijau terpaksa harus bertumpuk di lampu merah Palmerah-Petamburan.
Hal itu diperparah dengan keadaan dari stasiun menuju lampu merah, keberadaan kendaraan roda empat dari kanan membuat tersendat, sehingga menimbulkan kemacetan hingga ke kawasan Permata Hijau.
Bila sore hari, di kawasan itu, kesemerawutan terjadi. Antrean masuk tol di GT Slipi terjadi hingga menutupi linta‎s dari jalan Palmerah Timur menuju Jalan KS Tubun arah Petamburan-Tanah Abang.
"Macet panjang sekali, sampai ke arah Slipi," tutur Renald (32), pengendara roda empat di lokasi, Selasa (1/8/2017).
Seorang tukang ojek online, Firman (36), beralasan keberadaanya di bibir jalan lantaran menunggu penumpang. Karena jalan tersebut satu arah, ia pun akhirnya menunggu sebelum jembatan penyeberang dari Stasiun Palmerah ke halte Transjakarta. "Kan kalau kita nunggu sebelum jembatan, kita jemput penumpangnya enak," ucap Firman.
Kasat Lantas Jakarta Barat, AKBP Sudarmanto mengatakan, menganalisis penutupan perlintasan sebidang akan menambah kemacetan di sekitaran lampu merah Palmerah-Petamburan.
Semestinya untuk menyikapi kepadatan di sekitaran itu, penutupan terhadap pintu tol di GT Slipi harus dilakukan. Sehingga, lalu lintas di lampu merah akan terurai dan kemacetan akan di sekitaran stasiun bisa berkurang. "Itu sudah disarankan jauh sebelum penutupan perlintasan sebidang," ujar Sudarmanto.
Kondisi demikian diperparah dengan integrasi antara Transjakarta dan Commuter Line yang belum tersambung. Tanpa halte di kawasan itu membuat sejumlah penumpang yang turun dari Commuter Line langsung menyerbu trotoar. Akibat kemacetan tak terhindarkan.
Kondisi terparah justru terjadi ketika pagi dan sore hari. Sejumlah masyarakat menumpuk di kawasan itu, memenuhi trotoar dan membuat kemacetan karena keberadaan ojek online yang menunggu di jalanan.
Belum lagi persoalan putar arah yang kemudian ditutup lantaran melintasi perlintasan sebidang kereta api sejak Februari 2017 lalu. Akibatnya, kendaraan menuju arah Permata Hijau terpaksa harus bertumpuk di lampu merah Palmerah-Petamburan.
Hal itu diperparah dengan keadaan dari stasiun menuju lampu merah, keberadaan kendaraan roda empat dari kanan membuat tersendat, sehingga menimbulkan kemacetan hingga ke kawasan Permata Hijau.
Bila sore hari, di kawasan itu, kesemerawutan terjadi. Antrean masuk tol di GT Slipi terjadi hingga menutupi linta‎s dari jalan Palmerah Timur menuju Jalan KS Tubun arah Petamburan-Tanah Abang.
"Macet panjang sekali, sampai ke arah Slipi," tutur Renald (32), pengendara roda empat di lokasi, Selasa (1/8/2017).
Seorang tukang ojek online, Firman (36), beralasan keberadaanya di bibir jalan lantaran menunggu penumpang. Karena jalan tersebut satu arah, ia pun akhirnya menunggu sebelum jembatan penyeberang dari Stasiun Palmerah ke halte Transjakarta. "Kan kalau kita nunggu sebelum jembatan, kita jemput penumpangnya enak," ucap Firman.
Kasat Lantas Jakarta Barat, AKBP Sudarmanto mengatakan, menganalisis penutupan perlintasan sebidang akan menambah kemacetan di sekitaran lampu merah Palmerah-Petamburan.
Semestinya untuk menyikapi kepadatan di sekitaran itu, penutupan terhadap pintu tol di GT Slipi harus dilakukan. Sehingga, lalu lintas di lampu merah akan terurai dan kemacetan akan di sekitaran stasiun bisa berkurang. "Itu sudah disarankan jauh sebelum penutupan perlintasan sebidang," ujar Sudarmanto.
(mhd)