Aksi Bullying di Tanah Abang Baru Pertama Dialami Korban
A
A
A
JAKARTA - Polsek Tanah Abang menyatakan peristiwa bullying yang dilakukan sembilan pelaku terhadap S merupakan kali pertama. Pasca-bullying tersebut korban dengan para pelaku kini telah bermain bersama.
Wakapolsek Tanah Abang Kompol Eko Prasetyo menuturkan, S siswi Sekolah Dasar kelas VI yang di-bully di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hanya mengalami satu kali bullying. "Untuk hal tersebut belum ada penjelasan lebih spesifik Namun karena ini teman-teman bermain, ini yang terjadi pertama kali," ujar Eko, Rabu (19/7/2017).
Menurut Eko, korban seperti tidak mengalami trauma akibat peristiwa bully tersebut. Bahkan pada saat proses musyawarah yang dilakukan Selasa, 18 Juli 2017 kemarin, korban dengan pelaku terlihat akrab dan kembali bermain seperti anak-anak pada umumnya.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya di ruang musyawarah, mereka sudah kembali akrab," ucapnya. Namun begitu, berdasarkan hasil musyawarah tersebut, kesembilan pelaku diputuskan untuk diserahkan ke safe house Kementerian Sosial di Cipayung, Jakarta Timur, untuk dilakukan rehabilitasi dan bimbingan belajar selama tiga tahun.
"Jadi berdasarkan hasil kesepakatan ini ada namanya berita acara diversi itu nanti kita ajukan ke hakim-hakim yang akan menetapkan bahwa prosesnya ditempatkan tiga bulan difasilitas Kementerian Sosial. Untuk itu karena hakim menetapkan demikian maka proses penyelidikan kita hentikan dengan SP3," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video viral bullying yang diunggah akun @Lambeturah di instagram ini memperlihatkan seorang siswi SMP yang tengah mengelilingi seorang siswi berseragam putih. Video bullying ini mendapat 39 ribu komentar. Akun @Lambeturah menulis bahwa kejadian tersebut terjadi di sekitaran Thamrin City.
Wakapolsek Tanah Abang Kompol Eko Prasetyo menuturkan, S siswi Sekolah Dasar kelas VI yang di-bully di Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, hanya mengalami satu kali bullying. "Untuk hal tersebut belum ada penjelasan lebih spesifik Namun karena ini teman-teman bermain, ini yang terjadi pertama kali," ujar Eko, Rabu (19/7/2017).
Menurut Eko, korban seperti tidak mengalami trauma akibat peristiwa bully tersebut. Bahkan pada saat proses musyawarah yang dilakukan Selasa, 18 Juli 2017 kemarin, korban dengan pelaku terlihat akrab dan kembali bermain seperti anak-anak pada umumnya.
"Seperti yang saya sampaikan sebelumnya di ruang musyawarah, mereka sudah kembali akrab," ucapnya. Namun begitu, berdasarkan hasil musyawarah tersebut, kesembilan pelaku diputuskan untuk diserahkan ke safe house Kementerian Sosial di Cipayung, Jakarta Timur, untuk dilakukan rehabilitasi dan bimbingan belajar selama tiga tahun.
"Jadi berdasarkan hasil kesepakatan ini ada namanya berita acara diversi itu nanti kita ajukan ke hakim-hakim yang akan menetapkan bahwa prosesnya ditempatkan tiga bulan difasilitas Kementerian Sosial. Untuk itu karena hakim menetapkan demikian maka proses penyelidikan kita hentikan dengan SP3," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, video viral bullying yang diunggah akun @Lambeturah di instagram ini memperlihatkan seorang siswi SMP yang tengah mengelilingi seorang siswi berseragam putih. Video bullying ini mendapat 39 ribu komentar. Akun @Lambeturah menulis bahwa kejadian tersebut terjadi di sekitaran Thamrin City.
(whb)