Ini Alasan Indonesia Dipilih Jadi Sasaran Kejahatan Siber
A
A
A
JAKARTA - Lagi, kejahatan siber internasional berhasil dibongkar. Pelakunya pun tak berbeda dari kasus-kasus sebelumnya, yakni warga negara China. Lalu mengapa Indonesia menjadi lahan empuk tindak kejahatan yang merugikan korban sampai Rp20 triliun itu?
Pengawasan lemah terhadap warga negara asing menjadi satu di antara penyebab Indonesia dijadikan tempat operasi kejahatan lintas negara. Penangkapan tersebut merupakan kerja sama Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Polda Bali, Polda Jawa Timur, bersama Kepolisian China.
"Dugaan kejahatan siber internasional dengan modus operasi penipuan dan pemerasan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto. Dari penggerebekan di Jakarta, petugas menyita barang bukti berupa 7 komputer jinjing (laptop), 31 iPad mini, 1 iPad, 12 handy talky, 12 router wireless, 3 jaringan telekomunikasi, 4 telepon seluler, 17 keypad numeric, dan 20 lembar kartu tanda penduduk China. Sementara di Bali, polisi menggerebek pelaku di Perumahan Puri Bendesa, Benoa Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Penangkapan juga dilakukan di Surabaya yang meliputi tiga lokasi kejahatan yakni Jalan Mutiara Graha Family Blok N-1 Bukit Darmo Golf Surabaya, Jalan Graha Family Timur 1 Blok E-68 Bukit Darmo Golf, dan Jalan Graha Family Timur 1 Blok E-58 Bukit Darmo Golf. Jumlah warga asing yang diamankan di Surabaya mencapai 93 orang terdiri atas 81 warga China dan 12 warga Taiwan.
Dan inilah alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai lahan empuk untuk menjalani aksi kejahatan siber internasional :
1. Wilayah relatif aman
2. Wisatawan Indonesia banyak yang berasal dari China
3. Lebih mudah menipu calon korban
4. Mudah lepas dari jeratan hukum
Pengawasan lemah terhadap warga negara asing menjadi satu di antara penyebab Indonesia dijadikan tempat operasi kejahatan lintas negara. Penangkapan tersebut merupakan kerja sama Direktorat Siber Bareskrim Mabes Polri, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Polda Bali, Polda Jawa Timur, bersama Kepolisian China.
"Dugaan kejahatan siber internasional dengan modus operasi penipuan dan pemerasan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto. Dari penggerebekan di Jakarta, petugas menyita barang bukti berupa 7 komputer jinjing (laptop), 31 iPad mini, 1 iPad, 12 handy talky, 12 router wireless, 3 jaringan telekomunikasi, 4 telepon seluler, 17 keypad numeric, dan 20 lembar kartu tanda penduduk China. Sementara di Bali, polisi menggerebek pelaku di Perumahan Puri Bendesa, Benoa Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Penangkapan juga dilakukan di Surabaya yang meliputi tiga lokasi kejahatan yakni Jalan Mutiara Graha Family Blok N-1 Bukit Darmo Golf Surabaya, Jalan Graha Family Timur 1 Blok E-68 Bukit Darmo Golf, dan Jalan Graha Family Timur 1 Blok E-58 Bukit Darmo Golf. Jumlah warga asing yang diamankan di Surabaya mencapai 93 orang terdiri atas 81 warga China dan 12 warga Taiwan.
Dan inilah alasan mengapa Indonesia dipilih sebagai lahan empuk untuk menjalani aksi kejahatan siber internasional :
1. Wilayah relatif aman
2. Wisatawan Indonesia banyak yang berasal dari China
3. Lebih mudah menipu calon korban
4. Mudah lepas dari jeratan hukum
(bbk)