Bantuan SPP untuk SMP Swasta di Kota Tangerang Disambut Suka Cita
A
A
A
TANGERANG - Bantuan biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bulanan untuk 96 sekolah menengah pertama (SMP) swasta di Kota Tangerang, disambut suka cita lembaga pendidikan di daerah itu.
Albertus Prastyo dari Bagian Tata Usaha SMP Strada Santa Maria 1, Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, menilai bantuan biaya SPP untuk sekolah swasta sangat penting. "Meskipun bantuan hanya Rp105.000 per bulan, angka itu sangat membantu para orang tua siswa. Orang tua tinggal menambah kekurangannya," ujar Albertus, Selasa (25/7/2017).
Dia menyebutkan, di SMP Strada Santa Maria 1 besaran iuran SPP siswa mencapai Rp650.000 per bulan. Meski jumlah itu tidak begitu masalah bagi sebagian orang tua siswa, namun di sekolah itu banyak juga siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. (Baca: 96 SMP Swasta di Kota Tangerang Gratiskan Biaya SPP)
"Sebenarnya banyak murid yang kurang mampu. Selama ini mereka yang kurang mampu mengandalkan subsidi dari para orang tua siswa lainnya. Jadi kami pakai sistem subsidi silang," ungkap Albertus.
Hal senada diungkapkan Kepala SD dan SMP Al Husna, Jawilan. Menurutnya, kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam membantu biaya SPP siswa di SMP swasta sangat bagus. “Kebijakan ini harusnya didukung oleh semua pihak, baik pemilik sekolah maupun yayasan, karena sangat membantu sekali. Terutama orang tua yang kurang mampu," kata Jawilan saat ditemui terpisah.
Lain halnya dengan pendapat Wakil Kepala SMP PGRI 2 Ciledug, Ali Andi. Ia menilai kebijakan itu sangat membantu sekolah yang nilai SPP-nya di bawah Rp100.000 serta bagi para orang tua yang kurang mampu. Tapi bagi SMP PGRI 2 Ciledug nilanya dianggap masih terlalu kecil.
Di SMP PGRI 2 Cildeg, iuran SPP siswa sebesar Rp250.000 per bulan. Jika bantuan itu diambil pihak sekolah, maka dana operasional sekolah akan naik. "Kalau dana operasional sekolah naik, kami akan nombok biaya pembayaran guru dan kegiatan harian. Lalu siapa yang mau bertanggung jawab? Harusnya biaya itu bisa ditambah lagi," ucapnya
Selain perlu ditambah besarannya, dia juga berharap ada bantuan lain yang akan menyusul. Terutama yang sifatnya bisa meringankan beban orang tua. Apalagi biaya sekolah swasta relatif lebih tinggi dibandingkan negeri.
Albertus Prastyo dari Bagian Tata Usaha SMP Strada Santa Maria 1, Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, menilai bantuan biaya SPP untuk sekolah swasta sangat penting. "Meskipun bantuan hanya Rp105.000 per bulan, angka itu sangat membantu para orang tua siswa. Orang tua tinggal menambah kekurangannya," ujar Albertus, Selasa (25/7/2017).
Dia menyebutkan, di SMP Strada Santa Maria 1 besaran iuran SPP siswa mencapai Rp650.000 per bulan. Meski jumlah itu tidak begitu masalah bagi sebagian orang tua siswa, namun di sekolah itu banyak juga siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. (Baca: 96 SMP Swasta di Kota Tangerang Gratiskan Biaya SPP)
"Sebenarnya banyak murid yang kurang mampu. Selama ini mereka yang kurang mampu mengandalkan subsidi dari para orang tua siswa lainnya. Jadi kami pakai sistem subsidi silang," ungkap Albertus.
Hal senada diungkapkan Kepala SD dan SMP Al Husna, Jawilan. Menurutnya, kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dalam membantu biaya SPP siswa di SMP swasta sangat bagus. “Kebijakan ini harusnya didukung oleh semua pihak, baik pemilik sekolah maupun yayasan, karena sangat membantu sekali. Terutama orang tua yang kurang mampu," kata Jawilan saat ditemui terpisah.
Lain halnya dengan pendapat Wakil Kepala SMP PGRI 2 Ciledug, Ali Andi. Ia menilai kebijakan itu sangat membantu sekolah yang nilai SPP-nya di bawah Rp100.000 serta bagi para orang tua yang kurang mampu. Tapi bagi SMP PGRI 2 Ciledug nilanya dianggap masih terlalu kecil.
Di SMP PGRI 2 Cildeg, iuran SPP siswa sebesar Rp250.000 per bulan. Jika bantuan itu diambil pihak sekolah, maka dana operasional sekolah akan naik. "Kalau dana operasional sekolah naik, kami akan nombok biaya pembayaran guru dan kegiatan harian. Lalu siapa yang mau bertanggung jawab? Harusnya biaya itu bisa ditambah lagi," ucapnya
Selain perlu ditambah besarannya, dia juga berharap ada bantuan lain yang akan menyusul. Terutama yang sifatnya bisa meringankan beban orang tua. Apalagi biaya sekolah swasta relatif lebih tinggi dibandingkan negeri.
(thm)